Alhamdulillah.....
*Bukan iklan*
"I have lived through much and I now I think I have found what is needed for happiness. A quiet, secluded life in the country with possibility of being useful to people" -Tolstoy
Selalu ada yang pertama untuk segala sesuatu. And this is my first English book. Belinya diskonan pas book fair di JCC Sanayan.
Bisa gak ya bacanya.
Tuing tuing
Sok sok-an beli buku inggris ;)
Tanah merah, pohon-pohon berjejer, faun-daun berserakan, udara pagi yang sejuk.
Ahhhhhhh. Pemandangan yang pasti akan aku rindukan.
Eh, tapi gak ding. Di kampung juga pasti banyak ginian ;) bahkan melimpah ruah. Hihihi.
*Abaikan jemuran*
Akhirnya saya memilih film Single untuk merayakan moment tahun baru, sebelum akhirnya berkutat dengan review 2015 dan membuat planning setahun depan. Anyway, 2015 is incredible year. Naik turunnya drastis banget deh.
Oke, back to movie. Saya milih film ini karena ekpektasi saya pada penulis keren Donny Dirgantoro sang empunya 5 cm dan Raditya Dika. Tapi ekpektasi saya gak terpenuhi. Lucu sih. Tapi beberapa adegan terkesan maksa. Trus yg jadi temennya si Ebi kurang greget. Panji menurut saya ketuaan dan yg satu lagi kurang eye cathing deh apalagi pas lagi pake kolor doang, idihhhh bikin ilfeel deh.
Paling sukanya ya pas di Bali, pemandangannya keren. Overall saya kasih 3 dari 5 bintang deh.
Tak terasa udah mampir di pertengahan 2015 aja. Waktu memang cepat sekali berputarnya. Tak terasa.
Dan beruntungnya aku, di tahun ini anugrah Allah bertubi-tubi menghampiriku. Hampir seluruh wish list-ku untuk tahun ini terpenuhi. Segala yang kuinginkan bisa kudapatkan dengan mudah. Alhamdulillah.
Qurban tinggal menunggu hari-H. Registrasi TAP dan karil udah, tinggal belajar materi2 buat TAP dan bikin karya ilmiahnya. Deposito udah mulai ngumpulin uangnya, karena gaji udah alhamdulillah cukup bgt aku yakin bisa nabung buat buka deposito tahun depan. Memoar, on the progress nunggu kelar kuliah baru ntar buka2 lagi draf-nya.
Fa biayyai robbikumaa tukaddziban?
Semua nikmat Allah ini akan senantiasa aku syukuri. Terima kasih ya Allah. Anugrahmu sungguh sangat istimewa. Semoga dengan segala karunia ini aku bisa menjadi pribadi yang makin bersyukur dan berguna bagi manusia lainnya. Amin....
You know what, all the story was beginning from one word "mudik". Long long time ago, when a was a child I imagine my self "mudik" like other people. Bring so much thing for my family and give it to them. So silly. But this is the most important dream that I ever had. If I never dreamed about "mudik" this journey will not happen. And if this journey never happed, then I will never gain anything.
Thanks God, for every step that I take. It changed my life.
This year, I can't mudik and meet my family. But I'm so happy. I've been blessed. Allah give everthing that I need, more than what I want. Next year I will mudik and, its gonna be my last mudik.
Alhamdulillah.
Selamat mudik bagi yang mudik.
Yang gak mudik, mari nikmati heningnya jakarta *tapi gak hening-hening amat juga sih*
Be happy
I have a friend that have a disease, which is make her to avoid stress feeling. But for the sake of money and responsibility she have to work. As known, work in the office will make a stress feeling, little or much.
But she can't deny it. She still work and get stressed.
I know, she must be so confused.
But if I have the same situation I will move on. I am the kind of person that really want to feel free. So, I don't want to anybody or anything make me uncomfortable with my environtment.
I will make new pond. As Diana Rikasari said at 88 Love Life "Find new pond where you can swim free and happy, no matter how small or big. Even better, make your own pond"
Lama sekali aku gak menulis. Jangankan menulis, sekedar menikmati hidup aja aku tidak sempat. Semua tentang kerja, belajar, kerja, belajar. Bukannya mengeluh, tapi demikian kenyataannya.
Sejak awal tahun aku emang sudah menisbahkan sepanjang tahun ini untuk belajar, agar bisa lulus tahun depan. Dan, yep aku tidak main-main dengan janjiku, sudah setengah tahun berjalan dan aku puas telah belajar keras.
Semoga perjuanganku tidak sia-sia dan bisa memakai toga di tahun 2016. Aminnnn
Everyone has the opportunity to make a better life but not everyone knows how to #88LoveLive by Diana Rikasari
Yes, everybody want to make a better life, include me. But not everyone knows how to, include me.
Apapun rencana saya kedepannya, saya tau pasti bahwa saya menginginkan kehidupan yang lebih baik. Tapi di antara rencana-rencana saya tersebut selalu ada ketidakpastian. Belum tentu rencana-rencana saya tersebut akan menyeret saya dalam kehidupan yang lebih baik. Tapi setidaknya saya tau pasti akan tujuan saya.
Just go for it.
Make a better life.
Make a better living.
Make me a useful person and having happy family.
Go home next year,
Planning for a marriage,
Having baby,
Then reborn my online book shop Premier Reader, and build new empire in my village.
I can do it, for the sake of better life.
Jangan pernah menyandarkan rasa pada waktu, karena ia mempunyai masa kadaluarsanya sendiri.
Barangkali quote tersebutlah yang mampu mewakili hal-hal yang membayangi otakku saat ini. Quote tersebut merupakan kalimat yang paling aku ingat dari buku legendarisnya kak Windy Ariestanty yang berjudul Life Traveler.
Kini, rasa itu berubah. Obsesi untuk menjadi maha hadir di segala acara keren di Jakarta kini telah memudar tak berbekas. Capek, masalah finansial dan fokus kuliah menjadi alasan mendasar mengapa kini aku tak lagi seobsesif dulu. Mungkin juga kini aku sudah lebih dewasa, dan mau tidak mau harus mampu memilah mana yang penting mana yang tidak.
Di satu sisi aku bersyukur, aku sudah tak lagi kecapean seperti dulu, sudah bisa mulai menabung, hubunganku dengan masku jadi makin akrab dan bisa fokus belajar materi kuliah. Tapi di satu sisi kadang sedih juga harus melewatkan begitu saja momen-momen acara yang seru. Sempet kepikiran juga kan mumpung masih di Jakarta. Belum tentu lho tahun dpn masih ada di sini.
But eniwei, everything is fine. Semua ada waktunya masing-masing. Tugas kita hanya mempersiapkan diri untuk menghadapi segala perubahan. Be wise, Arista!