It's ALL about EPPHY

......On My Way To Become Good Wife And Great Mother.......

Go!

"I have lived through much and I now I think I have found what is needed for happiness. A quiet, secluded life in the country with possibility of being useful to people" -Tolstoy

Thursday, December 27, 2012

Review : Bidadari Bidadari Surga

Di luar hujan masih merintik.
Basah.
Demikian halnya dg pipiku, basah.
Air mata menggenang...
Lagu-lagu John Meyer mengalun sendu dan buku Bidadari Bidadari Surga bergelayutan di tanganku.

Membaca buku ini seakan membaca buku dongeng dengan nama-nama yang unik dan tempat-tempat yang indah, namun penuh dengan petuah.

Bidadari Bidadari Surga itu membuatku tidak takut lagi jika harus melewati hari-hari sendiri. Seperti Kak Laisa. Banyak hal yg lebih layak untuk di renungi dan di lakukan daripada hanya mengeluh dan meratapi diri. Banyak hal yg bisa kita perjuangkan dan kita syukuri.

Friday, December 21, 2012

Mengeja Rindu Masa Lalu

Im not an actor im not a star 
And i don't even have my own car
But I'm hoping so much you'll stay
That you will love me anyway....

Tengah malam. Evi kecil sedang meringkuk di depan radio merahnya. Dengan damai, dia menikmati alunan lagu oldies yg mengalun sendu. Evi kecil sudah lelah berkutat dg buku pelajarannya, Evi kecil sedang insomnia parah, Evi kecil sedang menahan rasa sakitnya, sendiri. Musik lawas itu mampu menghembuaskan semangat ketegaran buatnya untuk terus melaju, menemaninya dalam kesendirian dan keterasingan. Mencoba mengeja hari yang selalu sama setiap harinya. Berusaha berontak, namun tersungkur pada akhirnya. Berusaha menahan, namun jiwa berdarah-darah di setiap masa. Sendiri. Meringkuk di depan radio merahnya. Melewati hari demi hari, dan terus sendiri.


Im not an actor im not a star 
And i don't even have my own car
But I'm hoping so much you'll stay
That you will love me anyway....
(Michael Learn to Rock - Actor)


Doa untuk Mereka

Mereka....
Mereka yg bekerja di sela dinginnya malam, yg tidak pernah terlelap dalam buaian malam, yg menggadaikan mimpi dan kesehatan mereka demi lembaran rupiah, yg selalu menawarkan tawa meski jiwa raga membara mehahan nafsu untuk memejamkan mata, yg menggelinjang karena terlalu lelah, yang membiarkan matanya menghitam karena insomnia...

Ya Allah...
Limpahi mereka rizki yang penuh berkah...
Limpahi mereka kesehatan...
Limpahi mereka kesabaran...
Limpahi mereka kekuatan...
Limpahi mereka hati yang bersih, agar bisa tetap menjaga iman di dada mereka, agar bisa terus beribadah, agar senantiasa menjaga rasa syukur...
Hindarkan mereka dari mara bahaya, lindungi mereka, dan damaikan hati mereka...

Monday, December 17, 2012

My 2013 Wish List



* Menulis artikel dan diterbitkan di harian kompas
* Membuat album photo dan album pembatas buku
* Nitip buku di Reading Walk
* Ngedapetin buku gratis dari Leksika Book Store
* Foto bareng Taupik Hidayat dan minta tanda tangan Windy Ariestanty di buku Life Traveler-ku
* Menorehkan cerita cintaku yang sama sekali tidak ada di 2012
* Menang lomba artikel

Review 2012

Tak terasa waktu setahun telah berlalu begitu saja. Tahun 2012 ini merupakan tahun yang sangat indah bagiku secara pribadi, banyak impian, cita-cita serta keinginan yang terwujud tahun ini. Banyak pengalaman dan kenalan baru yang aku dapatkan. Tahun 2012 adalah anugrah terindah dari Allah untukku.

Januari
Awal tahun yang indah ini dimulai dengan naiknya gajiku hingga 200rb, ah senangnya. Di pertengahan bulan aku daftar kuliah di Universitas Terbuka, yay.... aku bisa kuliah lagi. Kemudian di akhir bulan aku mengikuti acara Pestawirausaha 2012 yang sangat spektakuler itu, aku ketemu banyak orang super di acara ini, diantaranya ada Merry Riana, Chairul Tanjung, sandiaga Uno, Jokowi, Fadly Padi dll. Usai acara Pestawirausaha, besoknya aku menerima notebook dari Rosyid, alhamdulillah, akhirnya kebeli juga notebook yang sudah aku idam-idamkan sejak beberapa tahun silam.

Februari 
Di pertengahan bulan aku mengikuti acara OSMB yang diadakan sama kampusku, dan usai perjalanan ini aku keliling Jakarta mengendarai Busway yang ternyata gratis pada hari itu. Seneng banget keliling Jakarta dan melihat gedung-gedung bertingkat yang berjejeran.

Maret
Bulan ini aku mudik, ada acara nikahan Cak Asir di kampung. Menyenangkan bisa mudik tahun ini.
Dan di akhir bulan aku melakukan perjalanan ke Jakarta bereng Mely dan Rini ke Monas dan Pasific Place Mall, dan di sinilah aku bertemu dengan inspiratorku, Andrea Hirata, yayyyyy seneng banget deh.


April
Di bulan ini aku ke Pondok Cabe, tepatnya di Universitas Terbuka bareng anak-anak KOMPAK, seneng banget bisa berkumpul dengan komunitas baru.

Mei
Di sepanjang tahun bisa dibilang kalau bulan ini adalah bulan paling horor, saya sempat sakit, saya jetlag, merasa asing di kamar baru, insomnia parah, dan jleb-nya lagi saja UAS bulan ini. Kebayang aja betapa merananya saya. Gak usah dibayangkan deh. Cukup aku saja yang ngalamin hal itu.

Juni
Setelah ngedrop berat di bulan sebelumnya, akhirnya aku mendapat secercah angin segar di bulan ini, saya tiga kali bola-balik ke Senayan. Menyenangkan sih, tapi capek berat. Tiga acara yang aku hadiri di Senayan adalah Indonesian Open, Job fair dan Jakarta Book fair.  Meski seneng bisa mengikuti acara-acara seru, namun dari sini juga timbul keinginan yang amat sangat buat pindah kerja. Bulan depan udah bulan puasa, dan bulan puasa nanti akan menjadi momok besar dalam hal kerjaan, ngebayanginnya aja udah bikin aku drop duluan, aku bener-bener ingin kabur saat itu.

Juli
Bulan Juli aku isi dengan bolak-balik nyari kerja. Tapi nihil. Gak satupun lamaran yang membuahkan hasil. Aku sempat frustasi tapi untunglah ada satu perjalanan menyenangkan di bulan ini, aku mendapat undangan menjadi penonton di acara Mario teguh Golden ways, saya ikut syuting, yay seneng deh, apalagi saat itu ada Ikhsan Idol di sana.

Agustus
Agustus always nigtmare for me. Kelelahan fisik yang amat sangat berpadu dengan rasa kecewa karena tidak bisa mudik dan gak bisa menjalankan puasa dengan khidmat. Hari ulang tahunkupun terlewati dengan rasa keprihatinan. Yang berkesan, bulan ini aku i'tikaf di Istiqlal, ini pertama kalinya aku masuk masjid Istiqlal. Dan ini pertama kalinya aku melewatkan waktu seminggu di Jakarta sendirian di momen lebaran. tragis.

September
Bulan ini aku resmi nyerah dan tidak lagi mencari kerjaan lain. Aku sudah terlalu lelah. Meski kerjaan di sinipun sedang high season tapi aku mencoba untuk bertahan. Aku masih ingin jalan-jalan. Dan acara jalan-jalanku bulan ini adalah ke Dufan dan Junior Science Fair di JCC.

Oktober
Banyak banget acara yang aku lewati bulan ini. Menyenangkan. Meet and Geet Perahu Kertas 2 di BTM, Pasar Indonesia di JCC, Workshop making movie di @america, Social Media Festival di gelanggang renang Senayan dan melewati hari raya Idul Fitri bersama Zulley dan tante. Sik asik. Puas banget rasanya bisa melalui bulan ini. Yap, puas, tapi atas kepuasan itu aku telah mengorbankan kuliahku, aku jadi gak ada waktu untuk belajar, di titik ini sebagai mahasiswa aku merasa gagal, namun sebagai mahkluk pentinta acara aku bersorak ria.

November
Bulan ini aku UAS, namun terlewati begitu saja, konsentrasiku terpecah oleh acara-acara yang aku ikutin, dan of course aku masih punya kerjaan yang masih menjadi tanggung-jawabku sampai detik ini. UAS keteteran. Namun acara festival masih saja kukejar. Bulan ini aku mengikuti acara Kompasianival di Gandaria City, workshop menulis di epicentrum walk dan Indonesia Book Fair di Istora Senayan. Dan saat ini aku tercatat sebagai volunteer di acara Festival Pembaca Indonesia, aku seneng banget bisa ambil bagian dalam acara ini, meski harus menyisihkan waktu untuk meeting dan membuat bangau-bangau kertas di sela lelah yang merajalela. Bulan ini aku juga sempat melewati masa kerja jam 7 pagi pulang jam 12 malam, tapi untung cuma seminggu. 

Desember
Di bulan ini aku menjadi bagian dari acara yang paling aku tunggu, Festival Pembaca Indonesia, dan menyenangkan sekali menjadi bagian dari mereka. Life of Pi dan 5 CM adalah 2 film terkeren yang pernah kutonton. Dua film tersebut mendapatkan tempat yang sangat istimewa dalam hatiku.
Festival Pembaca Indonesia, Life of Pi dan 5 CM menutup tahun 2012-ku dengan sempurna.

Semoga Tahun depan akan ada banyak hal seru yang bisa aku raih.
Dan semoga di tahun depan aku bisa menemukan seseorang yang spesial untuk mengisi ruang hatiku yang kosong.

Sunday, December 16, 2012

Review : A Cup Tea for Writer

Buku ini memuat 20 kisah dari 20 penulis yang berbeda. Dalam buku ini semua berkisah tentang pengalaman menjadi penulis. Monoton, karena semua isinya tentang dunia penulis, namun sama sekali tidak membosankan. Bahkan setiap cerita yang disuguhkan mempunyai kekuatan dan ciri khas masing-masing.

Pengalaman seru, senang, sedih, bahkan lucu dituturkan dengan baik oleh para penulisnya. Kisah-kisah mereka dishare dengan hangat layaknya orang yang sedang asyik bercurhat ria dengan sahabat dekatnya.

Diantara kisah yang mampu menggugah jiwa adalah kisah yang berjudul Ollie on Writing and Dreams (Ollie), Runtuhkan Benteng, Jangan Malah Menciptakannya! (Nuri Novita), Merangkai Mimpi (Monita Anggen), Writer versus Editor (Herlina P. Dewi) dan I Dont Give a Shit About popularity (Ika Natassa).

Dari pengalaman mereka, aku jadi bisa tau rasanya menjadi penulis itu, jatuh bangun mereka dan bagai rasanya ketika mencandu kata-kata.

Thank you people, ini adalah salah satu buku yang mampu menghangatkan hatiku ^_^

Saturday, December 15, 2012

Review : Ibuk by Iwan Setyawan


Ibuk,Ibuk, by Iwan Setyawan
My rating: 4 of 5 stars

Membaca novel karya Iwan Setyawan ini menerbangkan khayalanku pada dunia kanak2ku yg kelabu. Sedemikian kelabu hingga air matapun tak hentinya mengalir. Tidak jauh beda dg keadaan Bayek dan saudara-saudaranya.

Aku dan Bayek sama2 merantau ke Bogor namun nasib Bayek tak sepenuhnya sama denganku. Bayek kuliah, tapi aku bekerja, Bayek IPKnya 3,5 sedang aku cuma 2,3. Bayek pindah kerja ke New York City dan mampu membelikan rumah serta menyekolahkan saudara-saudaranya sampai perguruan tinggi, sedang aku??? Ah tak usahlah dibahas.

Bayek beruntung sekali, kerja keras dan restu Ibuknya membuatnya menjadi orang yg sukses.

Novel semi biografi dari om Iwan ini bagus banget. Sastra yang ringan. Sudah lama aku tidak mengkonsumsi bacaan yg bergizi dan renyah seperti ini.


View all my reviews

Friday, December 14, 2012

Review : 5 CM, Tercapainya Impian

Nonton 5 cm itu kayak ketemu sahabat lama yg sudah lama gak ketemu, kangen-kangenan bareng dan bernostalgia bersama.

Awalnya aku pengen nonton film ini di Epicentrum ato Kalibata City, sendirian, lebih personal, pikirku. Ini adalah film yg di adaptasi dari novel yg sangat monumental buat aku pribadi. 5 cm adalah novel yg pernah aku baca di awal2 masa pendewasaanku. Banyak moment yg terjalin bersama novel ini. Di sore-sore yg penuh rintik dan pergolakan batin kala aku mengawali masa-masa untuk berjuang di sini. Dan ketika menonton film ini, hatiku membuncah, menghadirkan kembali rasa dan nuansa masa lalu yg sempat tertimbun rapi.

Sore yg sedikit gerimis di Cibinong Square mengiringi langkahku. Aku tidak sendiri, ada Mely dan Aini yg menemani. Kami bertiga menonton film ini bareng.

Dua jam disuguhi dg wajah rupawan Herjunot Ali, Fedy Nuril, Deny Sumargo, Raline Syah, Pevita pearce dan Igor saykoji, dialog dan narasi dari Zafran yang inspiratif sekaligus mengundang tawa, tingkah kocak Ian ,  cerita yg inspiratif, pemandangan Semeru yg menakjubkan, semuanya berpadu dg harmonis di 5 cm. Film yg sungguh fantastis.

Di sepanjang film tak hentinya gelak tawa membahana. Dan terkadang rasa harupun ikut menelusup. Ada salah satu adegan yg paling jleb buatku, seusai perjalanan mendaki Mahameru, di tengah malam berbintang, di antara tenda dan temaram cahaya api unggun, saat itu Riani bilang "Bukan kamu Ta, tapi Zafran" nyesss bgt denger kata2 itu. Sama seperti di novelnya, kalimat ajaib itu adalah kalimat yg membuat hatiku tak henti-hentinya bergidik. Dalemmm bgt rasanya. Cinta memang harus diungkapkan.

Puas bgt bisa menonton film ini. 5 cm menutup tahun 2012-ku dg sempurna. Terima kasih Donny Dirgantoro, terima kasih para pemain film, terima kasih para kru dan semua yg telah mendukung terciptanya film ini. Karena mimpiku untuk ke Mahameru terealisasi oleh film 5 cm ini. Thank you.


Bangsa yang besar ini juga harus punya mimpi

Monday, December 10, 2012

Liputan dari Festival Pembaca Indonesia 2012


Berawal dari sebuah email sederhana yang dikirim kak Echa pada 13 Oktober 2012, diikuti dengan loncatan kecil dan seruan heboh, yes, yes, yes, aku diterima jadi volunteer di acara Festival Pembaca Indonesia 2012 yang diadakan oleh anak-anak Goodreads Indonesia. Rasa suka cita langsung membuncah kala itu, menjadi bagian dari sebuah acara dan mengenakan kaos panitia sudah menjadi impianku sejak lama, dan kini impian itu terhampar di depan mata, impian yang demikian sederhana, namun bagiku ini pencapaian yang sangat luar biasa. 

Karena bentrok dengan jadwal UAS dan jam kerja yang demikian padat, aku hanya bisa mengikuti dua kali meeting yang diadakan di Plaza festival. Dan keduanyapun butuh perjuangan yang tidak mudah. Meeting pertama aku ikuti dengan kondisi lagi motong banyak dan tidak dapat jatah libur, walhasil dengan terburu-buru dan mengabaikan rasa kantuk aku menyempatkan datang. Dan parahnya lagi aku nyasar di terminal Senen -_-, wajar sih, it’s my first experience come to Plaza Festival. Meeting berikutnya yang aku ikuti adalah technical meeting, alias meeting yang diadakan seminggu sebelum acara berlangsung. Di minggu ini aku masuk kerja pagi dan aku harus melobi Teh Epi agar diizinkan kerja setengah hari untuk menghadiri acara meeting.

Di Festival Pembaca Indonesia ini, aku menjadi tim Pojok Anak bersama mery, Lia dan kak Echa. Seneng deh, mereka baik banget.

Selain mengikuti meeting, tugasku adalah membuat bangau dari kertas. Bangau-bangau kertas ini kubuat di malam-malamku di sela-sela rasa kantuk dan rasa lelahku. Tapi puas banget karena pada akhirnya banyak yang mengapresiasi bangau-bangau itu. Dan thanks banget buat kak Adit dan kak Awan yang udah bersusah payah menyusun rangkaian bangau kertas kita nyampe jam 2 pagi.

Sehari sebelum acara berlangsung kami merangkai bangau-bangau itu. Kali ini kebersamaan di antara kami sudah cukup terlihat. Menyenangkan sekali berada di antara mereka, they are so kind. Sore itu hujan sempat mengguyur kawasan Kuningan. Kehawatiran sempat menghinggapi hati kami, takut jika besok juga akan turun hujan. Kala itu yang terlihat paling tegang adalah Kak Mia, meski berusaha menutupinya, ketegangan di wajahnya demikian mudah untuk dibaca. But we are still fun. Cengengesan, ngerjain bangau, dan dekor lainnya. Jam 8 malam, aku pulang ke tempatnya Zulley dan baru nyampai di Buaran jam 11 malam. Tiga jam perjalanan, bukan karena macet, tapi karena jarangnya Busway yang beroperasi pada malam hari.

Jam 2 dini hari. Mata belum mampu terpejam. Entah karena terlalu lelah, atau karena terlalu excited dengan acara yang akan berlangsung esok hari. Padahal jam 5 aku udah harus sudah berangkat kembali ke Plaza Festival. Dan belakangan aku tau, hampir seluruh panitia acara ini semalaman tidak bisa tidur nyenyak, sama sepertiku.

Jam 5 pagi aku sudah berdiri dengan gagah di halte busway Buaran, setengah jam kemudian busway datang dan mengantarku ke Plasa Festival. Tepat jam 7 aku tiba di sana. Aku, Lia, Merry dan Kak Echa beres-beres di tenda Pojok Anak. Sejam kemudian kakak-kakak dari Rumah Dongeng datang dan menghias tenda.

Terik. Gerah. Aku, Lia dan Kakak-Kakak dari rumah dongeng, ada Afi juga tim dokumentasi yang berjaga di Pojok Anak, berjaga menunggui adik-adik kecil yang datang ke Pojok Anak.

Beberapa anak kecil datang silih berganti. Mereka lucu-lucu. Lia telaten sekali menghibur mereka. Dan aku sibuk mengurusi peserta Amazing race yang sangat amazing. Mereka antusias sekali. Aku amat terkesan dengan perjuangan mereka ketika di suruh mendongeng untuk anak-anak, gaya mereka unik, haha.

Ada Kak Windy Ariestanty di sana, hilir mudik di depan pojok anak, (tidak kaget sih karena memang kak Mia dan kak Echa adalah teman dekat kak Windy) tapi aku gak berani nyapa, harusnya aku bawa buku Life Traveler-ku untuk di tanda tangani kak Windy. Ada kak Alex juga yang lagi talk show. Aku beberapa kali bolak balik ke arena talk show demi ngintip koh Alex, tapi aku gak berani lama-lama gak enak ama tim Pojok Anak, nyesel juga gak bawa buku TNSALOA buat di tandatangani koh alex. Bahkan ketika yang lain sedang joget-joget lucu rusa sedang minum, aku malah kabur ke tenda talkshow karena koh alex sedang bagi-bagi hadiah, pengen bgt ngedapetin hadiahnya, tapi gak bisa jawab pertanyaan nyeleneh yang diajukan -_-

Dan sebuah kejutan, tiba-tiba Idho adik kelasku muncul. Kita ngobrol lumayan lama dan sempat berfoto di wall FPI. Sempet ngerasa gak enak karena gara-gara keasyikan ngobrol aku ninggalin Tenda Pojok anak terlalu lama, dan ketika aku kembali Tenda Pojok anak udah di benahin. Aku jadi ngerasa bersalah.

Setelah semua rangkaian acara usai. Kami berberes dan nongkrong di tenda pojok anak. Di senja itu, kita bercerita, bercanda dan makan bareng-bareng. Nikmat banget. Di sini kerasa banget kebersamaan di antara kami.

Hari ini memang capek banget, tapi puasnya tiada terkira, apalagi ketika membaca testi dari teman-teman di twitter, wuihhhh bahagia banget menjadi bagian dari acara yang sangat istimewa ini. Thank you teman-teman Goodreads Indonesia..... Sampai ketemu di Festival Pembaca Indonesia tahun depan, tapi aku cukup jadi pengunjung saja ^_^



Sunday, December 9, 2012

From Mia Fiona : Ketua Panitia Festival Pembaca Indonesia 2012

'Langit mendengar doa para pembaca'

Itu status yang aku update di twitter pagi hari tanggal 9 Desember 2012. Bagaimana tidak setelah berhari-hari cuaca begitu mendung dan sendu *cih* yang membuat panitia khawatir -minus Adit yang sepertinya punya firasat hari H akan baik-baik saja.

Tapi ya luar biasa sekali, tanggal 9 Desember kemarin langit super cerah dan panas terik. Mereka yang mengeluhkan panas dan sauna di stand pameran, coba bayangkan kalau standnya kebanjiran hayooo lebih repot mana? Lebih bagus sauna, menurunkan berat badan dan membersihkan kulit, atau kehujanan lalu masuk angin?? :D

Benar ucapan adalah doa, karena di dua IRF pertama aku merasa tidak maksimal membantu penyelenggaraan IRF. Sempat mengeluh ke Echa soal kurangnya kontribusiku dan Echa hanya bilang, 'Nah mbak sekarang kamu bisa total di IRF.' Walaupun ternyata gak total juga, karena ya gak mungkin acaranya sukses kalau dikerjain sendiri-sendiri kan?! Team-work kita luarrrr biasa!

Terima kasih untuk Echa, Mery, Arista, Lia, dan Olivia yang sukses berat dengan tenda Workshop dan Pojok Anak-nya. Tahun depan bikin origami lagi ya, seribu bangau deh! (cukup banget menggantikan ide 1,000 balon yang selalu ditolak hahahaha). Yang ga bisa dilupakan nari-nari bareng tim Rumah Dongeng Pelangi sambil nyanyi 'Ada rusa besaaaar ...' seru!

Terima kasih untuk Silvana dan Bea, gila dagangannya laku berat ya bu di Pelangi Pustaka (kali ini gak kebalik kan nyebutnya hihi). Pesertanya keren abis, penempatan stand peserta juga oke. Banyak yang secara pribadi ngomong ke aku stand pengisi pameran seru-seru yeehaaa. Oh iya Sisil ada salam dari anak kecil yang ngefans berat ama buku-buku perangmu hahahaha (masih takjub).

Untuk Nura, Aya, dan Andinie (yang ga bisa datang) di Tenda Pasar Buku. Biar kewalahahan menghadapi antusiasme peserta bookwar tetep bisa tersenyum lebar. Hebat banget berhasil menghubungi banyak penerbit jadi kita punya cukup banyak buku keren untuk bookswap, bookwar dan hadiah buat para pengunjung juga. Gak sempat ngecek ada buku apa yang bisa aku swap, secara modalnya udah buat Iyut, Aki Erie dan Dyka yang jauh-jauh datang dari luar Jakarta *terharu lebay*. Ngomong-ngomong Aki dan Butio dapat berapa banyak HQ kemarin? :D

Bioskop Baca wow gila ada banyak makanan dan pake AC pula! Thanks untuk Roos dan Dina yang memastikan semuanya berjalan sempurna, seru juga dengar cerita ada yang ngebut dan melanggar ups lampu merah demi ngambil player ke rumah. Untung yang dibonceng selamat balik ke Plaza Festival hahahaha. Thanks nih buat Dina yang membawakan bonus hadiah buku Charlotte's Web dan kaosnya untuk hadiah nonton bareng.

Untuk Harun dan Dewi di Anugerah Pembaca Indonesia, bukan hal yang gampang mendata buku untuk masuk daftar nominasi API. Terima kasih ya untuk kerja keras kalian termasuk menyiapkan hadiah dan piagam sekaligus jadi MC saat API hahahaha

Untuk Ijul yang pontang-panting nyari sponsor bersama Harun, Echa, dan mba Eci hahahaha untunglah gak jadi lompat dari lantai 10 ya karena acaranya sukses. Mas Ijul jangan lupa ya, gak boleh angkat barang yang berat sendiri ingat itu tulang punggung belakang bukan dari baja dan minumnya yang banyak. Kan rada kaget, takut, dan bingung dapat whatsapp kalau kamu lagi di Rumah Sakit hadeh untunglah kamu baik-baik aja.

Tim Dokumentasi Vita, Afi, Pak Ratman, Dhimas Gori, Rizky dan Aziz, juga ibu Koordinator Roos Whooaaaa aku suka sama kalian. Kalau aku bilang, "Vita monitor," lewat HT responnya, "Iya mba?" Kalian seperti bukan berenam tapi 12 orang, ada di mana-mana. Fotonya juga keren-keren baik itu peserta pameran, pengunjung, dan terutama foto panitia. Aku juga suka fotoku banyak hahahaha *siul-siul*

Untuk Klub Siaran GRI yang jadi tim Publikasi ada Ayu, Endang (yang sendirian jaga tenda informasi, maaf ya) lalu Wulan publikasi, Delisa, dan Farah (yang juga keren banget jadi MC IRF suit suit minta tandatangan dong kakak). Terima kasih untuk dengan gencar mempublikasikan IRF di ranah social media. Berhasil mendapatkan media partner yang keren-keren, kita diliput banyak media horeeeeeee kalian keren. Sekeren Stand Penggalau Buku yang majang undangan nikahan mantan astaga ide siapa itu? Hahahahaha

Terima kasih untuk Anop, lone fighter dari Tenda Talkshow, yang berhubungan langsung dengan semua pengisi acara di tenda ini dan memastikan semuanya mulai dan berjalan tepat waktu wow ibu dosen emang hebat. Thanks juga udah direpotin mendata profil panitia untuk Buku Acara, jagain hape yang lagi ngisi batre, dititipin kue untuk pengisi acara ama tim Konsumsi hahaha.

Ngomong-ngomong soal Konsumsi mau minta maaf dan berterima kasih ke Mba Eci yang terlupakan profilnya untuk Buku Acara sementara mas Ijul diulang dua kali, nanti kita tempel aja pake Tom & Jerry ya oma hihihi. Thanks buat Ika Buzenk owlmilove dan Hani yang mengurus konsumsi untuk peserta talkskow dan workshop, yang memastikan dan mengingatkan setiap panitia untuk makan siang. Sambalnya aje gile dahsyat!

Kemudian buat Tim GRI Amazing Race Melita, Wulan GRI Race, Rizky dan mba Sekar yang sukses bikin IRF menjadi jauh lebih heboh karena ada sekelompok orang berlarian ke sana kemari nyari Adit (cuitcuit) dan aku (mereka lebih sering berhasil menemukan Adit sih karena lebih gampang dikenali dari fotonya di Buku Acara hihi). Lucu juga melihat mereka tiba-tiba teriak heboh karena berhasil ketemu Adit hahaha.

Sempat juga bingung waktu dua remaja perempuan teriak heboh pas ketemu Jimmy lalu minta difotoin bareng. Masalahnya dari tampangnya kita tahu Jimmy gak ngerti apa-apa soal foto bareng ini, ternyata di waktu yang bersamaan Ruang Literasi bikin kuis dan salah satu tugasnya mencari Jimmy dan foto bareng hahahaha. Karena kita ehem juga ngefans akhirnya aku, Adit, Echa, Aki Erie, Iyut, Helvry, dll juga minta foto bareng dunk ama Jimmy di photowall :D

Terakhir yang terkeren dari seluruh panitia siapa lagi kalau bukan Tim Perlengkapan. Ada Kepala Suku Jati yang memastikan seluruh urusan teknis IRF siap mulai dari ngambil poster, fliers, buku acara sampai benerin AC Bioskop Baca yang sesekali ngadat. Ada Aditya, yang juga Wakil Pengarah Festival loh, yang udah capek-capek marking tenda dan partisi lah malamnya ujan, untung Sabtu pagi masih terlihat sedikit tinggal ditebelin aja bareng Tiwi. Untuk Raihan dan Amel duo yang kebagian tugas nyetak semua signage, backdrop, spanduk dan photowall nan keren itu.

Lalu Awan yang ke sana kemari mengerjakan ratusan hal, termasuk masangin ratusan bangau di tenda Pojok Anak bareng Adit pukul 2 pagi wuih. Paling kocak yang bareng Tiwi dan Wulan Ekabeli makan siang tukang yang lagi masang tenda, butuh waktu lama bagi kami menghitung kalau 5 gelas jus Rp 24.000,- berapakah harga segelasnya? Hahahaha. Tiwi dan Eka keren deh dekorasi Signage-nya untuk Bioskop Baca, Workshop dan Pojok Anak (dibantu Sisil dan Dhidiet juga nih). Lalu ada Syifa dan Nanda yang bersusah payah masang footsteps di bawah trus kemudian kehabisan lakban hahaha. Dari semua foto tim panitia, yang terkeren foto kalian loh :D

Tak lupa aku mengucapkan terima kasih untuk Noorman yang selalu membuatkan desain super super keren untuk acara Goodreads Indonesia. Terima kasih semua peserta pameran, semua pengisi acara, tim Rumah Dongeng Pelangi yang membuat Pojok Anak begitu seru, untuk semua pengunjung, teman-teman dari SMP 57 yang datang pagi-pagi sekali untuk nonton The Adventures of Tintin. Kritik dan masukan sangat ditunggu di tret ini, ini semua demi semakin maju dan meriahnya Festival Pembaca Indonesia dan Goodreads Indonesia sendiri.

Maaf untuk semua kekurangan, sampai bertemu di IRF2013 ya


mia fiona
xoxo


********************************************************************************

namaku disebut juga lho... cihuy....
Thank's kak Mia buat kesempatannya hingga aku bisa jadi bagian dari tim kalian.
It's my pleasure to be a part of you all guys, I'm so happy with this experience, kalian kompak dan seru banget.

Meski sempat kecapean, manyun karena belum puas keliling dan hanya duduk manis di pojok anak sambil nungguin peserta Amazing Race, tapi perasaan puas banget, apalagi setelah di bis saat perjalanan pulang ke Bogor ngebaca twit dari temen-temen yang suka sama acara yang udah kita buat, whoahhhh, seneng banget pokoknya, kerja keras kita gak sia-sia kawan2. Kita sukses!!! Yeach!!!

Saturday, December 8, 2012

Review : Life of Pi, Berjuang untuk Hidup



Berawal dari kehebohan film Life of Pi di twitter, rasa penasaran akan film inipun menerbit. Terang saja, ketika ada kesempatan ke bioskop, aku langsung memutuskan untuk menonton Life of Pi 3D. Sabtu siang aku menuju kawasan Rasuna Epicentrum, dan yap sebelum ngumpul bareng teman2 panitia Indonesian Readers Festival aku mampir dulu XXI Epicentrum.



Dari gambar pertama yg disuguhkan, aku langsung terpikat, efek 3D-nya keren bgt, ini pengalaman pertamaku menonton film 3D, dan Life of Pi membuat pengalaman pertamaku ini jadi kian berkesan. Petualangan Pi Patel yg menakjubkan dari awal hingga akhir membuatku tak hentinya berdecak kagum. Ketawa dan nangis secara bergiliran. Karakter Pi yg jenius, lugu, curious dan pantang menyerah ini langsung membuatku jatuh cinta.

"Above all, don't lose hope" kata2 Pi yg sempat terucap tatkala dia hampir menyerah saat terkatung-katung di atas boat bersama Richard Parker. Inspiratis sekali. Dia gk menyerah, itu yg hebat dari Pi, padahal chance of life dalam keadaan seperti itu udah dipastikan gk ada. Tapi Pi yg pantang menyerah dan banyak akal telah mengubah hal yg tak mungkin menjadi mungkin.

Life of Pi juga mengupas isu agama, meski sejatinya kurang ngena, tapi setidaknya dari film ini kita bisa sedikit belajar dan percaya bahwa Tuhan itu ada. Tuhan selalu mengawasi dan menjaga kita. Memberikan tanda saat kita kehilangan arah.

Adegan yg paling berkesan dari Life of Pi adalah saat ubur-ubur yg bercahaya di malam hari mengelilingi perahu Pi. Subhanallah. Luar biasa indah. Aku benar-benar terpukau dibuatnya. Hamparan laut, ubur-ubur bercahaya dan bintang yg temaran di atas awan, it was incredible scenery.
Saya memberikan bintang sempurna untuk film ini. Ang Lee, sutradara asal Taiwan ini memang keren. Life of Pi is the almost perfect movie ever.

Friday, December 7, 2012

Review : Kisah Lainnya

My rating: 5 of 5 stars
Berawal dari ketidaksengajaan sewaktu jalan-jalan di Cibinong Square dan menemukan sebuah buku merah dengan lambang bulu di covernya. Peterpan, itu hal yang pertama kali mampir d benakku. Terang saja, aku langsung membuka-buka dan mengintip cerita yang ada di dalamnya. Seketika rasa penasaran tumbuh, aku ingin banget membawanya pulang, tapi aku sedang tidak membawa banyak uang saat itu, jadi kuurungkan niat untuk membelinya.

Seminggu berselang, keinginan untuk membeli buku Kisah Lainnya sudah tak terbendung lagi, meskipun di kamar masih menumpuk beberapa judul buku yang belum sempat terbaca, tapi akhirnya aku membelinya juga lewat bukabuku.com. Tak seberapa lama, buku itu sampai, tapi berhubung waktunya bertepatan dengan detik-detik menuju UAS, buku Kisah Lainnya harus aku anggurkan dahulu. Baru setelah dua bulan berselang, aku mempunyai banyak waktu senggang untuk menamatkannya.

"Jadi hidup telah memilih, menurunkan aku ke bumi"

Terharu, itu kata yang pertama mampir di otakku tatkala membaca buku ini. Benar-benar gak nyangka Ariel dkk mempunya kisah hidup yang sedemikian dramatis. Mereka segerombolan anak band yang doyan ngeband, terkenal, kena masalah, hingga akhirnya bangkit dan berkarya lagi. Kisah-kisah yang tertoreh cukup sederhana namun menggugah. Ada kisah yang membuat aku sampai menitikka air mata haru ketika membacanya, yaitu ketika David tergeletak di rumah sakit dan kemudian Uki datang dan membisikkan kata maaf di telinga David. Kisah itu menggambarkan eratnya persahabatan di antara mereka.

Kisah Ariel di penjara, Reza dan Lukman yang kembali menemukan Tuhan, Uki yang memperbaiki kualitas bermusiknya, david yang berjuang melawan penyakitnya, benar-benar menggugah hati dan menginspirasi. Pengalaman mereka yang sempat terjatuh dan bangkit kembali adalah perjuangan yang patut diapresiasi.

Dari buku ini juga saya bisa tau seberapa sulitnya menghasilkan sebuah lagu hingga bisa hadir dan bisa kita nikmati musiknya. Bahkan Ariel pernah lari ke Jogja hanya untuk untuk mencari inspirasi untuk menggenapi sebuah lirik lagu. Kisah Ariel yang ternyata pernah mengalami insomnia parah, sama seperti aku membuatku mengerti apa yang dirasakan Ariel kala itu *hug Ariel* Ariel juga menuturkan bahwa dia mencintai masa-masa dimana belum bnyak orang mengenalnya. ternyata popularitas itu memang tidak selalu menyenangkan yak.

Ohya, ada satu kalimat yang paling aku suka, kalimat ini adalah petuah Abu Bakar Baasyir kepada Ariel saat berada di penjara "Manusia di dunia ini memang untuk bikin kesalahan, lalu memperbaiki diri. Kalau semua orang sudah tidak bikin kesalahan lagi, maka semua ini akan dimatikan oleh Tuhan, karena tidak ada lagi tujuan kehidupan."

Meski banyak alur yang tidak runtut, namun aku bisa memakluminya, ini karya bersama, dan cerita non-fiksi jadi akan sangat susah untuk mengatur timing-nya, toh tidak mengurangi rasa yang dihadirkan kala membacanya. Tapi ada sebuah kalimat yang sampai saat ini belum mampu ku cerna artinya. Pada halaman 158, "Sebagian dari fans itu kerap menyampaikan kalimat-kalimat pembangun semangat, yang selalu saya bacakan di hadapan orang yang menulis" entah apa sebenarnya inti kalimat ini. Sempat terbesit mungkin yang menulis cerita ini bukan Ariel sendiri, mungkin Ariel menyewa gostwriter buat mengisahkan kisahnya. Mungkin juga. Ariel memang pembuat lagu dan lirik yang hebat, belum tentu dia bisa menulis buku dengan hebat pula. Tapi enggak apa-apa, kekurangan buk ini tidak membuatku mengurungkan niat untuk menganugrahi 5 bintang untuk hasil kerja keras dan kisah mereka.

Buku setebal 228 halaman, dengan bonus CD Suara Lainnya dan dihiasi photo keren dari Ariel dkk, rasanya puas banget deh beli buku ini. It's kind of an heart warming stories.

Akhirnya, semakin tinggi pohon itu, memang semakin kencang pula angin yang meniupnya.

"Kami akan meneruskan perjalanan..."


Monday, December 3, 2012

Hanya sebuah deret angka biasa tapi terkadang angka2 itu begitu berarti bagi seseorang.
Percayalah, seiring berjalanya waktu, deretan angka tadi, tak akan lg bermakna.
Mereka terlewati setiap tahunnya. Dan pasti akan membawa perubahan bagi mereka yg menyadarinya.
Menikmati gemerlap lampu gedung-gedung tinggi Jakarta pada malam hari itu surga buatku.
Arista lg mikirin apa? Kok kayak orang bingung?
Gak sekali dua kali aku denger pertanyaan kayak gitu.
Aku rasa ini wajar.

Aku emang suka berceloteh dalam diamku. Heningku berarti mikir. Kadang ide, kadang kritik pedas, bahkan kadang renungan diri yg tak jelas tak henti2nya berkelibat di otakku. Otakku memang penuh. Sesak dan berjejal-jejalan.
Iya, aku butuh ruang untuk menampung isi otakku ini. Aku butuh media dan waktu. Aku masih menanti hingga kesempatan itu terbuka luas untukku. Suatu hari nanti.