It's ALL about EPPHY

......On My Way To Become Good Wife And Great Mother.......

Go!

"I have lived through much and I now I think I have found what is needed for happiness. A quiet, secluded life in the country with possibility of being useful to people" -Tolstoy

Saturday, November 30, 2013

The Encounter with Bandega


Setelah berulang kali di "gampar" kak Bunga Mega melalui nasehat2 beliau kini gue "digampar" oleh salah satu volunteer Taman Baca Pelangi, his name is Bandega. Dia yang mewakili Taman Baca pelangi untuk mengambil buku donasi dari One Million Books di rumah gue.

Bandega, usianya baru sekitar 22 tahunan, ia belum lulus kuliah, dia punya perusahaan EO yg pegang proyek ratusan juga, dia jg volunteer di beberapa social project. How great this man. Oh God, coba bocah segitu di Lamongan, yah keluyuran di tepi jalan, ngopi, nongkrong, dan do nothing kecuali ngabisin cadangan oksigen di muka bumi.

Setelah gue bercerita panjang lebar mengenai Young On Top, dan berbagai macam kegiatan gue, tiba-tiba dia bertanya "Setelah lo udah satu tahun di Young On Top, trus lo mau ngapain?"

Jleb.... Ini pertanyaan yang selama ini gue hindari. Gue gak tau pasti apa yang pengen gue lakuin. Yang kebayang di otak cuma tahun 2015, lulus kuliah, pulang kampung, nikah, ngurus anak, that's all. Nothing spesial. Gue tau, ngapain gue kuliah, ngapain gue capek-capek upgrade diri di Young on Top kalo ujung-ujungnya bakal gak punya kontribusi apapun. Gue bingung. Sebenernya banyak banget yang pengen gue lakuin, banyak banget yang pengen gue raih, tapi gue blind, gue takut, gue gak berani memulai first step gue. Gue payah.....

Gue terdiam lama, tapi akhirnya gue ngaku juga "Gue gak tau gue mau ngapain."

Bandega mungkin agak syok mendengar jawaban gue. Mungkin dipikiran dia, nih cewek goblok banget. Udah umur 26 dan udah lumayan banyak ngicip pengalaman hidup tapi gak tau mau kemana.

"Sebenernya sih gue pengen pulang kampung, nikah, hidup di kampung, ngurus anak dan pengen bangun taman baca"

"Trus taman baca mau di apain?"

"Mau ditambah kegiatan ngajar les atau kegiatan lain biar banyak anak yang datang kesitu, aku suka ngajar"

"Lo harusnya gak usah mudik, keep strungling aja di Jakarta"

"Tapi gue anak pertama, adik-adik gue udah pada di luar kota. Gue mau balik kampung buat nemenin orang tua gue"

"Harusnya anak pertama bisa lebih sukses dong"

"Iya sih, tapi gue udah lima tahun lebih di Jakarta dan belum bisa ngasilin apa-apa. "

"lo kan di Young on Top nih, lo deketin aja Billy Boen sebagai foundernya, kayak gue di Taman Baca Pelangi gue deketin kak Nila Tanzil. Nah, kalo dia udah tau lo, dan udah tau kemampuan lo, lo bisa nanyain kerjaan yang lebih baik ke dia, dia kan networking-nya banyak tuh"  *yang ini gue pernah juga dinasehatin ama kak Mega*

"Gelar itu gak aja gunanya sebenernya. Yang penting networking dan kemampuan. Lo bisa apa, lo mau jualan apa? Itu yg penting. Gue aja ntar kalo lulus dan udah punya ijazah, ijazah gue gak bakal gue gunain. Hampir seluruh CEO hebat di dunia bisa berhasil karena marketing atau jualan. Bill Gates, Steve Jobs semua karena jualan. Gelar gk penting. Contoh yg di Indonesia, Bob Sadino, Andri Wongso, mereka bisa sukses karena kemampuan dan kemauan bukan cuma ijazah."

"Sebenernya gue kuliah lagi karena pengen balas dendam, dulu gue sakit ati banget pas harus DO kuliah di Surabaya, dan sekarang gue pengen bisa kuliah sampai lulus. Itu aja sih" *itu pikiran gue dulu, tapi ternyata setelah terjun ke dunia kampus, dan gue bisa masuk Young On Top, trus bisa memperoleh banyak banget kesempatan dan pengalaman berharga juga bisa kenal ama teman2 YOTCA yang luar biasa hebat, gue jadi bersyukur, dan gue niatin kuliah buat upgrade diri dan pola pikir gue, no more about ijazah"

Bandiga juga sempat cerita sedikit tentang perjalanan hidup Steve Jobs, tentang Taman Baca Pelangi, dan betapa baiknya kak Nila Tanzil. Satu setengah jam yang worth it di tengah macetnya Jakarta. Bandega pantes jadi seorang motivator. He is so spirited and on the right track.

Thank you Bandega atas insight-nya, dan tumpangannya ke Cyber 2. Gut lak buat EO-nya dan Taman baca pelangi.

Thursday, November 21, 2013

Thank's God, They are Around Me

Saya bersyukur banget, ternyata tanpa aku sadari ada banyak sekali orang hebat disekelilingku. They are around me and inspiring me. Para mentor di Young On Top yang bersedia membagi ilmu mereka untuk para mentee, Mas Billy Boen, Mas Ricky Setiawan, mas Taufan Akbari, mas Anggia Silalahi, Kak Sirly, kak Eva, kak Jojo, mas Paulus, mas Mardi, dan tentu saja my beloved mentor kak Bunga Mega. Mereka selalu mampu memberiku spirit untuk menjadi lebih baik dan memberikan lebih banyak impact.

Kemarin, ketika sedang blogwalking ke blognya Azka salah satu anak YOTCA, saya sempat terkejut. Ternyata, Azka yang tampaknya biasa-biasa saja dan baiiiik banget ternyata punya blog yang keren. Dia juga suka nulis sama kayak aku. Melihat blog-nya aku jadi kangen dengan blog-ku yang sudah jarang banget aku hias dengan tulisanku. Biasanya kalau ada waktu senggang dan ingin nulis aku lebih milih buat nulis notes di youngontop.com biar bisa mendapatkan nilai dari PGA, tapi sekarang rasanya aku lebih ingin kembali bercengkrama dengan blog-ku ini. Aku kangen dengan tulisan-tulisanku. banyak banget momen yang akhirnya terlupakan karena gak sempat aku abadikan di blog. Sedih banget. Thank you Azka, you remind me about my blog, my trully home.

Di blog Azka juga aku menemukan sebuah tulisan tentang Sandro dan Tanzi, anak YOTCA juga. Ceritanya bisa di cek di sini . Terus pas lagi buka twitter, ada status dari Ayu Nurul Huda, yes anak YOTCA juga. Dia akhirnya bisa mempublikasikan bukunya, wuihhhhh keren keren keren, mau mau mau.... *ngiri banget ama Ayu* Duh betapa hebatnya anak-anak YOTCA, mas Billy pasti bangga punya anak didik kayak mereka :)

Saya beruntung ditemukan dengan orang-orang yang punya mimpi dan mau berjuang meraih mimpi seperti mereka. Bukan hanya sebagai inspirasi, juga sebagai campuk untukku agar mau melangkah.

Semangat Arista, kamu juga bisa :)

Wednesday, November 20, 2013

Ultah BERKAH

Trio ungu yang unyu-unyu

Hihihihihi kak Lina nongol :p

Mister Je


Kak Nananananana

Sunday, November 17, 2013

Car Free Day

Pose di Bundaran HI

Mendungnya... untung gak hujan :)

Crowded-nya pembagian buku gratis di peluncuran buku Indonesia berani by Andy F. Noya

It's Me LOVELY RIEZTHA

Abang-abang tukang kerak telor ikutan mejeng :p

Give Away : Camar Biru by Nilam Suri

Dear pecinta novel romance, ada give away Camar Biru dari Gagas Media nih. Caranya mudah, ikuti step by step-nya yah, check it out!!!

1. Follow akun twitter @GagasMedia , penulis Camar Biru @Justutterly dan akun saya @Risacotta

2.Jawab pertanyaan di bawah ini :
"Adith sama Nana kan ceritanya sahabat jadi cinta nih, menurut kalian enak gak sih sahabat jadi cinta, alasannya? Dan jika kalian ditembak sama sahabat kalian yang udah dekeeeet banget kalian bakalan nerima dia ato nolak?

3. Kirim jawaban kalian dengan mengisi komen dibawah ini, jangan lupa cantumkan akun twitter kalian di bawah jawabannya.

4. Jawaban kalian diterima sebelum 23 Nopember 2013 jam 23.59 dan pengumuman pemenangnya akan diumumkan lewat @Risacotta pada 24 Nopember 2013 jam 20.00.
Mudah kan, so tunggu apa lagi, ayo ikutan!!!

Friday, November 15, 2013

Nilam Suri : A Beautiful Mom, and Lovely Writer

Berikut adalah hasil interview saya dengan penulis novel Camar Biru, Nilam Suri. Novel Camar Biru ini merupakan novel perdananya. Sebelumnya Nilam pernah menulis sebuah buku kumpulan cerpen berjudul Penggambar Mimpi bersama 3 penulis lainnya.

Halo kak Nilam, perkenalkan diri kak Nilam dong!
Namaku Nilam Suri, aku sekarang kerja di managing editor di sebuah media lifestyle online. Pendidikan terakhirku ngambil master di jurusan Cultural Studies di Universitas Indonesia. A wife and a mother. Penggemar novel romance, the lighter the better.

Sejak kecil emang pengen jadi penulis ya kak?
Kalau dibilang pengen sih pengen, cuma waktu kecil mah belum kepikiran buat bercita-cita jadi penulis. Cuma aku dari kecil emang sudah suka banget baca. Dulu aja kalau gak dibacain cerita sama mama, aku gak mau makan, hehehe. Nah karena saking banyaknya baca, ya lama-lama jadi pengen nulis. Mulai nulis sih dari SMA. Mulai nulis dan ngeh kalau aku mungkin bisa nulis itu baru pas kuliah, gara-gara dosenku. Pak Ismail Marahiminyang namanya ada di halaman depan novelku itu loh. 

Apa yang dilakukan dosen kak nilam?
Well, dia kan ngajar jurusan penulisan populer, nah tiap minggu kita disuruh bikin cerpen. Suatu kali abis balikin tulisanku dia bilang kalau aku punya imajinasi yang gila dan bahwa aku berbakat. Dan aku bisa jadi penulis. Waktu itu aku disuruh bikin cerpen tentang mimpi.

Ide awal penulisan novel Camae Biru dari mana kak?
Hmmm ide awalnya, Camar Biru itu asalnya cerpen yang aku tulis kira-kira setahun sebelum aku mulai bikin itu jadi novel. Cerpennya judulnya rumah pohon, yang ada di bab 2 novelnya itu loh, yang flashback Nina Adith kecil. Terus waktu itu aku lagi iseng-iseng lagi buka laptop, trus baca-baca lagi, trus kepikiran buat itu jadi novel. Jadinya ceritanya aku tambahin deh, bukan cerpennya yang di stretch. Aku dari dulu emang selalu suka sama ide mencintai "diam-diam" dan selalu suka sama tokoh cowok yang always be there, yet doing nothing kecuali ngejagain cewek yang dia sayang. Ya kayak Adith itulah. dan aku juga gak suka cerita banyak drama ala tokoh antagonis kayak sinetron. 

Proses pembuatan Camar Biru hingga akhirnya terbit gimana kak? Kendala terbesarnya apa kak?
Hmm gak lama sih kayaknya.Nulisnya cuma 1-2 bulan. Kendalanya apa ya? Mungkin ngebangun chemistry antar kedua tokoh biar terkesan natural kali ya, sama ngejaga mood novelnya. Nah proses sampai akhirnya terbit itu yang lama. Aku sempet keukeuh2han dulu sama abang Christian Simamora, soalnya dia minta beberapa konflik dan tokohnya dibuang. Tapi dia fair sih. Dia bilang kalau aku bisa nemu first reader yang bisa mendukung pendapatku, aku boleh terus sama ceritaku tanpa dirubah. Akhirnya aku dapat, cuma ya jadi makan waktu lama.

Bagaimana rasanya setelah Camar Biru terbit dan bisa menjadi penulis beneran?
Ahahahak. Okeey. Rasanya deg-degaaan, dan seneng banget. Pas Camar Biru baru terbit aku narik-narik suami dan sahabatku  yang waktu itu ke rumah buat ke Gramedia. Itu juga aku taunya dari pacar temenku yang tau-tau ngetwit kalau dia udah punya bukunya. Hari itu rasanya seneeeeng banget, tapi terus besoknya langsung deg-degan, takut gak ada yang suka :)) *novelnya bagus kok kak *

Karakter yang paling disuka di Camar Biru? Alasannya?
Hmmm, aku suka sama Sinar sebenernya. He's a tortured soul.

Pernah ngalamin sahabat jadi cinta kayak Adith dan Nina gak kak?
Ahahahak, enggak. Karena walaupun aku suka sama cerita kayak gitu, kalau aslinya aku malah sebel kalau ada sahabat cowok yang tau-tau suka :p

Ada banyak cuplikan lagu di Camar Biru. Kak Nilam sukan dengerin musik? Band atau penyanyi favoritnya siapa kak?
Hmm, iya suka. Aku suka banget sama Belle and Sebastian, Kings of Convinience. Pokoknya band-band santai gitulah. Lagu favorit aku di buku itu sebenernya lagu The Doors yang adegan Adith pas nangis di tangga.

Ohya kak Nilam bagi waktu antara nulis, kerja dab keluarga gimana kak? Susah gak?
Hmmm susah gak susah sih. Soalnya aku orangnya moody banget. Tapi untungnya suami aku supportive banget ya, jadi kaloa aku pas ada mood nulis, dia yang bakalan ngurusin anakku dll, gak bakalan ganggu deh. Paling ribetnya sama kerjaan. Soalnya biasanya aku mood nulis itu sore-senja gitu, jadi emang pas masih jam kerja.

Untuk menulis sendiri, kak Nilam ada keinginan buat menjadikannya profesi? Atau sekedar hobi saja?
Suatu hari nanti tentunya aku pengennya jadi full time writer. Tapi kayaknya sekarang belum bisa. Jadi baru bisa disambi-sambi saja.

Next project apa nih kak? Novel baru?
Insyaallaaaaah, amin doain yaaa. Susah banger nih mendisiplinkan diri buat nyelesaiin novel selanjutnya. Padahal udah ditagih-tagih :)) *Amin... Semoga lekas selesai.*

Last question, tips bangun mood menulis dari kak Nilam?
Wah, ini nih pertanyaan sulitnya :)) Mungkin harus nyari suasana yang tepat kali ya. Kayak cari tau kamu paling bisa nulis di situasi kayak apa biar bisa menciptakan situasi kayak gitu setiap kalau mau nulis. Kayak aku, aku paling bisa nulis di coffee shop, atau kalau deket-deket air. kayak danau atau pantai gitu. Makanya sebenernya Starbucks perpus UI adalah tempat yang ideal buat aku nulis. Terus pastiin juga selalu bawa catetan kemanapun yang berisi ide-ide kita. Biar kalau tiba-tiba pengen nulis tinggal buka aja buku catetannya. 

Thank you so much kak Nilam, sukses buat novel Camar Biru dan semoga novel terbarunya segera rampung. Buat yang ingin say hello ke kak Nilam, colek dia di @Justutterly

NB : Foto diambil dari Blogbukuindonesia (terima kasih atas foto kak Nilam-nya)

Review : Camar Biru by Nilam Suri

Pertama kali melihat buku ini, saya langsung tertarik karena covernya yang simply but touching. I really love this cover, dan gak salah kalau Camar Biru masuk sebagai salah satu nominasi cover terbaik dalam Anugrah Pembaca Indonesia yang diadain oleh anak-anak Goodreads Indonesia.

Camar Biru merupakan novel yang berkisah tentang dua remaja yang saling bersahabat dan akhirnya harus menikah karena telah membuat janji Camar Biru. So simple, but konflik diantara mereka dan karakter orang-orang disekitar mereka yang membuat novel ini menjadi special.

Awalnya Nina adalah seorang putri dari kerajaan gulali yang selalu dijaga oleh Naren, Sinar dan Adith. They are bujur sangkar yang selalu bersama. Hingga pada akhirnya kematian Naren yang diikuti oleh kepergian Sinar ke London telah mengubah semuanya. Nina berubah drastis, dan menjadi seorang yang jarang tersenyum dan tidak lagi memperhatikan penampilannya.

Adith si cowok manis yang berkaca mata ternyata diam-diam suka sama Nina dan selalu berusaha melindungi Nina kapan saja dan di mana saja. Dan akhirnya karena Camar Biru, Adith akan menikahi Nina. Can best friend be the best couple?

Nilam Suri menceritakan kisah ini dengan sangat baik, bahasanya mengalir dan mudah diimajinasikan. Konflik yang ada dalam novel inipun tidak terkesan drama dan menye-menye. Sama seperti covernya, simply but touching. I love it :)

Monday, November 11, 2013

Malam ini usai mewancarai seorang penulis dari Gagas Media, hatiku menghangat. Salah satu impianku kini terasa semakin dekat. Entah impian mejadi jurnalis atau impian menjadi penulis. Atau keduanya. Atau malah bukan keduanya, tapi impian yang lain. Mungkin saja. Tapi yang pasti, hatiku terasa hangat. Lega.

Give Away : One More Chance by Ninna Rosmina

Hayoooo siapa yang mau gratisan... ayo kumpul di sini....

Ada satu buah buku One More Chance yang siap dibagikan oleh Gagas Media untuk kamu yang jawabannya paling keren. Caranya gampang banget, simak ya!!!

1. Follow akun twitter @GagasMedia , penulis One More Chance @NinnaKrisna dan akun saya @Risacotta

2. Jawab pertanyaan "Jika kalian mengalami keadaan seperti Vio (which is divonis bahwa hidupnya tidak lama lagi), sebutkan satu wish kalian yang ingin kalian wujudkan dan sebutkan alasannya? Jawabannya lebih spesifik ya! example : saya ingin terbang ke Korea dan main badminton melawan Lee Yong Dae karena saya ngefans banget ama dia :)

3. Kirim jawaban kalian dengan mengisi komen dibawah ini, jangan lupa cantumkan akun twitter kalian di bawah jawabannya.

4. Jawaban kalian diterima sebelum 23 Nopember 2013 jam 23.59 dan pengumuman pemenangnya akan diumumkan lewat @Risacotta pada 24 Nopember 2013 jam 20.00

Mudah bukan? So, yuk ikutan......

Sunday, November 10, 2013

Agustinus Wibowo : The Humble Backpacker

Berawal dari rasa takjub mendengar kicauan teman-teman pecinta buku di twitter yang lagi ngomongin peluncuran buku Titik Nol yang menceritakan perjalanan seorang backpacker yang melakuakn perjalanan dari China dan ingin mencapai Afrika. Percaya gak percaya, akhirnya aku memutuskan untuk datang di acara peluncuran buku tersebut di Kinokuniya Senayan beberapa bulan yang lalu. 

And I was totally amazed, how can that little boy did the journey. Tapi setelah mendengar pengakuannya dan membaca bukunya yang setebal 500an halaman itu, aku percaya dan kagum banget ama dia. Dia sudah melakukan perjalanan jauh, dia tau banyak hal tentang negara-negara yang telah dilaluinya, dia bahkan bisa menguasai 12 bahasa, mengalami banyak hal yang membuatnya nyaris mati, dan pemikirannya tentang perjalanan dan hidup itu sunggguh menginspirasi.

Agustinus Wibowo, melalui bukunya telah mengajarkan saya banyak hal. Saya yang biasanya hidup dengan terburu-buru dan menargetkan banyak hal dalam hidup, akhirnya bisa slow down dan bersantai menikmati hidup. Dari beliau saya jadi tau banyak hal mengenai perjalanan, pulang,  filosofi hidup dan tentu saja pencapaian hidup.

Tanggal 9 Nopember kemaren, pas acara Indonesia Book fair, saya beruntung banget mendapatkan kesempatan untuk kembali bertemu beliau dan sempat foto bareng juga sama beliau. Seneng deh.

Dia akhir kesempatan Agustinus Wibowo melayani tanda tangan buku dan foto bareng para pembaca. Dan beliau dengan telaten melayani satu-persatu permintaan dari pembaca buku beliau. Dan karena begitu baiknya sampai-sampai beliau mau berdiri tiap kali usai membubuhkan tanda tangan dan memberikan buku pada pemiliknya dengan kedua tangannya. Humble banget..... Thank you mas Agustinus Wibowo. Sukses terus buat karir penulisan dan perjalanannya.



Ninna Rosmina : Sang Arsitek yang Hobi Nulis

Ninna Rosmina adalah seorang arsitek lulusan dari Institut Sains dan Teknologi Nasional. Ninna yang pernah bekerja di proyek selama dua tahun ini sekarang berprofesi sebagai full time wife and writer *profesi idaman saya :) *
One More Chance merupakan novel keduanya setelah novel pertamanya yang berjudul Cinta yang Lain.

Berikut ini adalah hasil interview saya bersama Kak Ninna, check it out!

Sejak kapan kak Ninna suka menulis?
Wah, kalau ditanyakan sejak kapan suka menulis, bisa dikatakan sejak bisa menulis kali ya. Sewaktu SD saya pernah menjuarai lomba mengarang indah, walaupun hanya di sekolah tapi karir menulis saya baru dimulai sejak tahun 2011 ketika saya bergabung dengan grup menulis Women Script and co

Wah, dari SD berarti dari kecil emang bercita-cita jadi penulis dong ya? Dan passion kak Ninna pasti menulis.
Waktu itu sih passion kebagi dua, antara menggambar dan menulis. Tapi yang pasti saya suka banget mengkhayal. Dulu sih sempet pengen jadi komikus, animator atau penulis. Yang pasti yang berhubungan dengan dunia cerita karena saya memang pengkhayal. Jalannya untuk menjadi penulis juga lumayan berliku. Tapi alhamdulillah, dengan ijin Allah, keinginan saya terwujud untuk menjadi seorang penulis.

Gimana perasaan kak Ninna waktu pertama kali bisa nerbitin novel dan jadi penulis beneran?
Waktu novel saya pertama kali terbit, seneng bukan main. Akhirnya setelah ditolak sana sini, kerja keras saya berhasil juga.

Penulis favorit dan buku favoritnya kak Ninna?
Penulis favorit sih ada banyak ya. JK Rowling, Dan Brown, Jrr Tolkien, Mark Haddon, Neil Gaiman. Kalau penulis Indonesia banyak yang saya kenal. Buku favorit saya suka serial Harry Potter (remaja banget ya), Lord of The Ring, The Hobbit, Laskar Pelangi , Da Vinci Code, Anansi Boys, Insiden Anjing di Tengah Malam yang Bikin Penasaran, Eragon Saga, oh saya lagi baca komik novel The Dork Diaries (sekalian belajar novel remaja :p)

Motivasi untuk menulis didapat darimana kak? Sang suamikah?
Oh... tadinya sih mikirnya asal aku ada kerjaan aja, otak jalan terus biar ga cepet pikun. Tapi setelah dipikir pikir lagi,inspirasi yg membuatku bertahan untuk terus menulis walaupun jalannya tidak selamanya mudah di sini, iya... suami yang membuatku bertahan. mungkin kalau sudah punya anak, mereka juga inspirasiku. Karena aku ingin tetap produktif, tapi rumah tetap keurus dan suami ga rewel karena aku cuekin, menulis bisa dilakukan di rumah.

Sumber inspirasi utama untuk menulis One More Chance?
Kalau secara cerita, terinspirasi dari novel. Padahal sebenarnya itu novel remaja gitu, judulnya Ways to Live Forever. Novel yang bercerita tentang seorang anak kecil yang menderita kanker, dan menuliskan sepuluh keinginan terakhirnya.
Waktu itu saya juga menonton berita infotainment yang menceritakan tentang seorang aktor yang walaupun dari atas tempat tidurnya tapi masih bisa meraih gelar S2nya. Semangat hidup seperti itu yang ingin saya coba angkat di novel One More Chance ini, walaupun dari sisi remaja. Nama aktor itu, Pepenk. 

Sukanya emang nulis novel remaja ya kak? Gak pengen nyoba genre lain?
Oh, sebenarnya sih aku suka genre macam macam. Novel pertama aku justru genrenya domestik romance. Dan one more chance ini young adult. Tertarik untuk menulis genre lain, kecuali horor ya, takut soalnya :D tapi kan aku juga melihat kemampuan. Dan sepertinya dari naskah naskah yg sudah aku tulis, kebanyakan young adult sampai domestik romance.

Untuk More More Chance barapa lama pembuatannya? Dan kendala terbesarnya?
Sebenarnya inti cerita one more chance sudah ada sejak tahun 2008. Tapi karena tanpa plot yg pasti atau outline, saya menulis aja sesuka hati saya, sampai akhirnya sudah halaman 180 tapi belum sampai klimaks juga¸… dan akhirnya saya berhenti menulisnya sampai tahun 2012 kemarin. Saya mulai menyusun ulang plot. Saya tulis selama sebulan, kemudian saya memberanikan diri mengirimkan ke penerbit. Kemudian bulan desember saya dipanggil Gagas Media. Jadi kalau ditotal total waktu penulisan sejak menyusun ulang plot sekitar 2-3 bulan termasuk revisi ya.
Kendala penulisan masalah riset ya, yaitu tentang leukimia. Kemudian menyusun 100 wishes. Lalu masalah pengkarakteran. Kemudian setting waktu, saya harus menghitungnya dengan tepat. Fyi, jas almamater yang berwarna hitam dan setting lokasi kampusnya terinspirasi dari kampus saya Institut Sains dan Teknologi Nasional.

Saya paling suka suka karakter Vio, dia unik. Dia juga mau berubah menjadi lebih baik, dari egois menjadi care, dari pendiam menjadi ceria. Kalau kak Ninna sendiri paling suka tokoh siapa? Dan kenapa?
Iya, sama. Saya paling suka karakter vio, karena itu bukan saya banget. Sedikit banyak terkadang saya belajar dari karakter vio mengenai semangat dan pantang menyerah. Kalau tokoh saya aja bisa saya buat seperti ini, kenapa saya tidak bisa. Tapi saya juga suka Cello, soalnya tokoh pertama yg saya ciptakan itu Cello, bukan Vio. Awalnya ketika saya sedang menonton acara remaja tahun 2008 lalu di TV, ada acara musik di sebuah kampus di Bandung. Saya ga inget wajahnya, yang saya inget rambut panjangnya. Seriusss
Ada cowok main gitar di atas panggung musik tersebut, mahasiswa kampus itu, rambutnya panjaaaang, luruuuus, hitaaamm... indaahhh... seriusss.

The best scene di One More Chance?
The best scene... mmm... nggak bisa saya putuskan ya. tapi kalo favorit scene ada banyak, misal bab ketika menceritakan flash back ke masa SMA. Atau ketika Vio harus bertahan ketika memaksa Cello datang ke rumah sakit untuk bertemu ayah dan ibunya. Atau... wah, kalau saya bilang di sini bisa jadi bocoran dong :D

Kak Ninna suka buku traveling? Travel writer favoritnya siapa kak?
Iya saya suka buku traveling. Wah ga hapal ya, ada banyak kan tuh. Mungkin besok kalo baca buku traveling aku hapalin namanya deh. Hehehe

The best place yang pernah kak Ninna kunjungi?
The best place... kalau secara kenangan sih (maksudnya penderitaan di sana soalnya selama bulan puasa disana) Muara Enim. Untung aja diseling ke Palembang. Hahahaha.... kalo secara petualangan, puas ngiterin kotanya Singapura. kalau secara view Danau Batur, Bali. Sejauh ini sih baru ke sana aja. Oiya, kalau secara penderitaan karena sendirian disana, suami ga bisa ikut, Kuala Lumpur, padahal waktu itu baru pertama kali aku keluar negeri jadi agak sedikit kurang puas sih

Wah, udah lumayan banyak itu mah, bisa merambah dunia travel writer dong?
Iya ya, bisa jadi travel writer... tapi harus nemu konsep yang baru dulu. soalnya buku traveling kan sekarang udah banyak. Lagian aku masih newbie di dunia tulis menulis... fokus ke novel aja dulu kali ya

Kalau tempat yang paling ingin dikunjungin?
Waktu itu saya baca buku Skandinavian eksplorer, dan saya jadi ngiler pengen ke sana. Jadi jawabannya Eropa timur kali ya. Menggigil menggigil deh. Oh, saya juga pengen banget ke Jerman, pernah belajar bahasa Jerman soalnya, tapi sekarang udah mulai lupa...

Rencananya kapan mau nulis novel lagi?
Alhamdulillah sudah. Oktober kemarin selesai satu naskah, tapi belum tahu diterima dimana. Berdoa yang terbaik aja. Genrenya juga masih young adult. November ini insyaAllah selesai satu naskah lagi, dan young adult juga aammiinn...

Last question, quote atau atau kata motivasi yang paling disukai kak Ninna?
Sesulit apa pun, harapan itu pasti masih akan selalu ada. Karena sesungguhnya pertolongan Allah amat dekat. Kalau yg sederhananya, "Kalau rejeki, nggak kan kemana." eh itu mah jodoh ya, tapi sama aja kan ya :D

Thank you kak Ninna, semoga sukses ya...
Sama-sama Arista :)


Ternyata kak Ninna orangnya baik dan ramah banget. Di akhir interview saya malah diwawancara balik, hehehe. I wanna be like her, seorang full time istri yang juga menjadi penulis, kayak Han Ji En di film Full House gitu deh, it's gonna be so exciting. Thank you kak Ninna, good luck, semoga makin sukses untuk One More Chance dan dan semoga buku selanjutnya bisa segera terbit.
Ohya, yang mau kenalan sama kak Ninna colek saja di @NinnaKrisna atau yang mau intip blognya bisa di nichi-781.blogspot.com

Saturday, November 9, 2013

Review One More Chance by Ninna Rosmina

Penulis: Ninna Rosmina
Penyunting: Mita M. Supardi
Desain sampul: Dwi Annisa Anindhika
Penerbit: GagasMedia
ISBN: 979-780-642-1
Cetakan pertama, April 2013
313 halaman

One More Chance bercerita tentang Violina Dawai Martadipura, seorang gadis yang mengidap penyakit Leukimia dan mempunyai kehidupan yang berbeda dengan gadis seumurannya.
Vio atau Dawai yang mengetahui hidupnya tak lama lagi akhirnya membuat 100 wish list yang harus dia lakukan sebelum kematian merenggutnya.

Demi melengkapi 100 wish-nya, Vio mengejar cinta seorang lelaki yang menarik perhatiannya sejak pertama kali bertemu di sebuah acara musik di kampus. Dialah Anugrah Putra Cello, si prince charming, gitaris band Dawai, seorang mahasiswa arsitektur yang memiliki rambut panjang dan indah.

Kisah dan karakter unik Vio dalam One More Chance membuat aku penasaran dan melahap buku ini hanya dalam waktu 5 jam non stop. Wow.

Ide awal cerita yang diangkat cukup menarik, seseorang yang bertahan dari penyakit leukimia dan berusaha mengejar impiannya. Penokohan dan nama karakternyapun unik. Dawai yang terkadang dingin, kadang ceria, kadang kuat namun terkadang lemah menunjukkan bahwa, she just a little girl. 

Salah satu yang menarik menurut aku adalah adanya selipan flash back cerita masa SMA-nya Dawai yang menguak misteri dibalik uniknya karakter Dawai.

Over all, it’s a nice story. It will make you think, if you were Dawai and you had one more chance, what will be on your wish list and can you make your wish come true?


Aku tau klau Tuhan itu Maha Adil, aku diciptakan oleh-Nya dengan sangat sempurna tanpa kekurangan satu apapun dan aku diberikan akal untuk berpikir. Bahkan sampai detik ini, aku tetap merasa sempurna. - Violina Dawai Martadipura

Indonesia Book Fair : One Fine Day

Hari ini bisa dibilang one of my best day in 2013, why??? simpel saja alasannya, karena hari ini aku luar biasa senang dikelilingi oleh buku seharian, mengikuti obrolan buku dengan para penulis favorit dan bisa belanja buku banyaaaak banget *meskipun itu buku untuk donasi :)* Keputusan untuk hadir seharian di acara book fair sendirian inipun terbilang cukup ekstrem, pasalnya esok hari aku harus mengikuti UAS, tapi yah demi acara yang setahun sekali ini gak apa-apa deh :P

Finally, ketemu lagi dengan mas Agustinus Wibowo which is my favorite writer. Dia membawakan sebuah talk show yang berjudul menulis memoar. Aku selalu saja kagum dengan lelaki keturunan cina ini. He is smart and humble. Saya selalu suka bagaimana dia bercerita dan menjawab berbagai macam pertanyaan yang diajukan untuknya. Sukaaaa deh.

Berikutnya ada talk show tentang "menulis, hobi atau profesi?" yang menjadi pembicara kali ini adalah Sari Musdar, Wina Idol dan Coco Elvis. yang paling menarik perhatian saya adalah sebuah band pembuka yang bernama Recall, this is true lovable band. Asyik banget musiknya, sumpah, aku aja yang tadinya duduk di barisan paling belakang akhirnya pindah ke barisan paling depan. Musiknya rada-rada mirip Dygta, lembut dan easy listening banget. Kayaknya band ini bakal jadi band besar deh. Yang mengejutkan adalah ternyata band ini adalah band yang dibentuk oleh Coco Elvis dan lagu-lagunyapun dia yang buatin, keren. FYI, Coco Elvis ini adalah admin tunggal sekaligus pembuat akun @PepatahGombal yang sudah menerbitkan beberapa buku, selain itu beliau juga membuat cloting line yang mengusung tema batik, wow, penulis sekaligus pengusaha, mauuuuuu :)). Seusai talk show Wina Idol juga menyumbang sebuah lagu di acara ini, she is so lovely.

And the last talk show hari ini adalah talk show dari Trinity Traveler. Kata pertama yang bisa menggambarkan dia adalah "strongger". Bayangin aja, dia cewek dan berdua dengan temannya yang cewek juga, dia mengelilingi dunia selama satu tahun. Dan dalam setahun ini dia telah mengunjungi 22 negara. Heeeeeebat. Ngiri banget deh. Dengan pengalaman mengunjugi berbagai negara, tak terbayangkan seberapa banyak pelajaran dan pengalaman yang telah dia dapatkan. Tapi meskipun begitu, dia orangnya masih tetap humble lho, sama seperti saat aku pertama kali melihatnya sekitar setahun yang lalu. Dalam talk show-nya dia menjawab semua pertanyaan dengan happy dan penuh canda.

Yeah, capek but it's so much fun. satu hari yang benar-benar worth it buat aku. Thank you Indonesian Book Fair, next year aku pasti datang lagi *kalo aku masih di Jakarta*

Thursday, November 7, 2013

Rene Suhardono : Introducing Passion to The Youth Generation


"Manusia sulit untuk berubah kecuali dia bertemu dengan teman baru atau membaca buku baru" Unknown

YOTers, pernah gak kalian terinspirasi oleh sebuah buku dan kemudian buku tersebut merubah pemikiran kalian mengenai sesuatu? Saya sering. Banyak sekali buku inspiratif yang pernah saya baca dan salah satunya adalah The Ultimate You yang ditulis oleh Rene Suhardono. Di sini saya tidak akan mereview buku yang diambil dari kumpulan artikel untuk harian Kompas setiap hari Sabtu ini, namun saya akan berkisah mengenai how this book can change my life.

Dulu saya bekerja di rumah pemotongan ayam, saya menjadi staf administrasi di sana selama 3 tahun. Selama tiga tahun saya bekerja dengan sistem shif, satu minggu masuk pagi dan tiga minggu masuk malam. Biasanya kalau masuk malam saya bekerja dari jam 8 malam sampai jam 6 pagi. Awalnya saya merasa tidak ada yang salah dengan pekerjaan dan hidup saya, saya mendapatkan gaji yang lumayan, meski sering kali saya mengeluh karena mengantuk dan sama sekali tidak menyukai pekerjaan saya tapi saya terus bekerja dengan baik. Saya butuh bekerja untuk mendapatkan uang, hanya itu yang tertanam di otak saya.

Pertengahan tahun 2012 saya membeli buku The Ultimate You. Awalnya saya tidak berharap banyak, saya pikir buku ini akan sama seperti buku self help lainnya. Tapi ternyata saya salah. This book has changed my mind. Buku ini memuat tentang passion, how to enjoy your life and make an impact. Empat bab pertama buku ini memuat tentang passion, dari sinilah saya pertama kali berkenalan dengan passion dan mencoba meraba apa sih passion saya, apa sih purpose of life saya. Saya yang awalnya hidup hanya untuk bekerja akhirnya mulai bisa menikmati hidup dengan melakukan hal-hal yang saya sukai. Dan buku ini juga membuat saya berani untuk menerbitkan harapan dan mimpi-mimpi saya kembali.

Kebetulan usai menamatkan buku The Ultimate You-nya Rene Suhardono, saya membaca buku 23 Epicentrum-nya Adenita dan Dream Cather-nya Alanda Kariza which is kedua buku itu juga berisi tentang passion dan mengejar impian. Walhasil usai membaca buku-buku ini keinginan kuat untuk pindah kerja pun muncul. Saya ingin sekali mempunyai pekerjaan yang normal, maksud saya pekerjaan dengan jam kerja normal, pekerjaan yang bisa saya nikmati dan bisa membuat saya berkembang.

Akhirnya setelah beberapa kali interview kesana-kemari tanggal 28 Desember 2012 saya mendapatkan pekerjaan baru di sebuah minimarket di Jakarta sebagai staf administrasi. Di tempat kerja yang baru ini saya bisa belajar banyak hal baru dan pastinya saya bekerja di siang hari dan tidak perlu begadang lagi. Saya sangat bersyukur dan semakin yakin bahwa "Vision creates a dream and dreams become reality".

26 Oktober 2013
 Malam sebelumnya saya menyiapkan materi tentang passion untuk acara Montly Meeting YOTCA pada esok hari. Saya kembali membuka dan membaca buku The Ultimate You. Banyak banget kenangan yang terlintas di benak saya mengenai masa-masa di mana saya memutuskan untuk pindah kerja dan memulai karir dari awal lagi. Dan tanpa disangka ternyata mystery guest untuk tema passion Montly Meeting hari itu adalah mas Rene Suhardono, saya kaget dan seneng banget. Akhirnya saya bisa bertemu dengan beliau dan mendapatkan ilmu tentang passion langsung dari beliau. Thank you mas Ricky Setiawan dan mas Billy Boen yang sudah menghadirkan mas Rene Suhardono ke Montly Meeting. Thank you mas Rene, you are my rockstar.

*tulisan di atas saya ambil dari notes saya di youngontop.com *


6 Nopember 2013
Demi minta tanda tangan di buku The Ultimate U, saya bela-belain berangkat ke @america sepulang dari tempat kerja. Benar-benar penuh perjuangan karena harus rela lari-lari karena macet dah telat setengah jam, terus pulangnya jam 11 malam dan parahnya pintu kos udah terkunci, dan saya ama Zuli sampe teriak-teriak satu jam di depan pintu, dan hampir manjat tembok tapi ternyata saya gak bakat jadi spiderman. But worth it banget deh bisa ketemu mas Rene, mas Ricky, beberapa CA lain dan pastinya dapat ilmu public speaking gratis. Thank you mas Rene and friend-nya.






Friday, November 1, 2013

Gagas Debut : Kado Terindah dari Gagas Media

Hidup selalu bisa memberi kejutan, dan kali ini kejutan itu bernama Gagas Debut dari Gagas Media.
Kepilih menjadi salah satu host untuk Gagas Debut adalah salah satu kejutan indah itu.

Gagas Debut merupakan salah satu program dari Gagas Media yang bekerjasama dengan para blogger sebagai ajang promosi para penulis Gagas Media yang mempunyai karya pertama atau novel debut yang diterbitkan oleh Gagas Media. Jadi ada 15 blogger yang terpilih untuk menjadikan para penulis Gagas Debut bintang tamu di blog mereka. Setiap blogger mendapat jatah 2 buku untuk di kupas. Kalian semua bisa menyimak daftar blog mana saja yang menjadi host beserta jadwalnya di gagasmedia.net .

Berikut ini adalah jadwal postingan Gagas Debut di blog saya, check it out!
One More Chance by Ninna Rosmanina
10 Nopember 2013 => Review
11 Nopember 2013 => Interview penulis
12 Nopember 2013 => Give away

Camar Biru by Nilam Suri
15 Nopember 2013 => Review
16 Nopember 2013 => Interview penulis
17 Nopember 2013 => Give away