It's ALL about EPPHY

......On My Way To Become Good Wife And Great Mother.......

Go!

"I have lived through much and I now I think I have found what is needed for happiness. A quiet, secluded life in the country with possibility of being useful to people" -Tolstoy
Showing posts with label movie freak. Show all posts
Showing posts with label movie freak. Show all posts

Monday, February 10, 2014

Review : 7 Misi Rahasia Shopie


Sesekali memanjakan diri dengan film yang ringan, oke juga pikirku. Dan tanpa pikir panjang aku mengiyakan ajakan Lia untuk nonton film ini.


Shopie, yang hobi upload video di Youtube akhirnya membuat 7 misi rahasia yang dijalankan bareng sahabatnya, Marco. Misi-misinya intinya berbuat baik sama orang, di videoin, lalu di upload di Youtube. Sederhana. Tapi something behind misi-misi Shopie dan sesuatu yang dihadapin ama Shopie inilah yang jadi rahasianya.

Over all, filmnya lumayan sih. Cuma nanggung aja. Lucunya nanggung, sedihnya nanggung. Ide ceritanya sederhana dan endingnya udah bisa ketebak di tengah-tengah cerita. Aku paling suka ama soundtracknya, lagu dari Raisa dan ada juga lagu HiVi, nyaman banget di telingaku. Juga view-nya manjain mata bgt, secara aku paling suka ama pemandangan gedung-gedung tinggi menjulang di malam hari ditambah kerlap-kerlip lampunya. Pemerannya juga keren-keren, yang jadi Shopie cantik, yang jadi Marco juga cakep. Tontonan yang ringan dan cukup menarik buat selingan.

Thursday, August 22, 2013

Review : Milli dan Nathan

Sebuah kisah cinta remaja, Milli dan nathan yang berbeda cara memandang masa depan namun terikat oleh cinta yang sama.

Milli cewek yang sangat santai dalam memandang hidup dan ingin menjadi penulis hingga memutuskan untuk berhenti kuliah dan mengejar cita-citanya. Sedangkan Nathan cowok pinter yang super serius dan ingin fokus untuk mengejar cita-citanya sebagai arsitek. Akhirnya mereka saling jatuh cinta dan mengalami pasang surut cinta dan bisa ditebak endingnya.

Saya suka dengan film ini, meski jalan ceritanya sederhana, namun pandangan mereka bahwa hidup harus mempunyai satu prioritas patut untuk di contoh, khususnya bagi mereka yang ingin melanjutkan kuliah. Visualnyapun cukup meenyegarkan mata dengan kehadiran Chris Laurent dan Olivia Jensen, bening. Kata-kata indah yang dirangjkai oleh Milli juga bagus-bagus. Film ringan yang bagus untuk ditonton sebagai selingan di antara padatnya kesibukan.

Movie Quote =>"Setiap orang mempunyai prioritas masing-masing"

Sunday, June 30, 2013

9 Summer 10 Autumn : Perjalanan anak Batu ke New York

Sudah lama saya mendengar kehebohan tentang novel 9 summer 10 autumn yang menjadi best seller, bahkan sejak saya masih rutin berkelana di Gramedia Cibinong. Namun baru sekitar setahun yang lalu saya berkesempatan mengenal penulisnya, mas Iwan Setyawan melalui media sosial dan akhirnya saya membeli bukunya yang berjudul Ibuk.
Iwan setyawan, seorang ahli analis kelahiran batu yang kuliah di IPB dan akhirnya mendapatkan kesempatan untuk bekerja di New York dan akhirnya tinggal di New York selam 10 tahun. Dari New York, Iwan pulang membawa banyak hal untuk dibagikan di kampung halaman. Materi untuk keluarganya dan motivasi untuk semua pemuda di Indonesia yang ingin sukses dan mencapai cita-cita. Iwan adalah sosok yang mampu merobohkan ketakutan masa kecilnya tentang kemiskinan dan merangkul impiannya untuk menjadi orang kaya.
Di film 9 Summer 10 Autumn diceritakan bagaimana perjuangan Iwan dari kecil saat bergumul dengan keterbatasan dan kemiskinan hingga akhirnya mampu bertahan dan menaklukkan New York. Film ini merupakan film perjuangan hidup anak manusia yang penuh haru, hampir seluruh penonton film ini menitikkan air mata, apalagi pas adegan Iwan merangkul ibunya yang dimarahi Bapak tapi Ibunya tetap bersikukuh untuk menyekolahkan anaknya. What a wonderful heart from a mother.
Salah satu kekuatan film ini tentu saja mas Iwan sendiri, karena ini merupakan kisah perjalanan hidupnya yang dibuat novel dan kemudian difilmkan. Tanpa kehadiran mas Iwan film ini merupakan film sekedarnya. Sama seperti pernyataan Ifa Isfansyah yang menyatakan bahwa sejak awal dia memang ingin membuat film yang gaungnya masih akan terus ada meskipun film tersebut sudah tidak diputar lagi di bioskop, seperti film ini, film yang mampu memberikan inspirasi continously.

Usai acara nobar film 9 Summer 10 Autumn, hadirlah Iwan Setyawan dan Ifa Isfansyah di atas stage untuk bercerita sedikit behind the screen dari film tersebut dan menjawab pertanyaan dari penonton. Sedikit kecewa, Iwan Setyawan yang biasanya mampu memberikan statement-statement motivasi tapi dalam acara ini beliau tidak menghadirkannnya, Beliau hanya sekedar menjawab pertanyaan dan berkelakar. But it’s oke, kehadirannya dan kesediaannya untuk berfoto bareng saja sudah cukup menginspirasi.

Thank you @america, once again, you make me meet my idol.

RECTOVERSO : Cinta yang Tak Terucap

Kadar seseorang dalam menilai sebuah film memang berbeda-beda, tergantung seberapa erat hati kita dengan tema film yang kita tonton dan seberapa pengalaman hidup kita menyambung dalam kisah-kisah dan scene-scene yang ada di film tersebut.

Terbukti ketika saya bercerita bahwa saya terbuai dan beberapa kali menangis histeris ketika menonton film Rectoverso, beberapa temanku malah bilang film ini biasa saja, gak ada yang menarik. Hal ini tentu saja membuatku geleng-geleng kepala sendiri. Ternyata mereka tidak menikmati film itu sebagaimana saya menikmatinya dan ikut terhanyut dalam setiap scene, dialog cerdas serta score dan soundtrack yang disuguhkan. Sungguh sangat disayangkan, tapi saya tentu saja tidak bisa memaksakan kenikmatan itu pada mereka.

Rectoverso, sebuah omnibus yang diangkat dari novel Dee dengan judul yang sama yang di kisahkan secara bersamaan, alias potongan-potongan kisahnya digabungkan dengan ritme yang hampir sama. Saya lebih suka gaya bercerita seperti ini daripada cerita yang sekaligus dan terkesan seperti kisah yang pendek-pendek. Kisah seperti ini lebih menyenangkan karena klimaksnya terjadi bersamaan, namun kekurangannya, cerita seperti ini akan memunculkan tokoh terlalu banyak secara bersamaan. Jadi mungkin sebagian penoton  akan sulit menghafal satu persatu tokoh-tokohnya.

Salut buat para sutradaranya, mereka adalah Marcella Zalianty (Malaikat Juga Tahu), Olga Lydia (Curhat Buat Sahabat), Rachel Maryam (Firasat), Happy Salma (Hanya Isyarat), dan Cathy Sharon (Cicak di Dinding). Diantara kelima film tersebut yang paling ngena adalah Malaikat Juga Tahu, di sini akting Lukman sardi patut diacungi jempol, keren banget, emosinya dapet dan natural banget. Dan scene yang paling ngena pas Lukman Sardi ngetuk pintu kamar Prisia dan ternyata Prisia sudah tidak ada lagi di sana, it’s so hurt, dan aku benar-benar bisa ngerasain emosinya, di tambah lagi scene pas Asmirandah melepaskan kekasihnya yang mau pergi ke Padang, nyesek abis dah. Dan aku gak bisa nahan air mata ngelihatnya.

Good job everyone, thank you for making this beauty movie. Film ini recomended banget deh buat yang pernah ngerasa patah hati dan ingin merasakannya kembali. Dan sekedar saran, film ini lebih ngena kalo ditonton sendirian di kamar biar lebih leluasa nangisnya, hehehe







Friday, May 10, 2013

Hidup Selalu Bisa Memberi kejutan

Gue merasa cukup puas dengan dua bulan ini. Tugas dari seluruh mata kuliah udah gue kerjain dengan baik, gue juga udak cukup aktif berdiskusi, meski jarang banget dan hampir gak pernah baca materi kuliah tapi gue udah cukup puas  kok, setidaknya semester ini jauh baik dari semester sebelumnya. Semoga semester ini nilainya juga jauh lebih baik dari semester kemaren.

Selain sibuk ngerjain tugas kuliah, gue juga sibuk membuat artikel untuk persyaratan mendaftar sebagai Young on Top Campus Ambassador. Empat artikel dalam 4 minggu. Alhamdulillah semua bisa gue selesaikan dengan baik. Dari keempat artikel tersebut yang pembuatannya paling berkesan adalah artikel terakhir, tentang inspirator dan impian terbesar gue. Jujur awalnya gue ngerasa blank banget, gue gak tau mau cerita tentang siapa dan tentang apa. Gue emang punya banyak inspirator dan gue juga punya banyak impian, tapi gue ngerasa susah jika harus milih. Akhirnya gue pilih salah satu inspirator gue yang paling dekat dengan passion gue, beliau adalah Ahmad Fuadi. Tapi minggu itu pikiran gue lagi mampet, bahkan sampai H-1 deadline pengumpulan artikel gue belum punya apa-apa, tulisan gue masih kosong, sampai akhirnya dengan tanpa sengaja gue ngeliat tayangan televisi yang menampilkan Ahmad Fuadi, beliau cerita banyak tentang perjuangannya, tentang mantra man jadda wa jadda-nya dan tentang extramile yang beliau tempuh untuk menggapai mimpi-mimpinya. Dan alhamdulillah, tayangan tersebut berarti banget buat gue dan gue langsung nyelesaiin artikel gue sampe jam 1 dini hari dan bisa gue submit pagi harinya sebelum deadline jam 18.00 WIB. Gue tau, kemungkinan gue untuk lolos YOTCA kecil banget, tapi gue gak berkecil hati, yang penting gue udah berusaha dan setidaknya gue pernah lolos seleksi tahap pertama. Jika gue gak keterima disini berarti ini bukan jalan gue, dan pasti masih banyak jalan lain yang bisa gue tempuh.

Meski dengan kesibukan yang cukup padat gue selalu menyempatkan diri untuk mencari hiburan dengan hal-hal yang gue sukai, yakni buku, music dan movie. Gue puas banget bisa mendatangi banyak acara acara seru. Berburu buku Benabook gratis di Leksika city, launching Benabook di FX Plaza, konser Maliq & d’essensial di Plaza Semanggi, konser Ada Band di Mall Kelapa Gading, launching buku Titik Nol oleh Agustinus Wibowo dan diskusi Perempuan Tanpa Nama di Kinokuniya Senayan, nonton Film Java Heat di Djakarta Theatre dan Talk Show Java Heat di At America Pasific Place, juga nonton film Magic Tree di Blitz Pasific Place dalam acara Kidfest 2013, launching buku Qanita Romance dari Mizan di Cafe Tjikini, berziarah ke Taman makam Pahlawan di kalibata, nonton film gratis di Festival Film Eropa 2013 di IFI Salemba dan Erasmus Huis. Dan masih ada beberapa event lagi yang terlewat dari ingatan. Nyesel banget semuanya gak bisa gue liput dan tulis satu persatu di blog seperti biasanya. Terlalu banyak yang berkecamuk di kepala dan moment-moment itu menguap begitu saja.
Ah, hidup memang selalu memberikan banyak kejutan...
Terimakasih ya Allah...............
Me & Ario Bayu di At America di acara talk show Java Heat

Pose di Kedutaan Besar Belanda di acara Festival Film Eropa 2013

Ada Band lagi manggung di mall Kelapa Gading


Perempuan Tanpa Nama di Kinokuniya Senayan with anak2 Goodreads Indonesia

Kiriman buku traveling gratisan dari sang Adik tercintah #peluuuuuuk


Pose pas lagi nonton bareng Java Heat di Djakarta Theatre ana Noviellya


Launching buku pemenang Qanita Romance Mizan di Cafe Tjikini

Lagi di Taman Makam Pahlawan di kalibata



Java Heat all artist di At America


Me and Noviellya 

Friday, December 14, 2012

Review : 5 CM, Tercapainya Impian

Nonton 5 cm itu kayak ketemu sahabat lama yg sudah lama gak ketemu, kangen-kangenan bareng dan bernostalgia bersama.

Awalnya aku pengen nonton film ini di Epicentrum ato Kalibata City, sendirian, lebih personal, pikirku. Ini adalah film yg di adaptasi dari novel yg sangat monumental buat aku pribadi. 5 cm adalah novel yg pernah aku baca di awal2 masa pendewasaanku. Banyak moment yg terjalin bersama novel ini. Di sore-sore yg penuh rintik dan pergolakan batin kala aku mengawali masa-masa untuk berjuang di sini. Dan ketika menonton film ini, hatiku membuncah, menghadirkan kembali rasa dan nuansa masa lalu yg sempat tertimbun rapi.

Sore yg sedikit gerimis di Cibinong Square mengiringi langkahku. Aku tidak sendiri, ada Mely dan Aini yg menemani. Kami bertiga menonton film ini bareng.

Dua jam disuguhi dg wajah rupawan Herjunot Ali, Fedy Nuril, Deny Sumargo, Raline Syah, Pevita pearce dan Igor saykoji, dialog dan narasi dari Zafran yang inspiratif sekaligus mengundang tawa, tingkah kocak Ian ,  cerita yg inspiratif, pemandangan Semeru yg menakjubkan, semuanya berpadu dg harmonis di 5 cm. Film yg sungguh fantastis.

Di sepanjang film tak hentinya gelak tawa membahana. Dan terkadang rasa harupun ikut menelusup. Ada salah satu adegan yg paling jleb buatku, seusai perjalanan mendaki Mahameru, di tengah malam berbintang, di antara tenda dan temaram cahaya api unggun, saat itu Riani bilang "Bukan kamu Ta, tapi Zafran" nyesss bgt denger kata2 itu. Sama seperti di novelnya, kalimat ajaib itu adalah kalimat yg membuat hatiku tak henti-hentinya bergidik. Dalemmm bgt rasanya. Cinta memang harus diungkapkan.

Puas bgt bisa menonton film ini. 5 cm menutup tahun 2012-ku dg sempurna. Terima kasih Donny Dirgantoro, terima kasih para pemain film, terima kasih para kru dan semua yg telah mendukung terciptanya film ini. Karena mimpiku untuk ke Mahameru terealisasi oleh film 5 cm ini. Thank you.


Bangsa yang besar ini juga harus punya mimpi

Saturday, December 8, 2012

Review : Life of Pi, Berjuang untuk Hidup



Berawal dari kehebohan film Life of Pi di twitter, rasa penasaran akan film inipun menerbit. Terang saja, ketika ada kesempatan ke bioskop, aku langsung memutuskan untuk menonton Life of Pi 3D. Sabtu siang aku menuju kawasan Rasuna Epicentrum, dan yap sebelum ngumpul bareng teman2 panitia Indonesian Readers Festival aku mampir dulu XXI Epicentrum.



Dari gambar pertama yg disuguhkan, aku langsung terpikat, efek 3D-nya keren bgt, ini pengalaman pertamaku menonton film 3D, dan Life of Pi membuat pengalaman pertamaku ini jadi kian berkesan. Petualangan Pi Patel yg menakjubkan dari awal hingga akhir membuatku tak hentinya berdecak kagum. Ketawa dan nangis secara bergiliran. Karakter Pi yg jenius, lugu, curious dan pantang menyerah ini langsung membuatku jatuh cinta.

"Above all, don't lose hope" kata2 Pi yg sempat terucap tatkala dia hampir menyerah saat terkatung-katung di atas boat bersama Richard Parker. Inspiratis sekali. Dia gk menyerah, itu yg hebat dari Pi, padahal chance of life dalam keadaan seperti itu udah dipastikan gk ada. Tapi Pi yg pantang menyerah dan banyak akal telah mengubah hal yg tak mungkin menjadi mungkin.

Life of Pi juga mengupas isu agama, meski sejatinya kurang ngena, tapi setidaknya dari film ini kita bisa sedikit belajar dan percaya bahwa Tuhan itu ada. Tuhan selalu mengawasi dan menjaga kita. Memberikan tanda saat kita kehilangan arah.

Adegan yg paling berkesan dari Life of Pi adalah saat ubur-ubur yg bercahaya di malam hari mengelilingi perahu Pi. Subhanallah. Luar biasa indah. Aku benar-benar terpukau dibuatnya. Hamparan laut, ubur-ubur bercahaya dan bintang yg temaran di atas awan, it was incredible scenery.
Saya memberikan bintang sempurna untuk film ini. Ang Lee, sutradara asal Taiwan ini memang keren. Life of Pi is the almost perfect movie ever.

Sunday, November 11, 2012

Jakarta Hati : Ini jantung kota, di mana hatinya?


Usai melaksanakan UAS minggu ke 2 di SMKN 5 Pisangan aku nekat berangkat ke Arion untuk menonton film Jakarta Hati. Bisa dikatakan nekat, karena malam harinya aku harus kerja dan karena film ini tayang jam 5, artinya aku harus pulang malam dan beresiko tidak mendapat bis. Tapi apa boleh buat, resiko ini harus tetap aku ambil, aku sangat penasaran dengan film ini, dan takutnya film ini keburu hilang dari bioskop sebelum aku sempat menontonnya seperti film Cita-citaku Setinggi Tanah.
Jakarta Hati, selain karena gempuran opini positif yang muncul di twitter, judul film yang menawarkan kota “Jakarta” ini mampu memprovokasi rasa penasaranku untuk menontonnya. Film garapan sutradara salman Aristo ini berupa omnibus yang berisi 6 film yang mengusung tema polemik kehidupan di Jakarta. Film ini sebenarnya cukup sederhana, mulai setting, dialog, dan jalan ceritanya sederhana, tapi ngena, akting para peminnya juga ngena banget, apalagi Asmirandah dan Surya Saputra, keren banget mainnya. Pesan yang disampaikan oleh film ini bisa diterima dengan baik oleh penonton.  Nuansa Jakartanya juga kerasa banget, halte busway, pemadaman listrik bergilir, Gelora Bung Karno dan pernik lainnya mampu mewakili kota Jakarta.
Secara keseluruhan aku cukup puas dengan film ini, dan film yang paling aku sukai adalah Orang Lain dan Dalam Gelap. Keduanya menyingkap sisi lain dari kisah cinta yang ada di Jakarta.

Tuesday, September 18, 2012

Review ; Radio Galau Fm


It's kind a sweety movie, film yang manis. Awalnya sih gue gak expect terlalu banyak ama film ini tapi ternyata kinclong juga nich film *cih, bahasanya bok, hehe ketularan gaul*
Film ini diangkat dari novel dengan judul yang sama karya Bernard Batubara. Ceritanya tentang Bara yang galau karena terlalu lama ngejomblo akhirnya pacaran ama Velin, eh ternyata pacaran ama Velin manis awalnya doang. Lama-lama tingkah Velin yang drama queen bikin Bara tambah galau. Singkat cerita Bara pacaran ama Diandra, eh ternyata tingkah Diandra malah lebih parah dari Velin. Akhir cerita Bara mengakhiri kegalauannya dengan berkarya dan menelurkan sebuah buku berjudul Radio Galau Fm, ending yang menyenangkan.

Film garapan Iqbal Rais ini bagus banget, penonton di ajak galau, cengengesan, terharu lalu menangis. Film dengan tingkat emosi yang kompleks. Porsi masing-masing peran juga dibikin pas dan gak berlebihan *kecuali kakak Rara yang lebbay-nya gak ketulungan*. Satu hal lagi, penampilan Dimas Anggara cute banget di film ini, Rizky Natasha dengan poni Dora-nya juga terlihat fresh. Two thumb up dech buat film ini.

Sunday, September 16, 2012

My sister keeper


Mewek parah nonton film ini. Mewek non stop 2 jam.
Heuheuheu
apalagi nontonnya pas lagi sakit, hehe nuansanya ngena banget.

Ceritanya tentang seorang adik yg harus menjadi spare part buat kakaknya yg menderita penyakit leukimia. Terharu pas adiknya dg telaten ngerawat kakaknya yg lagi sekarat.
Epi juga suka banget ama soundtrack film ini yang judulnya Better by Regina Spark. Lagu ini selama berhari-hari stuck di kepalaku.

Ah...
Jadi keingetan ama adik2ku...

Wednesday, August 22, 2012

List Film yang nemenin aku selama seminggu di jakarta Sendirian saat LEBARAN


1.    Two Week Notice
Ini adalah satu-satunya kaset vcd-ku yang bisa diselamatkan dari kerusakan, yang lainnya rusak gak bisa diputer L padahal sudah dari jauh-jauh hari nyiapin kaset vcd dan dvd untuk membunuh rasa bosan pas mudik ke tempat tante di pondok kelapa bahkan sudah minjem2 ke Mbak Eli, tapi tetep gak ada yang bisa di tonton. Oke, langsung to the story. Ah, no coment deh, Cuma bisa ngasih satu dari lima bintang. Ceeritanya datar banget, gak lucu2 amat, Sandra Bullock ama Hugh gak keren2 amat, romantisnya juga gak dapet. Pokoknya kecewa berat dah. Mungkin karena aku nontonnya pake subtitle Inggris kali ya, tapi gak juga sih, film Slumdog Millionaire juga aku tonton pake subtitle Inggris dan aku suka bgt ama film itu. Berarti emang murni faktor dari filmnya yang kurang bermutu. Sorry.

2.    Umi Aminah

Film ini adalah film yang mampu membuat air mataku tak henti-hentinya meleleh. Inspiratif sekali dan sangat menyentuh hati. Di film ini yang paling berkesan adalah tokoh Dzalikha yang diperankan oleh paramitha Rusady, membuatku bercermin. Seorang wanita usia paruh baya yang berkutat dengan karir dan mengesampingkan urusan jodoh, hehe Epphy banget itu. Overall ceritanya bagus banget dan banyak hal yang bisa kita mabil dari itu. Intinya mah kita harus tetap sabar dan ikhlas, pertolongan Allah pasti akan datang.



3.    Ayah Mengapa Aku Berbeda

Film ini juga cukup menguras air mata. Dulu aku sempat melihat trailernya di bioskop, dan membuatku tertarik untuk menontonnya. Tapi film ini terlalu dramatis, saya kurang begitu suka, adegan bullyingnya juga terlalu lebbay, aku  kurang begitu suka.











4.    Di Bawah Lindungan Ka’bah
Epphy pengen banget nonton film ini, tapi sayang, rasa kantuk tak tertahankan telah menyerangku, hihihi T_T, akhirnya ketiduran deh. Cuma bisa nikmatin beberapa adegan doang, kayaknya sih ceritanya bagus.





5.    49 days
Padahal kaset vcd-nya udah di tangan tapi gak bisa nonton karena kasetnya rusak. Kecewa. Akhirnya nonton di TV deh, meski Cuma 4 episode pertama doang tapi aku suka, tokoh Song Hye Kye mirip aku, kerja malam, gak bergairah, hidup biasa aja, ah gue banget itu. Sayang gak bisa nonton sampai tamat karena harus kerja.






6. Masih bukan Cinta Biasa


Film keluarga yang lumayan lucu menurutku, cukup bisa membuatku tersenyum dan hampir terharu.


7. Realita cinta dan rock and roll
Aku emang udah puluhan kali nonton film ini, tapi gak pernah bosen-bosennya liat tampang cute macho Junot dan vino, mereka masih imut-imutnya ketika main di film ini.



Seneng liburan kali ini bisa nontong banyak film selain sebagai inspirasi, juga sebagai motivasi dan refleksi diri. Ah, tahun ini aku terlalu lelah mengejar dunia, aku terlalu lelah menghibur diri, mungkin ini saatnya melonggarkan sabuk pengaman, mundur sedikit demi sedikit, hingga saatnya nanti aku benar2 mundur dan get out dari gegap gempita ini. Ah, sudahlah untuk saat ini jalanin aja semuanya, semua akan indah pada waktunya.

Tuesday, July 17, 2012

Speed Scandal

Film yang sangat lucu dan mengharukan. Nilainya 9 dari 10 bintang deh. Di awal2 film ini saya gak henti2nya cengengesan oleh tingkah kocak si penyiar radio yang sok keren ini, trus tingkah menggemaskan dari anak kecil yang lucuuuu banget, sampe akhirnya mewek pas yang cewek di usir dari rumahnya. Pokoknya film ini seru banget deh. Like it so much.

Monday, April 30, 2012

Malaikat Tanpa Sayap



Sedikit kecewa menonton film ini, padahal aku udah rela-relain berburu kaset vcd-nya nyampe ke Pemda :(
Mungkin karena over expectation kali ya! Menurutku filmnya gak sehebat trailernya yang bisa bikin aku panas dingin. Ya, sudahlah, setidaknya aku lumayan terhibur dengan kehadiran Adipati Dolken yang cool abiezzz, sukaaaa dech. Surya saputra dan Adipati, aktingnya pol-polan, keren banget, salut buat mereka berdua, mereka mampu menghidupkan tokoh dengan baik, buat Maudy Ayunda, kurang berasa adegan 'sakitnya'. Dan satu hal lagi, aku suka banget ama quote-quote yang bertebaran sepanjang film ini, inspiratif sekali. Hmmm dan sebagai penutup, I love you Adipati Dolken, hehehe

Quote-quote indah dari Malaikat Tanpa Sayap

“Embun tak perlu warna untuk membuat daun jatuh cinta padanya”
“Mencintai bukan berarti memiliki. Mencintai berarti siap untuk pergi, atau siap ditinggal pergi”

"Kita punya pilihan buat jalanin hidup, tapi kita nggak punya pilihan buat mati"

"Dalam hidup gak ada jaminan untuk terus bahagia, gak ada kepastian buat apapun, setiap orang akan bisa terlempar setipa saat dari kotak kenyamanannya"

Sunday, April 22, 2012

Crazy Little Thing Called Love

Ternyata saya sudah 4 kali menonton film ini dan tak bosen-bosennya nontonin.
Film ini emang keren banget, unsur komedi romantisnya ngena banget, sebuah gendre film yang pasti disukai oleh para remaja.

Shone ama Nam cakep banget... saya suka, adegan dan pengambilan gambarnya juga keren banget.
Pokoknya Crazy Little Thing Called Love keren banget dah.
Love this movie soooooo much.
Bintang 5 deh buat film ini.