It's ALL about EPPHY
Go!
"I have lived through much and I now I think I have found what is needed for happiness. A quiet, secluded life in the country with possibility of being useful to people" -Tolstoy
Monday, January 25, 2016
Saturday, January 9, 2016
Mari Kita Perbaiki
Friday, January 8, 2016
Momen-momen Akhir di Jakarta
Melewati momen-momen terakhir di Jakata, aku lalui dengan keadaan... Sakit. Ya, aku sakit. Sakit gigi lebih tepatnya. Bukan karena sakit gigi bolong sih, tapi karena abis operasi gigi bungsu. Itu lho, lanjutan dari kemaren yang waktu itu udah yang sebelah kiri, kini saatnya nyabut gigi bungsu yang miring yang sebelah kanan. Yang pas bulan Juni kemaren sih aman-aman aja, tiga hari udah plong sakitnya. Lha ini nyampe hampir seminggu masih gak kuku sakitnya. Malah tambah sariawan lagi. Dududududu.
It's oke sih, keuntungannya aku bisa semingguan rebahan di kasur, nonton tipi, baca buku, nyante-nyante hahaha itung-itung pemanasan sebelum settle di kampung halaman. Lagian juga suasana di kantor akhir-akhir ini kurang bersahabat. I don't know why, mungkin perasaanku aja kali karena udah kangen banget pengen pulang kampung.
Sebelum pulang kampung, aku udah ngerancanain buat ikutan klub BPJ ke Bandung bareng ibuku. Finally, Bandung gonna be my last destination in my journey. Abis itu, saatnya settle dan membangun mimpi-mimpi baru. Alhamdulillah...
Relationship Vs Selfishness
Seven years ago, I ever felt like this. Felt so weak. When my sister and my cousin leave me and I lived at Bekasi, almost alone. There's no one accompany me or just befriend with me. Everyone is so strange for me. And I gave up.
Five year ago, I ever felt like this. Felt so weak. When my ex-boyfriend leave me alone. Lucky me, I have so many friend that courage me to keep strunggle. And fortunately I could leave that place and moved to my cousin's place.
Lately, I felt like this. Feel so weak. When one by one my beloved friend leave me alone. I'm in pain for about 5 month. I survive because of my study, and my dream to build my empire after graduation from college. I'm still surviving. 48 more days. I'm still waiting for the final moment in this place. Nothing is wrong. It's just the state of my mind. I have to survive. Moral of the story, even I'm introvert I really need someone who care with me. I need someone who know me inside out. I can't be selfish anymore, because I need them. I have to keep my relationship with everyone. Remember Arista, keep the relationship. Don't selfish.
Thursday, January 7, 2016
Been There, Twenty Something
Yes, I was there. Aku pernah berada dalam masa-masa ingin berbisnis namun gak tau harus memulai dari mana. Ngebet pengen bisnis karena telah menyadari sumpeknya jadi karyawan. Masalah sama karyawan lain, masalah kerjaan dan masalah dengan bos. Di samping itu gaji yang di dapetin juga kepentok biaya hidup yang tinggi karena harus hidup di perantauan. But, seiring berjalannya waktu satu persatu tirai mulai terbuka. Mulai dari kesempatan untuk bekerja di sebuah perusahaan retail yang membuatku bertemu para pengusaha yang menjajakan barang produksinya sendiri ke toko, hingga keberhasilanku memperoleh modal usaha dari kampus.
Kesempatan-kesempatan yang berseliweran itu pada akhirnya menempatkan aku untuk menekuni dunia makanan ringan, fashion, buku dan traveling. Kok banyak banget? Yah, karena dari kesempatan dan pengalaman yang aku peroleh, ternyata aku masuk dalam katagori multitasking person, aku gak bisa stuck dalam satu hal. Aku butuh keberagaman karena aku juga mudah jenuh, jadi saat aku jenuh, aku bisa dengan mudahnya nengganti fokus. Everythings seem so clear know. Thank's God for all the chance. Intinya, raih semua kesempatan, because if you never try, you'll never know. Dari dulu aku sering nekat ambil segala kesempatan, meski sering kali gagal, toh aku baik-baik saja. Nothing to lose kalo gagal mah.
Now, aku udah ngelewatin usia 20-an dengan cukup baik. Aku cukup puas. Sekarang saatnya melanjutkan perjuangan di usia 30-an. I'm ready.....
Wednesday, January 6, 2016
Persiapan jadi Ibuk-ibuk
#2016Victory
Kutipan buku Anida Dyah Under The Southern Star
Semua orang butuh jeda dalam hidupnya. Ini sebuah hal yang mendasar dan bersifat universal. Semua orang perlu menambah variasi pengalaman hidup dan menghindari mati karena kejenuhan. Bagaimana kalau hidup ternyata tidak sepanjang yang kita bayangkan? Kalau hidup ini singkat, kenapa kita tidak melakukan hal yang kita sukai selagi kita bisa? Kalau hidup menawarkan banyak pilihan, kenapa kita sering terjebak dengan menjalani hal yang itu-itu saja? Kenapa mengorbankan kenyamanan? Mereka bertanya. Kenapa tidak seperti orang lain yang berlibur menggunakan waktu cuti tahunan? Karena hidup ini terlalu singkat untuk dinikmati ketika weekend atau cuti selama dua minggu saja. Aku sudah pernah melakukan itu, dan itu tidak cukup. Karena kalau kita memulai traveling sesudah kaya atau pensiun pada usia 60 tahun, mungkin sudah terlambat untuk tahu bagaimana cara menikmatinya. Karena kita masih dikaruniai minat dan talenta lain. Karena kita merasa hidup kita bisa bermakna bagi orang lain dari sekedar duduk dibalik kubikel kantor. Karena tidak pernah ada kata terlambat untuk belajar dan memulai sesuatu yang baru. Karena dunia penuh warna dan kesempatan di luar comfort zone kita. Karena kekayaan bukan diukur dari uang melainkan nilai-nilai kearifan yang ditukarkan dalam sebuah perjalanan. Kenapa? Mengutip makna tato di punggung Thomas, "karena kita bisa."Salah satu quote yang paling menggungah yang pernah saya baca.
Yah, rasa-rasanya emang sayang banget kalo ngabisin umur kita hanya berkutat di belakang meja doang. Mari melangkah :)