It's ALL about EPPHY

......On My Way To Become Good Wife And Great Mother.......

Go!

"I have lived through much and I now I think I have found what is needed for happiness. A quiet, secluded life in the country with possibility of being useful to people" -Tolstoy

Sunday, June 30, 2013

9 Summer 10 Autumn : Perjalanan anak Batu ke New York

Sudah lama saya mendengar kehebohan tentang novel 9 summer 10 autumn yang menjadi best seller, bahkan sejak saya masih rutin berkelana di Gramedia Cibinong. Namun baru sekitar setahun yang lalu saya berkesempatan mengenal penulisnya, mas Iwan Setyawan melalui media sosial dan akhirnya saya membeli bukunya yang berjudul Ibuk.
Iwan setyawan, seorang ahli analis kelahiran batu yang kuliah di IPB dan akhirnya mendapatkan kesempatan untuk bekerja di New York dan akhirnya tinggal di New York selam 10 tahun. Dari New York, Iwan pulang membawa banyak hal untuk dibagikan di kampung halaman. Materi untuk keluarganya dan motivasi untuk semua pemuda di Indonesia yang ingin sukses dan mencapai cita-cita. Iwan adalah sosok yang mampu merobohkan ketakutan masa kecilnya tentang kemiskinan dan merangkul impiannya untuk menjadi orang kaya.
Di film 9 Summer 10 Autumn diceritakan bagaimana perjuangan Iwan dari kecil saat bergumul dengan keterbatasan dan kemiskinan hingga akhirnya mampu bertahan dan menaklukkan New York. Film ini merupakan film perjuangan hidup anak manusia yang penuh haru, hampir seluruh penonton film ini menitikkan air mata, apalagi pas adegan Iwan merangkul ibunya yang dimarahi Bapak tapi Ibunya tetap bersikukuh untuk menyekolahkan anaknya. What a wonderful heart from a mother.
Salah satu kekuatan film ini tentu saja mas Iwan sendiri, karena ini merupakan kisah perjalanan hidupnya yang dibuat novel dan kemudian difilmkan. Tanpa kehadiran mas Iwan film ini merupakan film sekedarnya. Sama seperti pernyataan Ifa Isfansyah yang menyatakan bahwa sejak awal dia memang ingin membuat film yang gaungnya masih akan terus ada meskipun film tersebut sudah tidak diputar lagi di bioskop, seperti film ini, film yang mampu memberikan inspirasi continously.

Usai acara nobar film 9 Summer 10 Autumn, hadirlah Iwan Setyawan dan Ifa Isfansyah di atas stage untuk bercerita sedikit behind the screen dari film tersebut dan menjawab pertanyaan dari penonton. Sedikit kecewa, Iwan Setyawan yang biasanya mampu memberikan statement-statement motivasi tapi dalam acara ini beliau tidak menghadirkannnya, Beliau hanya sekedar menjawab pertanyaan dan berkelakar. But it’s oke, kehadirannya dan kesediaannya untuk berfoto bareng saja sudah cukup menginspirasi.

Thank you @america, once again, you make me meet my idol.

RECTOVERSO : Cinta yang Tak Terucap

Kadar seseorang dalam menilai sebuah film memang berbeda-beda, tergantung seberapa erat hati kita dengan tema film yang kita tonton dan seberapa pengalaman hidup kita menyambung dalam kisah-kisah dan scene-scene yang ada di film tersebut.

Terbukti ketika saya bercerita bahwa saya terbuai dan beberapa kali menangis histeris ketika menonton film Rectoverso, beberapa temanku malah bilang film ini biasa saja, gak ada yang menarik. Hal ini tentu saja membuatku geleng-geleng kepala sendiri. Ternyata mereka tidak menikmati film itu sebagaimana saya menikmatinya dan ikut terhanyut dalam setiap scene, dialog cerdas serta score dan soundtrack yang disuguhkan. Sungguh sangat disayangkan, tapi saya tentu saja tidak bisa memaksakan kenikmatan itu pada mereka.

Rectoverso, sebuah omnibus yang diangkat dari novel Dee dengan judul yang sama yang di kisahkan secara bersamaan, alias potongan-potongan kisahnya digabungkan dengan ritme yang hampir sama. Saya lebih suka gaya bercerita seperti ini daripada cerita yang sekaligus dan terkesan seperti kisah yang pendek-pendek. Kisah seperti ini lebih menyenangkan karena klimaksnya terjadi bersamaan, namun kekurangannya, cerita seperti ini akan memunculkan tokoh terlalu banyak secara bersamaan. Jadi mungkin sebagian penoton  akan sulit menghafal satu persatu tokoh-tokohnya.

Salut buat para sutradaranya, mereka adalah Marcella Zalianty (Malaikat Juga Tahu), Olga Lydia (Curhat Buat Sahabat), Rachel Maryam (Firasat), Happy Salma (Hanya Isyarat), dan Cathy Sharon (Cicak di Dinding). Diantara kelima film tersebut yang paling ngena adalah Malaikat Juga Tahu, di sini akting Lukman sardi patut diacungi jempol, keren banget, emosinya dapet dan natural banget. Dan scene yang paling ngena pas Lukman Sardi ngetuk pintu kamar Prisia dan ternyata Prisia sudah tidak ada lagi di sana, it’s so hurt, dan aku benar-benar bisa ngerasain emosinya, di tambah lagi scene pas Asmirandah melepaskan kekasihnya yang mau pergi ke Padang, nyesek abis dah. Dan aku gak bisa nahan air mata ngelihatnya.

Good job everyone, thank you for making this beauty movie. Film ini recomended banget deh buat yang pernah ngerasa patah hati dan ingin merasakannya kembali. Dan sekedar saran, film ini lebih ngena kalo ditonton sendirian di kamar biar lebih leluasa nangisnya, hehehe







Saturday, June 29, 2013

A Little Story from YOTNC 2013

Aku termasuk orang yang sangat sensitif dan gampang merasa down, oleh karena itu aku terus menutup diri agar tidak tersakiti dan butuh lebih banyak dukungan dan motivasi agar aku bisa terus berkembang dn bergerak.

Terkadang sifat sensitifku ini membuatku malas untuk berkisah atau sekedar menulis suatu cerita di blog. Bagiku mengingat kejadian menyakitkan sama saja membuka luka lama. Namun rasa gak enak itu terkadang akan memudar dengan sendirinya dan saat itulah aku siap untuk menuangkannya lewat tulisan-tulisanku.
Sangat disayangkan ketika penyakit sensitifku ini muncul saat penyelenggaraan sebuah acara sebesar YOTNC2013. Semua acara memang berlangsung dengan baik-baik saja tapi tidak demikian dengan perasaanku, ada yang sedikit yang mengganjal.

Berawal dari rasa tidak enak hati jika hanya datang dan duduk terdiam sebagai tamu undangan, akhirnya aku nekat ikut berkontribusi dan bergabung dengan tim perlengkapan.  Semua berjalan dengan baik-baik saja. Hingga di suatu malam tingkah seseorang   membuatuku merasa useless. Sedikit kecewa aku bergabung dengan tim ini. Aku salah nekat terjun tanpa keahlian apa-apa dan akhirnya I do nothing. Sulit mengakuinya but I know, I’m useless in this team.

Satu hal lagi yang aku sesali adalah aku sama sekali tidak bisa mendengar petuah-petuah ajaib dari para pembicara kecuali  Hary Tanoe, Billy Boen dan Piyu, karena speaker yang bermasalah. Dan seharusnya aku yang bertanggung jawab tapi aku sama sekali gak ngerti gimana cara ngatasinnya. Big trouble.
Tapi gak bisa kupungkiri bermalam di Balai Kartini, duduk di jajaran kursi panitia dan berdiri ketika dipanggil sebagai YOTCA batch 4 merupakan unfotgettable moment buat aku.
Thank you everyone and forgive me, next time I will do my best, if I had other chance.



View pas lagi gladi resik

Om Hary Tanoe nyebutin semua perusahaan yang dimilikinya sampai menghabiskan waktu 30 menit, keren

All the Mentor YOT

Mistery guest tahun ini salah satunya adalah mas Piyu

Pose di detik-detik terakhir

Sunday, June 23, 2013

Bermain dan Bersenang-senang di Olimpiade Taman Baca 2013

Menghirup udara pagi di daerah Ragunan, lalu bertemu teman-teman baru, main tebak-tebakkan lagu ama anak-anak, dikasih makan siang, dikasih hiburan, dikasih sertifikat. Lengkap deh. What a perfect experience.

Pagi-pagi, gue udah stand by di Bumi Perkemahan Ragunan untuk menjadi volunteer di acara Olimpiade Taman Baca Anak 2013 yang diselenggarakan oleh yayasan 1001 buku. Kebetulan tugas yang saya emban sangat mudah, yakni tebak lagu di pos Papua. Bersama Nisa, Heru, Wita dan Kristin kami menghandle sekitar 50 taman baca yang ikutan lomba. Nyanyi-nyari seru dan teriak-teriakan ama anak-anak lucu, kocak bgt pokoknya.

Siangnya kami di suguhin beberapa acara menarik di arena panggung. Tapi berhubung saya ada acara lain, saya harus buru-buru meninggalkan lokasi yang penuh anak-anak kreatif tersebut. Seneng rasanya bisa menjadi bagian dari mereka. Thank you 1001 buku atas kesempatannya. Sampai ketemu tahun depan :)






Sedang apa kalian di sini adik-adik???
Bermain-main....
Terussss???
Bersenang-senang...
Rasanya???
Asyik asyik asyik
Enak enak enak
*password yang super unyu di OTBA 2013*

Exploring Volunteerism di @america


Di sore yang demikian teduh usai acara Olimpiade Taman Baca Anak 2013 di Ragunan aku melanjutkan perjalanan ke Pasific Place untuk mengikuti talk show Exploring Volunteerism yang di adakan di @america. Entah kenapa tema volunteerism kini menjadi sangat menarik buatku, apalagi beberapa narasumber yang hadir adalah para tokoh yang sering aku ikutin kicauannya di twitter, aku sangat penasaran dengan sosok mereka. Here they are :

* Riyani Djangkaru => #SaveShark
saya sangat suka dengan style mantan presenter Jejak Petualang ini, sporty, cool dan santai, pembawaannya juga lucu dan menyenangkan. Dalam acara ini, Riyani mengenalkan kampanyenya mengenai save shark. Dia menceritakan tentang betapa bahayanya jika kita terus mengkonsumsi hiu dan menyebabkan hiu punah, selain itu dia juga menekankan bahwa daging hiu itu gak enak dan pesing karena hiu mengeluarkan kotorannya melalui kulit. So, bagi yang mengkonsumsi hiu, please stop it!!!

* Muhammad Iman Usman => Indonesian Future Leader
diantara semua pembicara malam ini, Imanlah yang namanya paling asing ditelingaku. Dia anaknya asyik juga, bercerita dengan sangat bersemangat dan dengan logat yang asyik. Salah satu statemennya yang ngena banget adalah bahwa volunteerism is selfish, you can do all you want, you have lot of friend and experience, it's all about you. Indonesian Future leaders ini sendiri merupakan wadah anak muda yang berkumpul dan melakukan kegiatan positiv, hampir sama dengan komunitas kampus lainnya.

* Tiza Mafira => Gerakan Indonesia Diet Kantong

Awalnya Tiza adalah seorang karyawan biasa yang merasa bosan dengan pekerjaannya. Akhirnya Tiza memprakarsai gerakan diet kantong di Jakarta. Usaha yang sudah dilakukan Tiza adalah melobi para pengusaha supermarket untuk tidak menggratiskan kantong plastik. Usaha lain yang di lakukan Tiza adalah mengkampanyekan kantong kain sebagai pengganti kantong plastik. Hasilnya, sekarang kita harus membayar untuk penggunaan kantong plastik di beberapa supermarket dan Jokowi telah menghimbau masyarakat Jakarta untuk tidak menggunakan kantong plastik di acara Jakarta Fair 2013. Salut buat Tiza.




* Nila Tanzil => Taman Baca Pelangi

Founder Taman Baca Pelangi ini juga awalnya feeling bored with her job, hingga akhirnya dia membangun sebuah taman baca dan membeli sekaligus mengirim buku-bukunya. Semua murni dari uang Nila. Sampai akhirnya Nila merasa senang bisa membuat anak-anak senang dan tergerak untuk membangun taman baca lainnya dengan mengajak relawan lain dari Jakarta untuk turut berpartisipasi menyumbang buku. I was so inspire with Nila, she was so rich, and have good job, but she decided to help children out there, Nila have a great heart. Hope, one day I can be like Nila.



* Zack Petersen => Count Me In & Drive Books, Not Cars

Dari sekian banyak pembicara, Zack-lah yang paling fasih bahasa Inggrisnya, saking fasihnya sampe aku sendiri gk bisa ngartiinnya. Tapi intinya, Zack adalah seorang yang awalanya gk ngerti apa yang akan dia lakuin, tapi setelah menjadi volunteer dia tau apa yang dia mau, ternyata menjadi volunteer adalah panggilan jiwanya. Dan sekarang dia menjadi penggagas Count Me In yang mempertemukan para relawan dengan komunitas atau orang yang membutuhkan relawan. Selain itu, Zack juga mendirikan Drive Books, Not Cars untuk mengumpulkan buku yang selanjutnya akan disalurkan pada Taman Baca Pelangi.


Alangkah hebatnya mereka itu, Indonesia pasti bangga punya pemuda seperti mereka. Mereka peduli dengan sesama dan lingkungan mereka. Jika Indonesia memiliki lebih banyak pemuda seperti mereka, saya
yakin kelak Indonesia tak akan lagi mengalami krisis kepemimpinan, mereka akan jadi pemimpin yang baik dan amanah pada rakyat dan negaranya. Indonesia pasti akan maju di masa mendatang.

Tapi ada satu hal, hal yang untuk saat ini membuat aku tidak bisa seperti mereka. Kemandirian finansial. Mereka semua mempunyai finansial yang kuat, itulah mengapa mereka jadi bisa membantu orang lain. So, untuk bisa membantu orang lain, aku juga harus bisa merdeka secara finansial.

God, please give me power and much money so I can help other people like them. Amin...

Semua foto diambil dari akun fb @america, karena saat itu hp-ku lg mati, jadinya sama sekali gak bisa dokumentasiin acara ini :(

Thursday, June 20, 2013

#Kado Untuk Blogger #GagasMedia #UnforgotTEN


Hai Gagas Media yang baik hati dan rajin mencetak buku-buku bermutu, selamat Ulang Tahun ya!!!! Sepuluh tahun berarti sudah cukup gede dan sudah mengerti akan tanggung jawab sebagai penerbit buku terkemuka di Indonesia, sudah sepuluh tahun jadi harus selalu punya spirit dan komitmen untuk terus menerbitkan buku yang lebih baik dan lebih baik lagi.

Saya pribadi sangat mendukung program #KadoUntukBlogger yang diadakan oleh Gagas Media ini. Program ini adalah salah satu wadah bagi Blogger pecinta buku untuk terus membaca dan membuat resensi buku yang bisa menunjang kemajuan penerbit baik secara marketing maupun secara progres untuk penerbitan buku selanjutnya.

Saya pecinta buku. Bagi saya buku merupakan bagian yang tak terpisahkan dari hidup saya. Koleksi buku saya memang belum banyak, tapi saya berkomitmen untuk selalu meluangkan uang gaji saya tiap bulan untuk paling tidak membeli sebuah buku dan saya selalu meresensi buku-buku yang telah saya beli tersebut. Tema buku yang saya baca tak selalu sama, sometimes I read romance like Good Fight by Christian Simamora,  sometimes I read travel book like Life Traveler from Windy Ariestanty and sometimes I read personal note like The Not So Amazing Life of @Amrazing by Alexander Thian. Every book have a good stuff. Kita emang gak boleh membatasi diri atas buku-buku yang kita baca, kita tidak akan pernah tau kebijaksanaan dan kenikmatan yang akan disuguhkan oleh buku yang akan kita baca hingga kita menyantapnya sendiri.
Inget banget ama kata-kata Iwan Setyawan “Kalo lo mau jadi orang sukses, lo harus baca buku, dengan buku itu lo bisa punya empati” Semakin banyak buku yang kita baca, sebanyak itu pula kita belajar tentang berbagai rasa.

Dengan sangat antusias, saya mengikuti #KadoUntukBlogger dan berharap saya bisa menjadi salah satu yang beruntung. This is my wish list book from Gagas Media :
  1. Draft 1 : Taktik Menulis Fiksi Pertamamu
  2. The Journeys
  3. Journeys 2 : Cerita dari Tanah Air Beta
  4. Kedai 1001 Mimpi by Valiant Budi Yogi
  5. Buku Pintar Cewek Juara by Zivanna Letisha
  6. Letter to Sam by Daniel Gothlieb
  7. The Secret Life of Bees by Sue Monk Kidd
  8. A Cat in My Eyes by Fahd Djibran
  9. Travellers Tale by Aditya Mulya
  10. Reffrain by Winna Efendi
NB : ohya, untuk buku permintaan saya yang pertama, Draf 1: Taktik Menulis Fiksi Pertamamu akan menjadi hadiah special buat Adikku tercintah yang sedang menimba ilmu di Bali, you must be like it Jae, and I’m waiting for your first novel :D

Wish me luck, Universe.......!!!!
And for Gagas Media, teruslah manjakan pecinta buku dengan menerbitkan buku-buku yang bagus dan berkesan J

Tuesday, June 18, 2013

Titik Nol By Agustinus Wibowo

Titik Nol: Makna Sebuah PerjalananTitik Nol: Makna Sebuah Perjalanan by Agustinus Wibowo
My rating: 5 of 5 stars

Membaca Titik Nol bagaikan sedang duduk bersama Agustinus Wibowo, dan didongengin tentang perjalanannya, perjuangannya, pengembaraannya sekaligus dicurhatin tentang Ibunda tercintanya yang sedang melawan maut. Ceritanya menghangatkan, memilukan, sekaligus mencengangkan. Tak henti-hentinya aku berdecak kagum dibuatnya oleh ketegaran dan keyakinannya untuk terus berjalan menggapai impiannya ke Afrika Selatan melalui jalan darat.
Titik Nol membuka misteri tentang negara-negara yang sebelumnya hanya pernah aku dengar namanya saja. Dari titik Nol aku belajar tentang geografi dan sejarah negara-negara yang pernah dilaluinya. Sekilas perjalanan Ming mirip dengan perjalanan Andrea Hirata menyususri negara-negara di Eropa dalam Edensor, namun dalam Titik Nol jauh lebih realistis dan mengena karena Titik Nol merupakan memoar kisah perjalanan, bukan sekedar novel yang banyak dibumbui cerita khayal.
Sebagai sesama perantau alias musafir, tulisan Ming dalam Titik Nol mampu mengobrak abrik emosi dan perasaan jiwaku tentang kerinduan dengan orang tua dan kampung halaman, tentang pencapaian, tentang negara dan tentang agama. Aku menitikkan air mata ketika membaca bab pertama dan bab terakhir buku ini. Kepulangannya ke Indonesia demi mamanya dan surat buat mama tercintanya benar-benar sangat mengaduk-aduk emosi. Meski tanpa kalimat ratapan namun cinta kasih Ming terhadap Mamanya sangat kuat dan menggugah emosi bagi siapapun yang membacanya.
Gaya bahasa yang dipakai Ming dalam Titik Nol sangat cerdas dan kritis namun ringan dan mudah untuk diikuti. Meski beberapa alur terkesan agak kurang runut, seperti pada kisah perjalanan yang lainnya, namun ini sama sekali tidak mengurangi kenikmatan dalam  membacanya.
Buku ini bagaikan sebuah paket komplit kisah perjalanan. Rasa cinta pada Ibundanya, kekaguman pada Lam Li, perjuangan menghadapi  penyakit Hepatistis, pesona eksotis ironis sekaligus memilukan dari penduduk lokal dan negara-negara yang pernah ia singgahi, cipratan motivasi, filosofi dan berbagai macam pemikiran Ming yang cerdas.
Buku yang wajib dimiliki oleh setiap orang yang menyukai kisah petualangan ataupun orang yang ingin menikmati sensasi kisah perjalanan  dari negara Tibet, Nepal, India, Pakistan dan Afghanistan.  Must recomended book pokoknya. Dan saya memberikan lima dari lima bintang alias nilai sempurna untuk Titik Nol. Selamat Kak Agustinus Wibowo, teruskanlah langkah perjalanmu, kembalilah melangkah dan membagikan cerita untuk kita semua.


View all my reviews

Monday, June 17, 2013

Cerita dari Djarum Indonesia Open 2013

Taufik Hidayat, The Legend

“Kalau kamu mau bermain bola, maka tempatmu di Brazil, tapi kalau kau mau bermain bulutangkis, maka tempatmu adalah di sini, Indonesia”
Itu adalah kata-kata dari Ayahnya yang selalu Taufik ingat. Taufik Hidayat, seorang legenda bulutangkis yang memutuskan untuk gantung raket seusai mengikuti ajang Djarum Indonesia Open 2013. Prestasinya selama mengikuti kejuaraan bulutangkis dan mengharumkan nama Indonesia selama 25 tahun sudah tak bisa terhitung banyaknya. Dedikasinya yang luar biasa terhadap Bulutangkis telah menginspirasi saya dan ribuan orang lainnya.

Berawal dari sebuah cerita teman tentang semangat juangnya, hingga saya sendiri secara diam-diam mengagumi permainan Bulutangkisnya, bahkan saya pernah membuat sebuah kliping yang saya buat sendiri dari koran yang memang sengaja saya beli demi bisa mengumpulkan gambar Taufik Hidayat dan menjilidnya. Obsesi melihat Taufik Hidayat secara langsung bertanding di lapanganpun akhirnya tercapai pada tahun lalu. Dan kini dia sudah mundur, tak akan ada lagi perjuangannya di kancah pertandingan Bulutangkis, tak akan ada lagi semangat bajanya yang menggebu, tak akan ada lagi namanya yang disebut-sebut dalam tim Bulutangkis, tak akan ada lagi...........

"Terima kasih Taufik atas segala upaya, perjuangan dan cucuran keringatmu untuk mengharumkan nama Indonesia, terima kasih banyak....."

Cerita dari Istora

Awalnya sudah pesimis duluan kalo gue gak bakal bisa nonton Indonesia Open tahun ini. Keuangan gue bulan ini emang udah gak bisa di otak atik lagi. Gue pasrah.Tapi ternyata Allah berkehendak lain, tiba-tiba saja gue bisa berada di Istora Senayan, it’s magical, dan gue bener-bener bersyukur.



Berada di sekeliling arena pertandingan, dengan nuansa merah yang menggelora, gemuruh teriakan para supporter yang menggema memekakkan telinga, keangkuhan para atlet yang sedang bertanding di tengah arena, it’s priceless moment. Seru banget pokoknya. Meski pas keluar dari arena mendadak agak-agak budek hahaha, tapi seru kok.

Gue datang ke Istora pas babak perempat final, di hari itu ada 11 wakil Indonesia yang bertanding, namun sayang hanya 4 orang yang bisa melangkah ke babak semi final dan hanya satu yang lolos ke babak final, so sad. Yang di sayangkan lagi, gue kehilangan moment nonton permainan Taufik Hidayat untuk yang terakhir kalinya karena Taufik udah tumbang duluan di ronde awal. Momen yang gue lewatin selanjutnya adalah aksi Lee Yong Dae, gue Cuma sempat ngeliat doi lagi jalan di depan gue ketika doi mau tanding di court 3, sedang gue berada di depan court 1, walhasil gue sama sekali gak bisa ngeliat penampilan Lee Young Dae. Tapi berhubung gue ngebet abis pengen liat Oppa Young Dae, akhirnya gue pindah tempat duduk, gue keluar dari arena dan muter-muter biar bisa masuk ke court 3. Eh ternyata ketika gue udah tiba di depan court 3, lapangannya udah kosong, Oppa Young Dae udah selesai main, oh no..... gue udah bela-belain menyeberang ke sebelah, eh, Lee Yong Dae malah udah lenyap. Gue kecewa berat.

Suara teriakan In-Do-Ne-Si-A prok prok prok, teriakan habisin habisin habisin ketika tim Indonesia tinggal selangkah lagi menuju kemenangan, teriakan huuuuuuuuuuuu eaaaaaaaaaaaa huuuuuuuuuuuuu eaaaaaaaaaaaaaaa yang bergemuruh, dan tentu saja gue termasuk salah satu yang supporter yang dengan loyalnya turut menyumbang suara demi tim tercintah. Moment yang tak kalah seru adalah ketika para pemain melemparkan kaos pada para supporter, rusuh banget, tapi rusuh yang sportif :b

Dari keriuhan di arena, yang paling berkesan adalah penampilannya Markis Kido dan Hayom Rumbaka, mereka main dengan pol-polan, salut buat mereka berdua. Dan yang tak kalah mengesankan adalah perjuangan Bellatrix Manuputty yang berjuang habis-habisan, rubber set dengan skor 20-20-21, tapi akhirnya kalah juga. Bayangin, betapa nyeseknya Bela. But it’s just a game. Meski tahun ini di Indonesia Open atlet Indonesia hanya berhasil memperoleh satu gelar yakni di nomor ganda putra atas nama Muhammad Ahsan dan Hendra Setyawan, namun setidaknya Indonesia telah mempersembahkan acara yang fantastis ini dengan sangat sempurna. Tatanan dekorasi luar arenanya juga keren banget. Salut buat tim penyelenggara Djarum Indonesia Open 2013.


See You Next Year at Indonesia Open 2014

Wednesday, June 12, 2013

Saat ini saya ini terlibat dalam Young on Top Campus Ambasador. I'm so excited about it.

Tugas pertama saya sebagai YOTCA adalah sebagai volunteer di acara Young on Top National Conference 2013 di divisi perlengkapan. Saya belum pernah terjun di divisi ini sebelumnya, yang saya tau ini divisi yang paling capek :p hehe (kata orang sih). But, I'm so excited about it, I'll do my best.

My Favorite Book

I love the inspiring book. I mean that, I love the book that give me inspiration and make me do something better, for my self and for other people.

For this time, the book that really inspiring me is Titik Nol by Agustinus Wibowo. This is not just travel book, but more than that, we can get so much knowledge and motivation from it. Titik Nol teach us how to reach our dream and how a strangest dream coming true even in the end the final result is not important anymore. The social life betwen the country that Agustinus Wibowo visited represent that people in this world is same, have the same reason to laugh and have the same reason to cry. Even we had the different language, religion, country, skin colour, etc, but we are connecting each other, we are only human. One book that have many lesson. Love it so much.

Other book that I really love is Life Traveler by Windy Ariestanty and Ibuk (a novel) by Iwan Setyawan. Both are travel book. Yes, I love travel book so much. Travel book make me go to other place that I never go to there before and I get some story of life from it.

So, what is your favorite book :)

Monday, June 10, 2013

Cekelan Pulpen

Nenekku pernah bercerita, bahwa ketika aku masih bayi dulu, seorang pamanku bilang "arek iki mbesok pan gede cekelane pulpen" kelak saat besar nanti anak ini pegangannya adalah pena. Beberapa waktu aku sempat memikirkan hal ini, apa artinya cekelan pulpen? Kuli tinta gitu maksudnya? Jurnalis? Penulis? Entahlah. Yang jelas aku tumbuh bersama buku-buku dan menyukai dunia tulis menulis. Apapun profesiku kelak, aku akan menjalaninya dengan senang hati.

Sunday, June 9, 2013

Closer by Travis

've had enough of this parade
I'm thinking of the words to say
We open up unfinished parts
Broken up, it's only luck
And when I see you then I know it will be next to me
And when I need you then I know you will be there with me
I'll never leave you
Just need to get closer, closer
Lean on me now, lean on me now
Closer, closer
Lean on me now, lean on me now
Keep waking up without you here
Another day, another year
I seek the truth we set apart
[Incomprehensible] a second chance
And when I see you then I know it will be next to me
And when I need you then I know you will be there with me
[ From:
I ll never leave you
Just need to get closer, closer
Lean on me now, lean on me now
Closer, closer
Lean on me now, lean on me now
Lean on me now
And when I see you then I know it will be next to me
And when I need you then I know you will be there with me
I'll never leave you
Just need to get closer, closer
Lean on me now, lean on me now
Closer, closer
Lean on me now, lean on me now
Lean on me now
Closer, closer
Closer, closer

Friday, June 7, 2013

if you deserve of something, you will achieve it. God knows what's better for you. It is not about what we want, but it is about what we need. Just do your best and let God do the rest. (unknown)