It's ALL about EPPHY

......On My Way To Become Good Wife And Great Mother.......

Go!

"I have lived through much and I now I think I have found what is needed for happiness. A quiet, secluded life in the country with possibility of being useful to people" -Tolstoy

Friday, December 27, 2013

Kenapa Adera Ega?

Karena suara dia menemaniku waktu aku di Gramedia pas hunting buku, sehari sebelum Idul Adha tahun lalu.

Karena lagu One Last Cry yang dibawakannya di youtube, telah mampu membuatku melelehkan air mata.

Karena kehadirannya menyanyi dan kesediannya foto bareng aku di acara launching Benabook yang membuatku tersenyum selama sebulan, haha, absurd me.

Sesederhana itu?
Ya. Sesederhana itu. Bukankah cinta itu memang sederhana :)

Untaian Syukur

Alhamdulillah...
Aku bersyukur bgt ya Allah, aku sangat bersyukur. Kau berikan aku kesempatan untuk merasakan pengalaman2 hidup yg sungguh luar biasa.
Kau pertemukan aku dg manusia2 hebat yg membuatku terkagum2. Kau anugrahkan kepadaku kesehatan, kesempurnaan fisik dan pikiran. Kau limpahi aku dg rezkiMu yg tiada terkira banyaknya.
Ya Allah... nikmatMu yg mana lg yg mampu aku dustakan?
Ya Allah... Terima kasih bnyak...
Ya Allah... Tetap tunjukkan pdku jalan lurusMu agar aku senantiasa bertaqwa dan brsyukur kepadaMu.

*repost*
*as what I feel right now*
*happiness keyword : grateful*

Komitmen

Membaca buku Secangkir Kopi Inspirasi dari Prabu Revolusi dan menemukan sebuah bab tentang mas Billy Boen, presidennya Young On Top.

Dan aku sangat impress ketika seorang Billy Boen menolak menjadi pembicara di acaranya Prabu Revolusi hanya karena acaranya bentrok dengan jadwal nge-gym. Ckckck. Coba aku yang ada di posisi itu, gak mungkin bisa nolak. Bagi aku pribadi kesempatan is everything. Gak peduli aku lagi ada kesibukan apa, asal ada kesempatan aku ambil. Hal tergila yang pernah aku lakuin, pas lagi kerja malam, pulang pagi, langsung berangkat ke monas, dan malamnya kerja lagi. Sangat egois. Aku gadaikan kesehatan yang notabene prioritas yg harus aku jaga. Saat itu aku tidak kenapa-kenapa, aku sehat-sehat aja, aku happy jalan ama teman-teman, aku happy banget saat itu. Meski sebenernya di balik kebahagiaanku, aku udah mendholimi tubuhku sendiri. Sorry my body.

Kedepannya aku udah gak mau kayak gitu lagi. Aku mau berkomitmen dan teguh ama apa yang udah aku pilih. Aku harus jaga kesehatan, aset utama yang aku miliki. Aku harus komit ama kuliah dan kerjaanku dan tentu saja organisasiku. Masih akan ada kesempatan kok, tentu saja, akan selalu ada kesempatan lain yang lebih tepat, selama kita masih bernafas.

It will easier to process when the time is right.
Try to remember to slow down in life, live, breathe, and learn to look around whenever you have time and never forget everything and every person that has the least place within your heart. (Unknown)

Thursday, December 26, 2013

Everything has Changed by Taylor Swift feat Ed Sheran

All I knew this morning when I woke
Is I know something now, know something now I didn't before.
And all I've seen since eighteen hours ago
Is green eyes and freckles in your smile
In the back of my mind making me feel right

[Taylor Swift]
I just wanna know you better, know you better, know you better now
I just wanna know you better, know you better, know you better now

[Both]
I just wanna know you better, know you better, know you better now
I just wanna know you, know you, know you

[Both]
'Cause all I know is we said, "Hello."
And your eyes look like coming home
All I know is a simple name
Everything has changed
All I know is you held the door
You'll be mine and I'll be yours
All I know since yesterday is everything has changed

[Ed Sheeran]
And all my walls stood tall painted blue
And I'll take them down, take them down and open up the door for you

And all I feel in my stomach is butterflies
The beautiful kind, making up for lost time,
Taking flight, making me feel right

[Both]
I just wanna know you better, know you better, know you better now
I just wanna know you better, know you better, know you better now
I just wanna know you better, know you better, know you better now
I just wanna know you, know you, know you

[Both]
'Cause all I know is we said, "Hello."
And your eyes look like coming home
All I know is a simple name
Everything has changed
All I know is you held the door
And you'll be mine and I'll be yours
All I know since yesterday is everything has changed

Come back and tell me why
I'm feeling like I've missed you all this time, oh, oh, oh.
And meet me there tonight
And let me know that it's not all in my mind.

[Taylor Swift]
I just wanna know you better, know you better, know you better now
I just wanna know you, know you, know you

[Both]
All I know is we said, "Hello."
And your eyes look like coming home
All I know is a simple name
Everything has changed
All I know is you held the door
You'll be mine and I'll be yours
All I know since yesterday is everything has changed

[Taylor Swift]
All I know is we said, "Hello."
So dust off your highest hopes
All I know is pouring rain and everything has changed
All I know is a new found grace
All my days I'll know your face
All I know since yesterday is everything has changed

Wednesday, December 25, 2013

Terbangun di Akhir 2013

Sudah hampir setahun gue ngejalanin hari demi hari di 2013
Puas? tentu saja
Menyenangkan? Sangat
Ada masalah? pasti ada

Masalah terberat gue di tahun ini adalah keuangan. kalau dilihat dari segi keuangan, progres gue nol besar. jangankan uang tabungan, bahkan untuk makan saja masih kurang2 dan beberapakali sempat minta sumbangan dari adik. Malu rasanya. Tiap akhir bulan harus mengencangkan ikat pinggang dan bahkan tahun ini gue kena mag, padahal dulu waktu gue di Bogor pas masih kerja di rumah pemotongan ayam yang jam kerja dan jam makannya kacau gue gak pernah sakit mag. Tapi alhamdulillah, akhir tahun ini gaji gue naik 25%, semoga tahun depan sudah tidak ada lagi keluhan keuangan dan bisa memulai menabung.

Namun banyak juga hal yang gue dapetin di tahun ini. Menjadi relawan di Olimpiade Taman Baca Anak, ikut acara Indonesian youth Conference dan Young On Top National Conference, bisa mudik dan ketemu keluarga, menjalin hubungan ama Pendi *witch is sahabat gue sejak 6 tahun lalu*, terpilih menjadi host Gagas Debut, terpilih menjadi peserta workshop biografi ama Alberthiene Endah, dan dari deretan keberuntungan yang saya dapetin tahun ini yang paling gue syukuri  adalah menjadi Young On Top Campus Ambassador.

Apakah ada yang lebih indah dari semua nikmat itu? Gak ada
Semua kesempatan yang sudah gue dapetin itu priceless. Dan gue sangat bersyukur. Apapun yang terjadi dalam hidup gue, semua titik terendah dan titik tertinggi gue, gue jalanin dengan penuh rasa syukur.
terima kasih ya Allah...

Saatnya melangkah lagi.....

Sunday, December 22, 2013

Review : Seven Days by Rhein Fathia

Berawal dari ajakan bang Ijul untuk hadir di acara launching buku di daerah Cikini dengan iming-iming buku gratis, akhirnya aku dan Lia sepakat untuk datang usai nonton bareng film Java Heat di Sarinah. Kebetulan bang Ijul jadi moderatornya. Waktu itu aku ama Lia sedang menghadiri salah satu acaranya Goodreads Indonesia di Senayan City.

Hari itu adalah peluncuran 3 buku dari Qanita. Seven days, Always Beside You, dan Marginalia itulah 3 judul buku yang memenangkan sayembara penulisan novel Qanita Romance. Perhatianku tertuju pada buku Seven Days dari Rhein Fathia, menurutku sosok Rhein yang merupakan mahasiswa Fisika dan bisa menulis novel itu merupakan hal yang jarang kutemukan. Antara Fisika yang membutuhkan logika dan novel yang membutuhkan daya imajinasi yang tinggi, hal yang bertolak belakang namun ternyata bisa disatukan, ajaib. Salut deh ama Rhein. Selain itu tema perjalanan ke Bali juga menarik perhatianku.

Tak ayal aku memilih buku Seven Days ke Bang Ijul. Lama banget aku harus menunggu buku itu karena aku dan bang Ijul udah gk ketemu lagi. Akhirnya saat acara Festival Pembaca Indonesia 2013 di Museum Bank Mandiri beberapa saat yang lalu, pagi-pagi bang Ijul menghampiri booth Pojok Anak dan menyerahkan 2 buku yaitu Seven Days dan Always Beside You padaku dan Lia. Yay, seneng banget, thank you bang Ijul. Ternyata bang Ijul inget juga, hehe. Dan yang lebih menyenangkan lagi dapat tanda tangan Rhein Fathia di buku itu. Yes, seneeeng bgt.

Judul              : Seven Days
Penulis           : Rhein Fatia
Desain Cover : Aditya Satyagraha
Penerbit         : Qanita
Halaman        : 296

Hanya butuh waktu sehari untuk menyelesaikan buku ini. Ide ceritanya bagus, bahasanya mengalir, humanis, romantis dan penggambaran setting di Bali sangat menarik *jadi pengen ke Bali:) *

Tema yang diambil adalah tentang sahabat jadi cinta. Tema yang cukup umum tapi masih menarik untuk diangkat. Sepintas tema sahabat jadi cinta, Bali, dan pelukis mengingatkanku pada Perahu Kertas punya Dee.

Shen dan Nilam, keduanya adalah sepasang sahabat dari kecil. Nama mereka diambil dari nama bintang Orion. Mereka berdua melakukan perjalanan liburan selama 7 hari ke Bali. Dan dalam perjalanan yang cukup singkat itu mampu menimbulkan rasa cinta diantara mereka. Namun saat itu Nilam sudah mempunyai kekasih yang bernama Reza, bahkan 2 bulan sebelum perjalanan tersebut Reza telah melamar Nilam. Love triangle gitu deh.

Aku paling suka settingnya. Rhein berhasil menggambarkan keindahan panorama dari tiap lokasi yang dikunjungi Shen dan Nilam dengan memikat, hingga aku pengen banget pergi kesana.

Buku kecil yang menarik ini cocok bagi yang suka kisah perjalanan yang romantis. Seven Days will take you to Bali and feel the romance between Shen and Nilam.


Saturday, December 21, 2013

Review : Cewequat Book, Guide to be Cewequat

Judul buku     : Cewequat Book
Penulis           : Bunga Mega
Ilustrasi          : Cindy
Desain Cover : Cindy
Penerbit         : Kompas
Halaman        : 220

Setelah mendapat kabar dari kak Mega mengenai peluncuran buku Cewequat, tanpa pikir panjang saya langsung preorder. Selain berharap dapat kaos dan undangan launching bukunya, saya sudah bisa menebak, Cewequat book is an inspiring book, dan saya gak bakal dikecewain ama buku ini. Karena sosok penulisnya yakni kak Bunga Mega yang sangat inspiratif dan memiliki keinginan yang kuat untuk berbagi inspirasi pada semua orang, terutama wanita. She is so inspiring and powerful woman. Pengalamannya gonta-ganti profesi dan mengalami jatuh bangun dalam membangun bisnisnya, juga pengalamannya menjalin relationship telah membuatnya menjadi the real Cewequat yang siap menginspirasi wanita lainnya untuk menjadi the next Cewequat.

Buku ini mengupas 3 hal penting dalam kehidupan, khususnya bagi kaum wanita yakni life, love dan career. Buku ini mengajak para pembaca untuk meraba dan mengenali sisi life, love dan career masing-masing. Selain itu buku ini juga mengajak untuk berdamai dengan masa lalu dan menyiapkan amunisi untuk menyongsong masa depan.

Cewequat in Life
Di bab ini, buku Cewequat mengajak kita untuk memaafkan masa lalu kita, tidak membandingkan diri dengan orang lain dan untuk terus menambah pengetahuan kita. Dengan begitu kita akan menjadi Cewequat yang siap menghadapi kehidupan. Selain itu di bab ini juga ada tes DISC juga lho, jadi kita bisa mengetahui kita tipe yang mana sih, dan tentu saja dengan mengetahui tipe DISC akan memudahkan kita untuk mencari partner yang tepat dan bertoleransi dengan tipe yang lain.

Cewequat in Love
Bab ini mampu membuka mata saya tentang esensi dari relationship. Yes, relationship is not about romantic scene. Relationship adalah tentang perjalanan hidup yang akan kita lalui bersama pasangan kita. Yang dibutuhkan bukan prince charming atau perfect one yang serba wah, namun lebih kepada seseorang yang mempunyai karakter dan value yang baik. Bukan hanya si dia, kita jg harus memiliki karakter dan value yang baik sebelum kita menjalin relationship. Seperti kata kak Mega dalam buku ini "To make your relationship work, you dont need a prince charming. You just need an equal partner"

Cewequat in career
My favorite chapter of Cewequat book ada pada bagian ini, tepatnya di bab Cita-cita, Passion dan Calling. Bab ini sangat membantu saya mengidentifikasi apa yang sebenarnya saya inginkan dalam hidup. Cerita-cerita dari kak Mega dalam buku ini menambah pengetahuan saya tentang makna pencapaian dan kontribusi.

The best lesson I've learned dari buku ini adalah, bahwa setiap orang punya nilai masing-masing, dan nilai itu bukan diukur dengan fisik semata. Seperti yang dicontohkan oleh kak Mega, kalau kalian dikasih uang 100 ribu tentu mau aja kan, meskipun uangnya lecek. Karena yang terpenting adalah nilai dari uang tersebut, gak peduli uang itu lecek karena perpindahan tangan atau transaksi di pasar.

Over all, buku ini bisa dikatakan sempurna. Ini adalah satu-satunya buku panduan bagi para wanita yang di susun dengan menarik, penuh animasi yang lucu, gak ngebosenin dan tentunya sangat inspiratif. Recomended banget deh. For all ladies out there, baca buku ini dan temukan kekuatan dalam diri kalian untuk menjadi Cewequat.


Thank you kak Mega, you did the great job. Proud of you.

Tuesday, December 17, 2013

Tweets For Life by Desi Anwar

Mewarnai hari-hariku dengan membaca satu persatu quote dari Desi Anwar ini merupakan hari yang mencerahkan.

Setiap quote punya makna yang dalam, terlebih lagi gambar-gambarnya yang eksotis. Saya suka banget ama suguhan seni yang seperti ini. It's a perfect combination. Quote and beautiful picture.


Saturday, December 14, 2013

Liputan Montly Meeting Desember

Akhirnya saya ikut montly meeting lagi. Ini adalah montly meeting YOTCA yang ke enam, gak berasa ternyata saya udah 6 bukan jadi YOTCA. Masih ada 5 bulan lagi sebelum saya lulus dari program mentoring ini. Banyak banget yang udah aku dapetin dari sini, ilmu, kesempatan, teman, mentor, dan banyaaaaaaaak banget yang lainnya. Thank you mas Billy Boen yang udah bikin program ini, semoga Tuhan selalu memberikan kebaikan dan rizki yang berlimpah untuk mas Billy dan semua yang ada di Young On Top. 

Tema bulan ini adalah Setting Target : Mind Mapping dengan PIC mas Billy Boen. Seperti biasa montly meeting selalu diawali dengan presentasi dari para director dan vice director lalu dilanjutkan dengan presentasi dari CA yang ditunjuk ama mas Billy yaitu Bryan dan Azka. Dan presentasi Azka mendapat pujian dari mas Billy, great job Azka, you did it!

Pertama-tama mas Billy ngasih koreksi tentang presentasi. Harusnya sebelum presentasi kita terlebih dulu nyapa audience. "It's about engangement dengan audience, deliver messages ke audience". Koreksi selanjutnya adalah tentang pergantian file, harusnya file yang mau dipresentasikan itu disiapkan terlebih dulu, jangan nyari-nyari lagi. Dan kalaupun emang harus nyari-nyari lagi, usahakan layarnya ditutup biar audience tidak melihat file kita, siapa tau file kita itu confidencial dan gak boleh ada yang tau.

Slide pertama dari mas Billy adalah "Know what to achieve?" kita gak akan kemana-mana kalau kita tidak tau mau kemana. Kedua "Prioritize, urgent vs importance" dan yang terakhir adalah "Commitment means staying loyal to what you said you were going to do long after the mood you said it in has left you" intinya when you set target, pastikan itu bermakna gak buat kalian. Sebagai contoh mas Billy ingin punya terget mempunyai perut six pack atau mendaki gunung, tapi karena menurut mas Billy target ini gak penting banget dan gak ada manfaatnya, so mas Billy gak lanjut untuk mengejarnya.

Usai materi dari mas Billy, dilanjutkan dengan presentasi buku dati tim mentor. Dan untuk tim-nya kak Mega cuma ada saya, Azka, Anty dan Dea, Rafel lagi siap-siap jadi santa klaus. Fiona dan Adit gak ikut MM. Presentasi kami paling akhir dan paling cepet. Legaaaa akhirnya udah gak ada tanggungan presentasi :)

Quote-quote :
* Kesempatan itu kayak bis, datangnya berkali-kali, yang penting kita udah siap gak untuk naik. Richard B
* Sharing target kita ke orang-orang yang tepat - Paulus
* Hal paling romantis di dunia ini adalah tercapainya sebuah mimpi - Dr Firman
* Rasa nyaman itu fikstif, rasa nyaman itu musuhnya pengalaman - Ricky Setiawan

Seneng banget akhirnya dapat tambahan ilmu lagi, thank you mas Billy buat sharingnya.


YOT NATAL
Bulan ini YOTMM langsung disusul dengan YOT Natal. berbagi dengan anak yatim dari panti asuhan Kasih Agape. Seneng bisa berbagi sama mereka.
 Yang jadi santa klausnya Rafel, hahahaha

mas Ricky sedang jadi motivator :)

penampilan dari Paduan Suara UI



Thursday, December 12, 2013

Pelajaran Integritas

Bulan Nopember kemaren di montly meeting YOTCA saya mendapatkan materi tentang integritas. "Let your yes be yes, and your no be no. Orang yang mempunyai integritas maka akan merasa nothing to hide, dan walk the talk." begitu kata mas Didip, panggilan akrab Henry Pradipta (mentor Young On Top).

Esok harinya, tepatnya minggu 1 Desember 2013, saya RSVP untuk YOT Walk dan menyanggupi untuk datang di final meeting Festival Pembaca Indonesia. Two activity in the row. Tapi pagi itu, aku bangun tidur jam setengah 5, badan terasa gak enak banget, dan di luar hujan. Aku tidur lagi. Jam 5 aku terbangun dan bergegas ke kamar mandi, dan ternyata aku datang bulan. Aku langsung takut, dapet pas hari pertama pasti sakitnya luar biasa. Dan dugaanku benar, rasa sakit mulai menjalar di perutku. Di luar masih hujan. Galau tingkat dewa. Ikut YOTWalk, sambil hujan-hujanan dan nahan sakit perut demi integritas yang di ajarkan mas Didip kemaren atau pasrah di atas tempat tidur. Pilihan sulit. Dan akhirnya aku memilih kembali ke tempat tidur dan pasang selimut. I feel so guilty.

Jam 10 aku bangun tidur, perutku masih sakit tapi kupaksakan untuk keluar membeli sarapan dan obat. Sambil menahan rasa sakit aku yakinkan diri untuk tetap berangkat ke meeting di Museum Bank Mandiri ama anak2 Goodreads Indonesia. Baru sampai di Kampung Melayu, nyeri di perutku semakin hebat, padahal aku udah minum obat sebelum berangkat. Dan akhirnya aku kembali pulang karena takut pingsan di jalan. Aku gak enak banget ama Lia dan Kak Wulan, juga panitia Festival Pembaca Indonesia lainnya. Aku cuma ikut meeting satu kali, dan gak ikut final meeting yang notabene wajib bagi semua panitia dan volunter. I feel so guilty.

Ternyata aku belum bisa menjaga integritas. What a shame. Pelajaran berharga tentang integritas malah kudapatkan dari Azka.

Sore itu saat meeting mentor di Plaza Semanggi, Azka izin datang terlambat. Semua memang datangnya telat hari itu, entah kenapa hari itu banyak banget kendala yang menghadang hingga pada telat dan banyak yang gak bisa datang. Pas ketemu kak Mega, cuma aku ama Adit yang datang. Hingga jam stengah 9 ada pesan whats app di grup dari Azka "Malam mbak mega. Mohon maaf aku batal hadir meeting malam ini. Daritadi keretanya bermasalah terus dan sekarang aku masih tertahan nggak bisa masuk manggarai. Karena sudah jam segini dan blm tahu kapan kereta sampai, jadi aku memutuskan untuk nggak hadir. Sekali lagi maaf banget mbak mega dan teman2." kami semua bisa memaklumi ketidakhadiran Azka. Tapi tiba-tiba jam 9 Azka muncul. Kami kaget, sekaligus seneng, Azka akhirnya datang juga. Dalam hati saya bergumam, how great this girl. Kebayang aja dia lari2 dari stasiun ke Semanggi, demi menepati janjinya ketemu kak Mega yang cuma sisa beberapa menit.

Takjub. Kalau aku yang berada di posisi Azka, pasti udah melipir pulang dengan berbagai excuse yang aku layangkan. Hari itu aku belajar tentang integritas dari Azka. Thank you Azka.

Monday, December 2, 2013

Chit Chat with My Big Bos

Hari ini saya gajian...
Yihuiiiiiiii!!!!!
Dan bulan ini adalah bulan pertama saya gajian dengan pak Je langsung. Awalnya deg degan banget, tapi akirnya kita malah ngobrol santai.

Pak Je : Arista, kenapa absennya bolong-bolong? Udah gitu sering telat juga. Saya pengennya kamu absennya mulus biar kamu gak dapat potongan lagi dan gaji kamu full.

Me : Maaf pak, selain kerja saya juga kuliah dan ikut komunitas, jadi ujung-ujungnya bikin absen bolong-bolong. Sebenarnya sih, awalnya saya sudah sisain 4 hari libur untuk acara komunitas dan selebihnya saya kerja full, tapi ternyata di tengah bulan saya sakit dan harus izin gak masuk kerja.

Pak Je : Kamu di komunitas kegiatannya apa aja?

Me : Saya ikut Young On Top Campus Ambassador, tugasnya tiap bulan cuma ikut montly meeting, yah semacam seminar gratis gitu deh. Trus bikin artikel yang di posting di youngontop.com. Dan ikut jadi panitia di beberapa acara.

Pak je : Apa aja yang udah kamu dapetin?

Me : banyak. Saya banyak dapat value yang diberikan oleh para mentor. Saya juga punya mentor yang hebat. Saya juga punya pengalaman ikut jadi panitia dibeberapa acara Young On Top. Panitia perkap di YOT National Conference, konsumsi di YOT Share, konsumsi di YOT Natal, konsumsi di Ecouture, hehe konsumsi semua dan pubdok di Lovedonation.

Pak Je : Sekali-kali coba jadi ketua gitu!

Me : Saya jadi project officer One Million Books yang mengumpulkan buku dari para donatur untuk taman baca yang membutuhkan buku bacaan.

Pak Je : Bagus. Sebenernya, kamu itu maunya apa sih?

Me : Entahlah pak, saya sebenarnya gak tau apa yang saya mau. Tapi saya pengen jadi pengusaha.

Pak Je : Jadi pengusaha itu tidak mudah Arista, harus siap mental, kuat secara financial dan tidak lupa keberuntungan.

Me : Iya pak, saya tau itu. Jadi pengusaha itu tidak mudah, makanya saya ragu untuk terjun langsung. Saat ini saya mau belajar dulu.

Pak Je : Saya dulu, saya tau tujuan hidup saya sejak kecil, makanya saya bisa seperti ini karena karena saya tau lebih awal. Kamu harusnya tau apa yang kamu mau, jangan semua dikerjakan tanpa tujuan.

Me : Iya pak, saya tau, saya aktif tapi tidak produktif. Saya sih cuma pengen belajar dan upgrade diri aja.

Pak Je : Apa sih yang pingin kamu upgrade dari diri kamu?

Me : Saya minderan, saya pendiam, saya tidak pandai bersosialisasi.

Pak Je : Kenapa kamu minder, kamu sempurna kok, secara fisik gak ada yang salah sama diri kamu. Kalau kamu saja gak percaya sama diri kamu, lalu siapa yang bakal percaya sama kamu?

Me : Ya Pak, maka dari itu saya mau belajar.

Pak Je : Bagus. Kesempatan akan datang saat kamu sudah siap. Sukses deh buat kamu Arista.

Me : Thank you pak :)

Thank you so much pak Je for the heartwarming conversation. You are my inspiring boss. Saya berhutang budi banyak banget ama Bapak, semoga Tuhan membalas semua kebaikan Bapak. Thank you.

Saturday, November 30, 2013

The Encounter with Bandega


Setelah berulang kali di "gampar" kak Bunga Mega melalui nasehat2 beliau kini gue "digampar" oleh salah satu volunteer Taman Baca Pelangi, his name is Bandega. Dia yang mewakili Taman Baca pelangi untuk mengambil buku donasi dari One Million Books di rumah gue.

Bandega, usianya baru sekitar 22 tahunan, ia belum lulus kuliah, dia punya perusahaan EO yg pegang proyek ratusan juga, dia jg volunteer di beberapa social project. How great this man. Oh God, coba bocah segitu di Lamongan, yah keluyuran di tepi jalan, ngopi, nongkrong, dan do nothing kecuali ngabisin cadangan oksigen di muka bumi.

Setelah gue bercerita panjang lebar mengenai Young On Top, dan berbagai macam kegiatan gue, tiba-tiba dia bertanya "Setelah lo udah satu tahun di Young On Top, trus lo mau ngapain?"

Jleb.... Ini pertanyaan yang selama ini gue hindari. Gue gak tau pasti apa yang pengen gue lakuin. Yang kebayang di otak cuma tahun 2015, lulus kuliah, pulang kampung, nikah, ngurus anak, that's all. Nothing spesial. Gue tau, ngapain gue kuliah, ngapain gue capek-capek upgrade diri di Young on Top kalo ujung-ujungnya bakal gak punya kontribusi apapun. Gue bingung. Sebenernya banyak banget yang pengen gue lakuin, banyak banget yang pengen gue raih, tapi gue blind, gue takut, gue gak berani memulai first step gue. Gue payah.....

Gue terdiam lama, tapi akhirnya gue ngaku juga "Gue gak tau gue mau ngapain."

Bandega mungkin agak syok mendengar jawaban gue. Mungkin dipikiran dia, nih cewek goblok banget. Udah umur 26 dan udah lumayan banyak ngicip pengalaman hidup tapi gak tau mau kemana.

"Sebenernya sih gue pengen pulang kampung, nikah, hidup di kampung, ngurus anak dan pengen bangun taman baca"

"Trus taman baca mau di apain?"

"Mau ditambah kegiatan ngajar les atau kegiatan lain biar banyak anak yang datang kesitu, aku suka ngajar"

"Lo harusnya gak usah mudik, keep strungling aja di Jakarta"

"Tapi gue anak pertama, adik-adik gue udah pada di luar kota. Gue mau balik kampung buat nemenin orang tua gue"

"Harusnya anak pertama bisa lebih sukses dong"

"Iya sih, tapi gue udah lima tahun lebih di Jakarta dan belum bisa ngasilin apa-apa. "

"lo kan di Young on Top nih, lo deketin aja Billy Boen sebagai foundernya, kayak gue di Taman Baca Pelangi gue deketin kak Nila Tanzil. Nah, kalo dia udah tau lo, dan udah tau kemampuan lo, lo bisa nanyain kerjaan yang lebih baik ke dia, dia kan networking-nya banyak tuh"  *yang ini gue pernah juga dinasehatin ama kak Mega*

"Gelar itu gak aja gunanya sebenernya. Yang penting networking dan kemampuan. Lo bisa apa, lo mau jualan apa? Itu yg penting. Gue aja ntar kalo lulus dan udah punya ijazah, ijazah gue gak bakal gue gunain. Hampir seluruh CEO hebat di dunia bisa berhasil karena marketing atau jualan. Bill Gates, Steve Jobs semua karena jualan. Gelar gk penting. Contoh yg di Indonesia, Bob Sadino, Andri Wongso, mereka bisa sukses karena kemampuan dan kemauan bukan cuma ijazah."

"Sebenernya gue kuliah lagi karena pengen balas dendam, dulu gue sakit ati banget pas harus DO kuliah di Surabaya, dan sekarang gue pengen bisa kuliah sampai lulus. Itu aja sih" *itu pikiran gue dulu, tapi ternyata setelah terjun ke dunia kampus, dan gue bisa masuk Young On Top, trus bisa memperoleh banyak banget kesempatan dan pengalaman berharga juga bisa kenal ama teman2 YOTCA yang luar biasa hebat, gue jadi bersyukur, dan gue niatin kuliah buat upgrade diri dan pola pikir gue, no more about ijazah"

Bandiga juga sempat cerita sedikit tentang perjalanan hidup Steve Jobs, tentang Taman Baca Pelangi, dan betapa baiknya kak Nila Tanzil. Satu setengah jam yang worth it di tengah macetnya Jakarta. Bandega pantes jadi seorang motivator. He is so spirited and on the right track.

Thank you Bandega atas insight-nya, dan tumpangannya ke Cyber 2. Gut lak buat EO-nya dan Taman baca pelangi.

Thursday, November 21, 2013

Thank's God, They are Around Me

Saya bersyukur banget, ternyata tanpa aku sadari ada banyak sekali orang hebat disekelilingku. They are around me and inspiring me. Para mentor di Young On Top yang bersedia membagi ilmu mereka untuk para mentee, Mas Billy Boen, Mas Ricky Setiawan, mas Taufan Akbari, mas Anggia Silalahi, Kak Sirly, kak Eva, kak Jojo, mas Paulus, mas Mardi, dan tentu saja my beloved mentor kak Bunga Mega. Mereka selalu mampu memberiku spirit untuk menjadi lebih baik dan memberikan lebih banyak impact.

Kemarin, ketika sedang blogwalking ke blognya Azka salah satu anak YOTCA, saya sempat terkejut. Ternyata, Azka yang tampaknya biasa-biasa saja dan baiiiik banget ternyata punya blog yang keren. Dia juga suka nulis sama kayak aku. Melihat blog-nya aku jadi kangen dengan blog-ku yang sudah jarang banget aku hias dengan tulisanku. Biasanya kalau ada waktu senggang dan ingin nulis aku lebih milih buat nulis notes di youngontop.com biar bisa mendapatkan nilai dari PGA, tapi sekarang rasanya aku lebih ingin kembali bercengkrama dengan blog-ku ini. Aku kangen dengan tulisan-tulisanku. banyak banget momen yang akhirnya terlupakan karena gak sempat aku abadikan di blog. Sedih banget. Thank you Azka, you remind me about my blog, my trully home.

Di blog Azka juga aku menemukan sebuah tulisan tentang Sandro dan Tanzi, anak YOTCA juga. Ceritanya bisa di cek di sini . Terus pas lagi buka twitter, ada status dari Ayu Nurul Huda, yes anak YOTCA juga. Dia akhirnya bisa mempublikasikan bukunya, wuihhhhh keren keren keren, mau mau mau.... *ngiri banget ama Ayu* Duh betapa hebatnya anak-anak YOTCA, mas Billy pasti bangga punya anak didik kayak mereka :)

Saya beruntung ditemukan dengan orang-orang yang punya mimpi dan mau berjuang meraih mimpi seperti mereka. Bukan hanya sebagai inspirasi, juga sebagai campuk untukku agar mau melangkah.

Semangat Arista, kamu juga bisa :)

Wednesday, November 20, 2013

Ultah BERKAH

Trio ungu yang unyu-unyu

Hihihihihi kak Lina nongol :p

Mister Je


Kak Nananananana

Sunday, November 17, 2013

Car Free Day

Pose di Bundaran HI

Mendungnya... untung gak hujan :)

Crowded-nya pembagian buku gratis di peluncuran buku Indonesia berani by Andy F. Noya

It's Me LOVELY RIEZTHA

Abang-abang tukang kerak telor ikutan mejeng :p

Give Away : Camar Biru by Nilam Suri

Dear pecinta novel romance, ada give away Camar Biru dari Gagas Media nih. Caranya mudah, ikuti step by step-nya yah, check it out!!!

1. Follow akun twitter @GagasMedia , penulis Camar Biru @Justutterly dan akun saya @Risacotta

2.Jawab pertanyaan di bawah ini :
"Adith sama Nana kan ceritanya sahabat jadi cinta nih, menurut kalian enak gak sih sahabat jadi cinta, alasannya? Dan jika kalian ditembak sama sahabat kalian yang udah dekeeeet banget kalian bakalan nerima dia ato nolak?

3. Kirim jawaban kalian dengan mengisi komen dibawah ini, jangan lupa cantumkan akun twitter kalian di bawah jawabannya.

4. Jawaban kalian diterima sebelum 23 Nopember 2013 jam 23.59 dan pengumuman pemenangnya akan diumumkan lewat @Risacotta pada 24 Nopember 2013 jam 20.00.
Mudah kan, so tunggu apa lagi, ayo ikutan!!!

Friday, November 15, 2013

Nilam Suri : A Beautiful Mom, and Lovely Writer

Berikut adalah hasil interview saya dengan penulis novel Camar Biru, Nilam Suri. Novel Camar Biru ini merupakan novel perdananya. Sebelumnya Nilam pernah menulis sebuah buku kumpulan cerpen berjudul Penggambar Mimpi bersama 3 penulis lainnya.

Halo kak Nilam, perkenalkan diri kak Nilam dong!
Namaku Nilam Suri, aku sekarang kerja di managing editor di sebuah media lifestyle online. Pendidikan terakhirku ngambil master di jurusan Cultural Studies di Universitas Indonesia. A wife and a mother. Penggemar novel romance, the lighter the better.

Sejak kecil emang pengen jadi penulis ya kak?
Kalau dibilang pengen sih pengen, cuma waktu kecil mah belum kepikiran buat bercita-cita jadi penulis. Cuma aku dari kecil emang sudah suka banget baca. Dulu aja kalau gak dibacain cerita sama mama, aku gak mau makan, hehehe. Nah karena saking banyaknya baca, ya lama-lama jadi pengen nulis. Mulai nulis sih dari SMA. Mulai nulis dan ngeh kalau aku mungkin bisa nulis itu baru pas kuliah, gara-gara dosenku. Pak Ismail Marahiminyang namanya ada di halaman depan novelku itu loh. 

Apa yang dilakukan dosen kak nilam?
Well, dia kan ngajar jurusan penulisan populer, nah tiap minggu kita disuruh bikin cerpen. Suatu kali abis balikin tulisanku dia bilang kalau aku punya imajinasi yang gila dan bahwa aku berbakat. Dan aku bisa jadi penulis. Waktu itu aku disuruh bikin cerpen tentang mimpi.

Ide awal penulisan novel Camae Biru dari mana kak?
Hmmm ide awalnya, Camar Biru itu asalnya cerpen yang aku tulis kira-kira setahun sebelum aku mulai bikin itu jadi novel. Cerpennya judulnya rumah pohon, yang ada di bab 2 novelnya itu loh, yang flashback Nina Adith kecil. Terus waktu itu aku lagi iseng-iseng lagi buka laptop, trus baca-baca lagi, trus kepikiran buat itu jadi novel. Jadinya ceritanya aku tambahin deh, bukan cerpennya yang di stretch. Aku dari dulu emang selalu suka sama ide mencintai "diam-diam" dan selalu suka sama tokoh cowok yang always be there, yet doing nothing kecuali ngejagain cewek yang dia sayang. Ya kayak Adith itulah. dan aku juga gak suka cerita banyak drama ala tokoh antagonis kayak sinetron. 

Proses pembuatan Camar Biru hingga akhirnya terbit gimana kak? Kendala terbesarnya apa kak?
Hmm gak lama sih kayaknya.Nulisnya cuma 1-2 bulan. Kendalanya apa ya? Mungkin ngebangun chemistry antar kedua tokoh biar terkesan natural kali ya, sama ngejaga mood novelnya. Nah proses sampai akhirnya terbit itu yang lama. Aku sempet keukeuh2han dulu sama abang Christian Simamora, soalnya dia minta beberapa konflik dan tokohnya dibuang. Tapi dia fair sih. Dia bilang kalau aku bisa nemu first reader yang bisa mendukung pendapatku, aku boleh terus sama ceritaku tanpa dirubah. Akhirnya aku dapat, cuma ya jadi makan waktu lama.

Bagaimana rasanya setelah Camar Biru terbit dan bisa menjadi penulis beneran?
Ahahahak. Okeey. Rasanya deg-degaaan, dan seneng banget. Pas Camar Biru baru terbit aku narik-narik suami dan sahabatku  yang waktu itu ke rumah buat ke Gramedia. Itu juga aku taunya dari pacar temenku yang tau-tau ngetwit kalau dia udah punya bukunya. Hari itu rasanya seneeeeng banget, tapi terus besoknya langsung deg-degan, takut gak ada yang suka :)) *novelnya bagus kok kak *

Karakter yang paling disuka di Camar Biru? Alasannya?
Hmmm, aku suka sama Sinar sebenernya. He's a tortured soul.

Pernah ngalamin sahabat jadi cinta kayak Adith dan Nina gak kak?
Ahahahak, enggak. Karena walaupun aku suka sama cerita kayak gitu, kalau aslinya aku malah sebel kalau ada sahabat cowok yang tau-tau suka :p

Ada banyak cuplikan lagu di Camar Biru. Kak Nilam sukan dengerin musik? Band atau penyanyi favoritnya siapa kak?
Hmm, iya suka. Aku suka banget sama Belle and Sebastian, Kings of Convinience. Pokoknya band-band santai gitulah. Lagu favorit aku di buku itu sebenernya lagu The Doors yang adegan Adith pas nangis di tangga.

Ohya kak Nilam bagi waktu antara nulis, kerja dab keluarga gimana kak? Susah gak?
Hmmm susah gak susah sih. Soalnya aku orangnya moody banget. Tapi untungnya suami aku supportive banget ya, jadi kaloa aku pas ada mood nulis, dia yang bakalan ngurusin anakku dll, gak bakalan ganggu deh. Paling ribetnya sama kerjaan. Soalnya biasanya aku mood nulis itu sore-senja gitu, jadi emang pas masih jam kerja.

Untuk menulis sendiri, kak Nilam ada keinginan buat menjadikannya profesi? Atau sekedar hobi saja?
Suatu hari nanti tentunya aku pengennya jadi full time writer. Tapi kayaknya sekarang belum bisa. Jadi baru bisa disambi-sambi saja.

Next project apa nih kak? Novel baru?
Insyaallaaaaah, amin doain yaaa. Susah banger nih mendisiplinkan diri buat nyelesaiin novel selanjutnya. Padahal udah ditagih-tagih :)) *Amin... Semoga lekas selesai.*

Last question, tips bangun mood menulis dari kak Nilam?
Wah, ini nih pertanyaan sulitnya :)) Mungkin harus nyari suasana yang tepat kali ya. Kayak cari tau kamu paling bisa nulis di situasi kayak apa biar bisa menciptakan situasi kayak gitu setiap kalau mau nulis. Kayak aku, aku paling bisa nulis di coffee shop, atau kalau deket-deket air. kayak danau atau pantai gitu. Makanya sebenernya Starbucks perpus UI adalah tempat yang ideal buat aku nulis. Terus pastiin juga selalu bawa catetan kemanapun yang berisi ide-ide kita. Biar kalau tiba-tiba pengen nulis tinggal buka aja buku catetannya. 

Thank you so much kak Nilam, sukses buat novel Camar Biru dan semoga novel terbarunya segera rampung. Buat yang ingin say hello ke kak Nilam, colek dia di @Justutterly

NB : Foto diambil dari Blogbukuindonesia (terima kasih atas foto kak Nilam-nya)

Review : Camar Biru by Nilam Suri

Pertama kali melihat buku ini, saya langsung tertarik karena covernya yang simply but touching. I really love this cover, dan gak salah kalau Camar Biru masuk sebagai salah satu nominasi cover terbaik dalam Anugrah Pembaca Indonesia yang diadain oleh anak-anak Goodreads Indonesia.

Camar Biru merupakan novel yang berkisah tentang dua remaja yang saling bersahabat dan akhirnya harus menikah karena telah membuat janji Camar Biru. So simple, but konflik diantara mereka dan karakter orang-orang disekitar mereka yang membuat novel ini menjadi special.

Awalnya Nina adalah seorang putri dari kerajaan gulali yang selalu dijaga oleh Naren, Sinar dan Adith. They are bujur sangkar yang selalu bersama. Hingga pada akhirnya kematian Naren yang diikuti oleh kepergian Sinar ke London telah mengubah semuanya. Nina berubah drastis, dan menjadi seorang yang jarang tersenyum dan tidak lagi memperhatikan penampilannya.

Adith si cowok manis yang berkaca mata ternyata diam-diam suka sama Nina dan selalu berusaha melindungi Nina kapan saja dan di mana saja. Dan akhirnya karena Camar Biru, Adith akan menikahi Nina. Can best friend be the best couple?

Nilam Suri menceritakan kisah ini dengan sangat baik, bahasanya mengalir dan mudah diimajinasikan. Konflik yang ada dalam novel inipun tidak terkesan drama dan menye-menye. Sama seperti covernya, simply but touching. I love it :)

Monday, November 11, 2013

Malam ini usai mewancarai seorang penulis dari Gagas Media, hatiku menghangat. Salah satu impianku kini terasa semakin dekat. Entah impian mejadi jurnalis atau impian menjadi penulis. Atau keduanya. Atau malah bukan keduanya, tapi impian yang lain. Mungkin saja. Tapi yang pasti, hatiku terasa hangat. Lega.

Give Away : One More Chance by Ninna Rosmina

Hayoooo siapa yang mau gratisan... ayo kumpul di sini....

Ada satu buah buku One More Chance yang siap dibagikan oleh Gagas Media untuk kamu yang jawabannya paling keren. Caranya gampang banget, simak ya!!!

1. Follow akun twitter @GagasMedia , penulis One More Chance @NinnaKrisna dan akun saya @Risacotta

2. Jawab pertanyaan "Jika kalian mengalami keadaan seperti Vio (which is divonis bahwa hidupnya tidak lama lagi), sebutkan satu wish kalian yang ingin kalian wujudkan dan sebutkan alasannya? Jawabannya lebih spesifik ya! example : saya ingin terbang ke Korea dan main badminton melawan Lee Yong Dae karena saya ngefans banget ama dia :)

3. Kirim jawaban kalian dengan mengisi komen dibawah ini, jangan lupa cantumkan akun twitter kalian di bawah jawabannya.

4. Jawaban kalian diterima sebelum 23 Nopember 2013 jam 23.59 dan pengumuman pemenangnya akan diumumkan lewat @Risacotta pada 24 Nopember 2013 jam 20.00

Mudah bukan? So, yuk ikutan......

Sunday, November 10, 2013

Agustinus Wibowo : The Humble Backpacker

Berawal dari rasa takjub mendengar kicauan teman-teman pecinta buku di twitter yang lagi ngomongin peluncuran buku Titik Nol yang menceritakan perjalanan seorang backpacker yang melakuakn perjalanan dari China dan ingin mencapai Afrika. Percaya gak percaya, akhirnya aku memutuskan untuk datang di acara peluncuran buku tersebut di Kinokuniya Senayan beberapa bulan yang lalu. 

And I was totally amazed, how can that little boy did the journey. Tapi setelah mendengar pengakuannya dan membaca bukunya yang setebal 500an halaman itu, aku percaya dan kagum banget ama dia. Dia sudah melakukan perjalanan jauh, dia tau banyak hal tentang negara-negara yang telah dilaluinya, dia bahkan bisa menguasai 12 bahasa, mengalami banyak hal yang membuatnya nyaris mati, dan pemikirannya tentang perjalanan dan hidup itu sunggguh menginspirasi.

Agustinus Wibowo, melalui bukunya telah mengajarkan saya banyak hal. Saya yang biasanya hidup dengan terburu-buru dan menargetkan banyak hal dalam hidup, akhirnya bisa slow down dan bersantai menikmati hidup. Dari beliau saya jadi tau banyak hal mengenai perjalanan, pulang,  filosofi hidup dan tentu saja pencapaian hidup.

Tanggal 9 Nopember kemaren, pas acara Indonesia Book fair, saya beruntung banget mendapatkan kesempatan untuk kembali bertemu beliau dan sempat foto bareng juga sama beliau. Seneng deh.

Dia akhir kesempatan Agustinus Wibowo melayani tanda tangan buku dan foto bareng para pembaca. Dan beliau dengan telaten melayani satu-persatu permintaan dari pembaca buku beliau. Dan karena begitu baiknya sampai-sampai beliau mau berdiri tiap kali usai membubuhkan tanda tangan dan memberikan buku pada pemiliknya dengan kedua tangannya. Humble banget..... Thank you mas Agustinus Wibowo. Sukses terus buat karir penulisan dan perjalanannya.



Ninna Rosmina : Sang Arsitek yang Hobi Nulis

Ninna Rosmina adalah seorang arsitek lulusan dari Institut Sains dan Teknologi Nasional. Ninna yang pernah bekerja di proyek selama dua tahun ini sekarang berprofesi sebagai full time wife and writer *profesi idaman saya :) *
One More Chance merupakan novel keduanya setelah novel pertamanya yang berjudul Cinta yang Lain.

Berikut ini adalah hasil interview saya bersama Kak Ninna, check it out!

Sejak kapan kak Ninna suka menulis?
Wah, kalau ditanyakan sejak kapan suka menulis, bisa dikatakan sejak bisa menulis kali ya. Sewaktu SD saya pernah menjuarai lomba mengarang indah, walaupun hanya di sekolah tapi karir menulis saya baru dimulai sejak tahun 2011 ketika saya bergabung dengan grup menulis Women Script and co

Wah, dari SD berarti dari kecil emang bercita-cita jadi penulis dong ya? Dan passion kak Ninna pasti menulis.
Waktu itu sih passion kebagi dua, antara menggambar dan menulis. Tapi yang pasti saya suka banget mengkhayal. Dulu sih sempet pengen jadi komikus, animator atau penulis. Yang pasti yang berhubungan dengan dunia cerita karena saya memang pengkhayal. Jalannya untuk menjadi penulis juga lumayan berliku. Tapi alhamdulillah, dengan ijin Allah, keinginan saya terwujud untuk menjadi seorang penulis.

Gimana perasaan kak Ninna waktu pertama kali bisa nerbitin novel dan jadi penulis beneran?
Waktu novel saya pertama kali terbit, seneng bukan main. Akhirnya setelah ditolak sana sini, kerja keras saya berhasil juga.

Penulis favorit dan buku favoritnya kak Ninna?
Penulis favorit sih ada banyak ya. JK Rowling, Dan Brown, Jrr Tolkien, Mark Haddon, Neil Gaiman. Kalau penulis Indonesia banyak yang saya kenal. Buku favorit saya suka serial Harry Potter (remaja banget ya), Lord of The Ring, The Hobbit, Laskar Pelangi , Da Vinci Code, Anansi Boys, Insiden Anjing di Tengah Malam yang Bikin Penasaran, Eragon Saga, oh saya lagi baca komik novel The Dork Diaries (sekalian belajar novel remaja :p)

Motivasi untuk menulis didapat darimana kak? Sang suamikah?
Oh... tadinya sih mikirnya asal aku ada kerjaan aja, otak jalan terus biar ga cepet pikun. Tapi setelah dipikir pikir lagi,inspirasi yg membuatku bertahan untuk terus menulis walaupun jalannya tidak selamanya mudah di sini, iya... suami yang membuatku bertahan. mungkin kalau sudah punya anak, mereka juga inspirasiku. Karena aku ingin tetap produktif, tapi rumah tetap keurus dan suami ga rewel karena aku cuekin, menulis bisa dilakukan di rumah.

Sumber inspirasi utama untuk menulis One More Chance?
Kalau secara cerita, terinspirasi dari novel. Padahal sebenarnya itu novel remaja gitu, judulnya Ways to Live Forever. Novel yang bercerita tentang seorang anak kecil yang menderita kanker, dan menuliskan sepuluh keinginan terakhirnya.
Waktu itu saya juga menonton berita infotainment yang menceritakan tentang seorang aktor yang walaupun dari atas tempat tidurnya tapi masih bisa meraih gelar S2nya. Semangat hidup seperti itu yang ingin saya coba angkat di novel One More Chance ini, walaupun dari sisi remaja. Nama aktor itu, Pepenk. 

Sukanya emang nulis novel remaja ya kak? Gak pengen nyoba genre lain?
Oh, sebenarnya sih aku suka genre macam macam. Novel pertama aku justru genrenya domestik romance. Dan one more chance ini young adult. Tertarik untuk menulis genre lain, kecuali horor ya, takut soalnya :D tapi kan aku juga melihat kemampuan. Dan sepertinya dari naskah naskah yg sudah aku tulis, kebanyakan young adult sampai domestik romance.

Untuk More More Chance barapa lama pembuatannya? Dan kendala terbesarnya?
Sebenarnya inti cerita one more chance sudah ada sejak tahun 2008. Tapi karena tanpa plot yg pasti atau outline, saya menulis aja sesuka hati saya, sampai akhirnya sudah halaman 180 tapi belum sampai klimaks juga¸… dan akhirnya saya berhenti menulisnya sampai tahun 2012 kemarin. Saya mulai menyusun ulang plot. Saya tulis selama sebulan, kemudian saya memberanikan diri mengirimkan ke penerbit. Kemudian bulan desember saya dipanggil Gagas Media. Jadi kalau ditotal total waktu penulisan sejak menyusun ulang plot sekitar 2-3 bulan termasuk revisi ya.
Kendala penulisan masalah riset ya, yaitu tentang leukimia. Kemudian menyusun 100 wishes. Lalu masalah pengkarakteran. Kemudian setting waktu, saya harus menghitungnya dengan tepat. Fyi, jas almamater yang berwarna hitam dan setting lokasi kampusnya terinspirasi dari kampus saya Institut Sains dan Teknologi Nasional.

Saya paling suka suka karakter Vio, dia unik. Dia juga mau berubah menjadi lebih baik, dari egois menjadi care, dari pendiam menjadi ceria. Kalau kak Ninna sendiri paling suka tokoh siapa? Dan kenapa?
Iya, sama. Saya paling suka karakter vio, karena itu bukan saya banget. Sedikit banyak terkadang saya belajar dari karakter vio mengenai semangat dan pantang menyerah. Kalau tokoh saya aja bisa saya buat seperti ini, kenapa saya tidak bisa. Tapi saya juga suka Cello, soalnya tokoh pertama yg saya ciptakan itu Cello, bukan Vio. Awalnya ketika saya sedang menonton acara remaja tahun 2008 lalu di TV, ada acara musik di sebuah kampus di Bandung. Saya ga inget wajahnya, yang saya inget rambut panjangnya. Seriusss
Ada cowok main gitar di atas panggung musik tersebut, mahasiswa kampus itu, rambutnya panjaaaang, luruuuus, hitaaamm... indaahhh... seriusss.

The best scene di One More Chance?
The best scene... mmm... nggak bisa saya putuskan ya. tapi kalo favorit scene ada banyak, misal bab ketika menceritakan flash back ke masa SMA. Atau ketika Vio harus bertahan ketika memaksa Cello datang ke rumah sakit untuk bertemu ayah dan ibunya. Atau... wah, kalau saya bilang di sini bisa jadi bocoran dong :D

Kak Ninna suka buku traveling? Travel writer favoritnya siapa kak?
Iya saya suka buku traveling. Wah ga hapal ya, ada banyak kan tuh. Mungkin besok kalo baca buku traveling aku hapalin namanya deh. Hehehe

The best place yang pernah kak Ninna kunjungi?
The best place... kalau secara kenangan sih (maksudnya penderitaan di sana soalnya selama bulan puasa disana) Muara Enim. Untung aja diseling ke Palembang. Hahahaha.... kalo secara petualangan, puas ngiterin kotanya Singapura. kalau secara view Danau Batur, Bali. Sejauh ini sih baru ke sana aja. Oiya, kalau secara penderitaan karena sendirian disana, suami ga bisa ikut, Kuala Lumpur, padahal waktu itu baru pertama kali aku keluar negeri jadi agak sedikit kurang puas sih

Wah, udah lumayan banyak itu mah, bisa merambah dunia travel writer dong?
Iya ya, bisa jadi travel writer... tapi harus nemu konsep yang baru dulu. soalnya buku traveling kan sekarang udah banyak. Lagian aku masih newbie di dunia tulis menulis... fokus ke novel aja dulu kali ya

Kalau tempat yang paling ingin dikunjungin?
Waktu itu saya baca buku Skandinavian eksplorer, dan saya jadi ngiler pengen ke sana. Jadi jawabannya Eropa timur kali ya. Menggigil menggigil deh. Oh, saya juga pengen banget ke Jerman, pernah belajar bahasa Jerman soalnya, tapi sekarang udah mulai lupa...

Rencananya kapan mau nulis novel lagi?
Alhamdulillah sudah. Oktober kemarin selesai satu naskah, tapi belum tahu diterima dimana. Berdoa yang terbaik aja. Genrenya juga masih young adult. November ini insyaAllah selesai satu naskah lagi, dan young adult juga aammiinn...

Last question, quote atau atau kata motivasi yang paling disukai kak Ninna?
Sesulit apa pun, harapan itu pasti masih akan selalu ada. Karena sesungguhnya pertolongan Allah amat dekat. Kalau yg sederhananya, "Kalau rejeki, nggak kan kemana." eh itu mah jodoh ya, tapi sama aja kan ya :D

Thank you kak Ninna, semoga sukses ya...
Sama-sama Arista :)


Ternyata kak Ninna orangnya baik dan ramah banget. Di akhir interview saya malah diwawancara balik, hehehe. I wanna be like her, seorang full time istri yang juga menjadi penulis, kayak Han Ji En di film Full House gitu deh, it's gonna be so exciting. Thank you kak Ninna, good luck, semoga makin sukses untuk One More Chance dan dan semoga buku selanjutnya bisa segera terbit.
Ohya, yang mau kenalan sama kak Ninna colek saja di @NinnaKrisna atau yang mau intip blognya bisa di nichi-781.blogspot.com

Saturday, November 9, 2013

Review One More Chance by Ninna Rosmina

Penulis: Ninna Rosmina
Penyunting: Mita M. Supardi
Desain sampul: Dwi Annisa Anindhika
Penerbit: GagasMedia
ISBN: 979-780-642-1
Cetakan pertama, April 2013
313 halaman

One More Chance bercerita tentang Violina Dawai Martadipura, seorang gadis yang mengidap penyakit Leukimia dan mempunyai kehidupan yang berbeda dengan gadis seumurannya.
Vio atau Dawai yang mengetahui hidupnya tak lama lagi akhirnya membuat 100 wish list yang harus dia lakukan sebelum kematian merenggutnya.

Demi melengkapi 100 wish-nya, Vio mengejar cinta seorang lelaki yang menarik perhatiannya sejak pertama kali bertemu di sebuah acara musik di kampus. Dialah Anugrah Putra Cello, si prince charming, gitaris band Dawai, seorang mahasiswa arsitektur yang memiliki rambut panjang dan indah.

Kisah dan karakter unik Vio dalam One More Chance membuat aku penasaran dan melahap buku ini hanya dalam waktu 5 jam non stop. Wow.

Ide awal cerita yang diangkat cukup menarik, seseorang yang bertahan dari penyakit leukimia dan berusaha mengejar impiannya. Penokohan dan nama karakternyapun unik. Dawai yang terkadang dingin, kadang ceria, kadang kuat namun terkadang lemah menunjukkan bahwa, she just a little girl. 

Salah satu yang menarik menurut aku adalah adanya selipan flash back cerita masa SMA-nya Dawai yang menguak misteri dibalik uniknya karakter Dawai.

Over all, it’s a nice story. It will make you think, if you were Dawai and you had one more chance, what will be on your wish list and can you make your wish come true?


Aku tau klau Tuhan itu Maha Adil, aku diciptakan oleh-Nya dengan sangat sempurna tanpa kekurangan satu apapun dan aku diberikan akal untuk berpikir. Bahkan sampai detik ini, aku tetap merasa sempurna. - Violina Dawai Martadipura

Indonesia Book Fair : One Fine Day

Hari ini bisa dibilang one of my best day in 2013, why??? simpel saja alasannya, karena hari ini aku luar biasa senang dikelilingi oleh buku seharian, mengikuti obrolan buku dengan para penulis favorit dan bisa belanja buku banyaaaak banget *meskipun itu buku untuk donasi :)* Keputusan untuk hadir seharian di acara book fair sendirian inipun terbilang cukup ekstrem, pasalnya esok hari aku harus mengikuti UAS, tapi yah demi acara yang setahun sekali ini gak apa-apa deh :P

Finally, ketemu lagi dengan mas Agustinus Wibowo which is my favorite writer. Dia membawakan sebuah talk show yang berjudul menulis memoar. Aku selalu saja kagum dengan lelaki keturunan cina ini. He is smart and humble. Saya selalu suka bagaimana dia bercerita dan menjawab berbagai macam pertanyaan yang diajukan untuknya. Sukaaaa deh.

Berikutnya ada talk show tentang "menulis, hobi atau profesi?" yang menjadi pembicara kali ini adalah Sari Musdar, Wina Idol dan Coco Elvis. yang paling menarik perhatian saya adalah sebuah band pembuka yang bernama Recall, this is true lovable band. Asyik banget musiknya, sumpah, aku aja yang tadinya duduk di barisan paling belakang akhirnya pindah ke barisan paling depan. Musiknya rada-rada mirip Dygta, lembut dan easy listening banget. Kayaknya band ini bakal jadi band besar deh. Yang mengejutkan adalah ternyata band ini adalah band yang dibentuk oleh Coco Elvis dan lagu-lagunyapun dia yang buatin, keren. FYI, Coco Elvis ini adalah admin tunggal sekaligus pembuat akun @PepatahGombal yang sudah menerbitkan beberapa buku, selain itu beliau juga membuat cloting line yang mengusung tema batik, wow, penulis sekaligus pengusaha, mauuuuuu :)). Seusai talk show Wina Idol juga menyumbang sebuah lagu di acara ini, she is so lovely.

And the last talk show hari ini adalah talk show dari Trinity Traveler. Kata pertama yang bisa menggambarkan dia adalah "strongger". Bayangin aja, dia cewek dan berdua dengan temannya yang cewek juga, dia mengelilingi dunia selama satu tahun. Dan dalam setahun ini dia telah mengunjungi 22 negara. Heeeeeebat. Ngiri banget deh. Dengan pengalaman mengunjugi berbagai negara, tak terbayangkan seberapa banyak pelajaran dan pengalaman yang telah dia dapatkan. Tapi meskipun begitu, dia orangnya masih tetap humble lho, sama seperti saat aku pertama kali melihatnya sekitar setahun yang lalu. Dalam talk show-nya dia menjawab semua pertanyaan dengan happy dan penuh canda.

Yeah, capek but it's so much fun. satu hari yang benar-benar worth it buat aku. Thank you Indonesian Book Fair, next year aku pasti datang lagi *kalo aku masih di Jakarta*