It's ALL about EPPHY

......On My Way To Become Good Wife And Great Mother.......

Go!

"I have lived through much and I now I think I have found what is needed for happiness. A quiet, secluded life in the country with possibility of being useful to people" -Tolstoy

Thursday, June 23, 2016

Beberapa buku yg sengaja kubeli di Jakarta sebagai bekalku di rumah, akhirnya hanya menjadi tumpukan buku yang tak tersentuh. Beberapa kali mencoba untuk membacanya, namun berhenti begitu saja, paling banter 10 halaman lalu ganti buku, 10 halaman ganti buku lagi, tak ada gairah membaca.

Gendre bacaanku berubah total. Tak ada lagi hasrat membaca novel2, buku self help atau buku tentang pencapaian. Kini aku lebih tertarik dengan buku bertemakan keluarga. Layaknya peranku saat ini sebagai ibu rumah tangga.

Iya, manusia memang berubah, bertumbuh dan aku berusaha untuk menjadi yang lebih baik. Aku telah melewati berbagai stage.

Now it's my time to build my little family. Punya suami dan anak2 yang akan menjadi prioritas hidupku.

Thursday, June 16, 2016

Perang Paling Sulit adalah Perang Melawan Diri Sendiri

Sudah bulan ke-enam, artinya sudah sekitar 7 bulanan ini Laporan Praktikumku menganggur, menumpuk, gak jelas ujungnya. Hingga kelulusan kuliahku terancam.

Tugas Laporan Praktikum yang seharusnya hanya diberi tenggang  waktu sampai awal bulan Januari yang lalu, akhirnya mangkrak sampai berbulan-bulan. Awalnya aku minta keringanan agar Laporan bisa diselesaikan saat udah resign kerja agar bisa fokus bikin laporannya. namun ternyata semua itu hanya kata-kata.

Awalnya memang sengaja menunda dengan alasan logis karena saat itu masih kerja, kondisi kerja di masa-masa itu sedang tidak stabil-stabilnya. Emosi juga sedang naik turun, masalah kerjaan dan masalah mase. Pokoknya sedang kacau balau-lah. GAk mungkin bisa garap Laporan Praktikum, pikirku.

Setelah resign, yang harusnya bisa fokus ngerjain Laporan Praktikum malah harus jungkir balik beradaptasi. Yap, aku memang sulit beradaptasi. Meski di rumah yang cuma ada keluarga sendiri, tetap saja harus adaptasi. Selain itu, cukup sulit juga yang biasanya harus kerja 8 to 5 akhirnya harus gelimbang-gelimbung dirumah. Bingung juga ngatur rutinitas. Mulai belajar masak. Kecapean karena banyak banget kerjaan rumah. Akhirnya sedikit demi sedikit bisa beradaptasi juga.

Namun setelah beradaptasi aku harus belajar mata kuliah ulang Kimia Fisika dan Kimia Organik yang cukup menguras otak. Walhasil Laporan Praktikum kembali terbengkalai.

Usai UAS Kimia Fisika dan Kimia Organik, yang harusnya aku bisa fokus ke Laporan Praktikum akhirya terbengkalai. LAGI. Karena mase, kangen yang teramat sangat mampu mengobrak-abrik semangatku, dan rusaknya 2 HP-ku juga mampu menggoyahkan mentalku. Ah, adaaaaa aja godaannya.

PAs akhir bulan Mei yang udah cukup stabil dan siap buat bikin Laporan Praktikum, mase datang. Seneeeeeeng banget. Di ajakin jalan2 mulu. Laporan Praktikum kembali terbengkalai.

Hingga saat ini, di momen puasa, cuma bisa berharap semoga bisa segera menyelesaikan laporan praktikum dan bisa fokus ke persiapan pernikahan. Aminnnnnnn.

Ayo, semangat Arista, it's your last chance!!!!

Tuesday, June 7, 2016

Melanjutkan Kisah Bersamamu

Cinta kita tidak mudah.
Penuh liku.
Yah, memang hampir semua kisah cinta seperti itu.
Cita yang penuh prahara itulah cinta yang dewasa, cinta yang mampu melawan terjangan ombak dan badai.
Cinta yang tanguh...
Cinta yang tak luntur oleh jarak dan waktu
Aku mencintaimu...
Sajak manapun itu tak kan mampu melantunkan keindahan cintaku.
Cukup satu,
Sederhana saja,
Bersamamu membuatku bahagia

Tragedi HP Rusak Hingga Perjalanan ke WTC Surabaya

Hari Rabu 18 Mei 2016, entah mengapa seharian itu aku gak bisa jauh dari hpku. Nempel mulu. Maunya deket-deket mulu. Gak seperti biasanya. Xiaomi Redmi Note yang umurnya baru 5 bulan itu tak berhenti berdering. Adaaaa aja pesan yang diterima, dari temen2, dari Young Jae, dan ribuan pesan WA dari grup. Siangnya sempat panas, trus aku matiin. Gak ada feeling apa-apa awalnya, trus sorenya tiba2 mati gitu aja, dia demam, matinya dalam posisi nyargernya masih dicolokin. Panik, akhirnya aku copotin baterainya, aku pasang lagi, aku nyalain lagi. Nihil. Gak ada respon. Xiaomi Redmi Note-ku tetap terdiam, gak ada tanda-tanda kehidupan sama sekali. Aku makin panik.

Esoknya aku pasrah dan kembali pakai Samsung Young-ku. Dan baru sehari, Samsung ikutan mati. Aku syok berat. Dua hp mati bersamaan. Udah di bawa ke Kranji buat di servis, tapi gak bisa. Hadeuhhhhh hidup tanpa cell phone emang bagai taman tanpa bunga. Hampa. Udah seminggu kayak gini, and I couldn’t stand anymore. So I decided to go to Surabaya to repair it. Kan masih garansi, jadi bisa free biaya servis. Paling Cuma kena biaya ongkos 50rb pulang pergi, pikirku.

Sebenernya ada untungnya juga sih seminggu gak pegang hp. Meski gak bisa komunikasi sama siapa2, gak bisa fb-an, gak bisa nyontek resep di  Cookpad, gak bisa baca Tumblr, gak bisa narsis2 sok cantik, gak bisa mantengin H minus sekian, gak bisa dengerin musik favorit, yah, sebenernya gak penting-penting amat sih. So, meski awalnya memang menakutkan, but setelah di jalanin, I’m fine. Aku tetap bisa hidup tanpa hp. Yah, sempat panik, sempat gak bisa bobok, sempet uring-uringan, sempet drama juga. But, once again, I’m fine. Hp mati gak seserem itu kok. Toh aku juga masih punya laptop. Kalo hp-nya masih ada garansinya tinggal di bawa ke servis center di Surabaya, beres. Kalo gak nyala, ya tinggal beli hp baru. As simple as that. Allah gak akan menguji hambanya di luar kemampuan, kalo hp mati aja bisa bikin jungkir balik, apalagi kalo kehilangan yang lain. Mungkin ini Cuma ujicoba dari Sang Pencipta, am I strong enough to let go off something ‘not important’in this life? Fortunately, I can, but need more time. Aku butuh lebih banyak waktu untuk berpikir dan move on. Moral of this story, ambil hikmahnya aja. I need one week to move on, ikhlas and think clearly and decided to bring it to Surabaya.

WTC Surabaya Trip
Kamis, 25 Mei 2016, aku berangkat ke Surabaya. Berangkat jam 6 pagi. Nyampe di Wilangon sekitar jam 8 pagi. Niat awal naik bis jurusan Purabaya, tapi ternyata bis itu udah gak jalan lagi. Akhirnya aku mutusin buat naik lyn WK, turun di Unair kampus A. Sesampainya di Unair kampus A, aku turun dan naik becak ke kampus B. Dari kampus B aku naik lyn E warna coklat ke WTC. Baru sekarang ini aku ngeliat patung Suro dan Boyo yang terkenal itu lho, iconnya kota Surabaya *norak bgt yah*. Dan untungnya supirnya baik bgt dan nurunin aku di depan Plaza Surabaya dan ngebilangin aku kalo WTC itu letaknya di samping belakangnya Surabaya Plaza.

Alhamdulillah, touch down WTC dengan selamat. Jam 10 kurang 15 menit, WTC masih ditutup untuk umum, banyak yang nunggu di depan pintu, banyak juga karyawan yang sudah mulai memasuki pintu dan siap-siap buka toko. Yap, jam 10 teng, aku dan orang2 yang sejak tadi sudah nungguin di depan akhirnya masuk dengan tertib. Aku langsung menuju lantai 4. Muter-muter, tapi gak nemu TAM Multibrand atau logo Xiaomi tempat servis resmi Xiaomi. 15 menit muter-muter, akhirnya aku turun ke lantai 3 dan kembali muter-muter. Nihil, gak ada servis resmi Xiaomi. Aku turun lagi ke lantai 2, ada orang yang nanya ke bapak-bapak, orang itu nunjukin tempatnya. Trus aku ikutan nyamperin dan tanya2, alhamdulillah aku langsung dianterin ke tempat servis resmi Xiaomi, namanya Unicom Care, satu lokasi dengan servis resmi Nokia. Gak nyampe 10 menit, semua beres, aku disuruh datang lagi sekitar 3 hari lagi atau nunggu ada sms buat ambil hpnya. Alhamdulillah, at leats masalah hp clear, tinggal ngambil hp aja ntar.

Masih setengah 10, perut keroncongan, trus aku ke Surabaya Plaza buat nyari makan. Akhirnya aku ke KFC, pesen bento ama ice cream sundae. Abis makan, aku naik ke atas liat-liat buku di Toko Buku Gunung Agung.  Rada kecewa, koleksinya dikit dan gak ada yang dik buka, alias masih segel semua, beda dengan di Gramedia Matraman. Ya iyalah, jangan dibandingin atuh, kalo Gramdia Matraman kan 4 lantai isinya hampir buku semua. Tapi disini lokasinya lebih luas dari TOGA yang Arion. Usai liat buku, aku nonton bioskop My Stupid Boss di lantai paling atas. Usai nonton bioskop, aku muntah2 di toilet 21 * Toilet di Surabaya Plaza, bersih2 mirip kayak toilet di mall2 keren di Jakarta *lagi2 ngebandingin J* penyakit lama, aku gak tahan ac, tiap kena ac pasti muntah2. Udah biasa jadi gak kaget * Karena lemes, aku berniat langsung pulang aja, pas udah nyampe depan jalan raya, aku kliyengan lagi dan buru2 nyari toilet, muntah2 lagi. Setelah bener2 fit aku balik lagi jalan raya, dan untungnya langsung nemu lyn M warna kehitaman jurusan JMP. Turun dari lyn M, aku oper ke lyn WK jurusan Wilangon, and I go home.

Ternyata di jalan Pemuda itu berderet mall-mall yang berjeran, mirip kawasan Sudirman di Jakarta. Ada WTC, ada Surabaya Plaza, dan ada mall lain di belakangnya, kalo gak salah Grand City Surabaya atau apa gitu, I don’t notice it. Tadinya pengen kesono nonton karena liat ada logo 21 yang nangkring di atas gedung mall-nya. Tapi berhubung di Surabaya Plaza udah ada bioskop, jadinya gak jadi ke sana. Di Surabaya Plaza sendiri udah cukup lengkap, selain bioskop dan toko buku, di sini ada J.Co, ada Matahari, ada Superindo. Lumayan lengkaplah. Next time lah muter-muter Surabaya lagi, sekalian ke Tunjungan Plaza, belum kesampean nih ke Tunjungan. Kata mbah gugel sih dari air mancur naik lyn V, noted.

Keluyuran sendirian di Surabaya, remind me about my moment in Jakarta. Yes, I miss Jakarta so much. I miss the time when I go around, alone, like this. It’s make my heart warmth. So peaceful, and make my thought fly away freely. Sensasi deg degannya juga dapet banget. It’s my firt time go to WTC, and I have to thinking and feeling  which lyn that I will choose. I’m enjoying it.
Rincian pengeluaran trip WTC Surabaya
Angkot ke Jaranyar         = Rp 5.000
Armada                                = Rp 12.000
Lyn WK                                  = Rp 7.000
Becak Unair                        = Rp 10.000
Lyn E                                      = Rp 5.000
Makan KFC                         = Rp 24.000
Bioskop                                = Rp 25.000
Toilet                                     = Rp 1.000
Lyn M                                    = Rp 5.000
Lyn WK                                 = Rp 5.000
Teh Anget                           = Rp 2.000
Kacang+permen               = Rp 4.000
Armada                                = Rp 12.000

Total  pengeluaran Rp 117.000

WTC – Tunjungan Plaza Trip
Minggu, 29 Juni 2016 aku kembali ke Surabaya. Berangkat jam 7an. Lumayan panas di perjalanan. Lain kali kalo ke Surabaya mending pagi sekalian biar gak kepanasan. Nyampe di Wilangun sekitar jam 9, lalu melanjutkan dengan WK sampai di Unair Kampus A, lalu nyebrang. Trus makan soto daging. Abis itu naik lyn E warna keijoan, trus turun di WTC.

Alhamdulillah, HP Xiaomiku udah kembali nyala, seneng tapi agak sedikit ragu, lhawong HP sudah di charge 30 menit tapi masih baterai lemah. Rada ketar-ketir tapi yah positif thinking aja, berharap semoga nanti dirumah bisa nyala. Abis ngurusin Xiaomi aku ke lantai atas buat beli baterai HP Samsung Core punya adiknya mas Pendi. Setelah itu, kembali naik lyn E ke Tunjungan Plaza.

Niat awalnya ke Tunjungan Plaza emang mau nyari Gramedia Expo, tapi kaagk nemu. Mungkin udah gak ada Gramedia Expo di sana, trus aku langsung masuk ke Tunjungan nyari Gramedia di sana saja. But, I get lost. Gramedia ada di Tunjungan 1, sedang aku masuknya dari Gramedia 2. Klitar-kliter sendirian, bingung dan capek. Nyerah, lalu mutusin buat nyari pintu keluar buat pulang saja. Setelah nyampe di luar, aku malah iseng nanya pak satpam Gramedia di mana, trus kata pak satpamnya tinggal naik ke Lantai 4 aja. Dan alhamdulillah, ternyata aku udah ada di Tunjungan 1 aja, dan Gramedia ada di atasku. Ya Allah, padahal tadi udah mau nyerah aja, mau pulang, ternyata Gramedia udah ada di atasku, hehe. Untung tadi nanya pak satpam dulu.

Niat awal ke Gramedia tuh mau beli buku Tidak Ada New York hari ini karya Aan Mansyur, namun karena ternyata bukunya tipis banget dan gak ada buku yang kebukak buat di lihat2, akhirnya aku urung beli dan Cuma beliin buku titipan temen, Sunset Bersama Rosie karya Tere Liye. Agak kecewa, Gramedia di Plaza Tunjungan cukup kecil, dan hampir gak ada buku yang kebuka segelnya, jadinya gak bisa numpang baca-baca. Untung ada satu buku bagus yang kebuka, dan sempat aku baca-baca dikit. Bukunya Erbe Sentanu yang judulnya Quantum Ikhlas. Semacam buku The Secret dan Law of Attraction gitu deh, tapi ini landasannya lebih ke rasa ikhlas. Rasa ikhlas bisa mendatangkan ketenangan dan apa yang kita inginkan, begitulah sekilas tentang buku itu menurutku. Usai baca-baca dikit aku bayar ke kasir dan langsung keluar mall. Dari Tunjungan aku naik lyn RT ke Pasar Turi.  Dari pasar Turi tinggal jalan dikit ke selatan menuju PGS. Aku cuma muter-muter bentar di PGS, takut nyasar. PGS gak jauh beda sama pasar Jatinegara, sumpek, aku kurang suka.  Dari PGS aku naik WK ke Wilangon lalu naik Armada Sakti ke Paciran.

Pukul 5 teng, aku di jemput mas Pendi di telon Drajat. Alhamdulillah, nyampe rumah dengan selamat. Tapi HP-ku tidak selamat. Xiaomi yang baru saja di servis mati lagi. Gak bisa nyala. Hanya bisa pasrah, udah jauh2 ke Surabaya tapi tetep gak nyala. Kecewa, tapi ya sudahlah, tak apa, ada mas Pendi di sampingku, aku lega dan tak galau lagi.

Lyn ke drajat                      = Rp 4.000
Armada                               = Rp 12.000
WK                                      = Rp 7.000
Soto daging                        = Rp 10.000
Lyn E                                   = Rp 5.000
Baterai  samsung              = Rp 119.000*
Lyn E                                    = Rp 5.000
Buku Tere Liye                  = Rp 60.000*
Lyn RT                                   = Rp 5.000
Batagor                                   = Rp 5.000
Lyn Wk                                 = Rp 5.000
Armada                                = Rp 12.000

Total = Rp 70.000
*titipan (out of record)



Niat utama ke Surabaya buat nyervis Hp, tapi malah HP Xiaomi Redmi Note yang baru aku beli 5 bulan yang lalu tetep gak bisa nyala. It’s kind of wasting energy, wasting money, wasting time. 
Legowo, gak ada yang sia-sia di muka bumi ini, Gusti Allah yang ngatur, kawula cuman kudu patuh dan ngejalanin dengan taat. It’s oke.

*Alhamdulillah, sekarang hpnya udah nyala lagi, abis di servis mase ke Drajat*

Wednesday, June 1, 2016

Penantianku Usai Sudah

Akhirnya, setelah lebih dari 2 tahun menantimu, akhirnya kamu kembali muncul dihadapanku dengan berbagai kejutan dan hadiah. 
Aku langsung sujud syukur malam itu.
Semua gundah gulana, resah gelisahku musnah.
Berganti hadirmu yang membawa segudang bahagia.
Aku menyambut kedatanganmu dengan penuh suka cita.

Terima kasih mase, kau sudah memenuhi janji-janjimu.
Semoga kita bisa segera bersanding di pelaminan dan menyempurnakan cerita cinta kita.

Love you, now and forever....