It's ALL about EPPHY

......On My Way To Become Good Wife And Great Mother.......

Go!

"I have lived through much and I now I think I have found what is needed for happiness. A quiet, secluded life in the country with possibility of being useful to people" -Tolstoy

Monday, June 11, 2018

Monoton

Bangun tidur
Bikin sarapan
Nyuci baju
Mandiin Arshad
Bikinin sarapan Arshad
Main Ama Arshad
Kalo Arshad bubuk, ibuk beberes ato ngurusin online shop
Kadang kalo capek ibuk ikutan bubuk jg.

Gitu terus
Setiap hari

Harusnya boring sih, but unfortunately gak boring at all. Capek iya. Banget2 malah. Lebih capek dari kerja lembur sebulan. Yaiyalah, jadi IRT gak ada hari libur nya say. Gaji jg kagak ada. Mau tidur seharian di kasur, itu hanyalah sebuah mimpi. Mau jalan2 sak karepe Dewe kayak pas masih perawan, ah boro2. Mau ke kamar mandi aja nunggu si kecil bubuk dulu, kalo gak gitu ya mesti gendong dia ke kamar mandi jg. Pokoknya 24 jam Arshad nempel sama ibuk.

Alhamdulillah rasa capek dan penatku bisa hilang seiring rasa syukur yg tak hentinya kupanjatkan. Punya anak dan suami itu anugerah yg tak terganti. Terlepas dari segala konflik dan kekurangan diri. Mempunyai keluarga kecil sendiri itu menyenangkan sekali.

Tetap bersyukur. Di periode hidup yg monoton ini, kelak aku akan merindukannya. Rindu dgn gelak tawa mungil Arshad dan bercengkrama dgn pak suami tercinta.

Disyukuri saja

Monday, June 4, 2018

Kunci Sukses Vanilla Hijab

Jadi beberapa hari terakhir aku jadi rajin kepoin akun belajar bisnis hijab di YouTube. Dan akhirnya aku menemukan beberapa channel yg nayangin tentang duo cantik pendiri vanilla hijab.

Dialah Atina dan kakaknya. Jadi awalnya di Atina ini sakit keras sampeyan harus pake kursi roda dan keluar dari perkuliahannya di Perminyakan ITB. Akhirnya dia pindah kuliah di Jakarta dan jualan hijab buat ngisi waktu luang. Dia mulai hijab bener2 dari nol. Tanpa modal tanpa pengetahuan tentang bisnis hijab. Yg dia tau cuman jalanin aja. Mulai dari foto 2 produk, nyari tukang jahit, nyari kain, semua di jalanin sendiri. Sampai pernah rugi puluhan juta karena hijab yg mereka bikin di konveksi gak sesuai dgn standar pashmina. But the still walk. Seperti yang di ucapkan Atina di salah satu talk show, "tetap semangat dan pantang menyerah"

Nah kain yg gak sesuai standar ini akhirnya di sedekah kan. Kakak Atina jg pernah Blang kalo sebelum launching produk baru dia selalu sedekah 1jt. Nah itu dia kunci kesuksesan Vanilla hijab. Sedekah. Kunci sukses yg actually itu udah bukan rahasia lagi. Cuman yah sometimes itu hard for us to give our money to other apalagi jika kita ngedapetin uang itu dgn cara yg gak gampang.

Satu lagi kunci sukses Vanilla hijab yaitu restu orang tua. Sepanjang cerita, saya selalu mendengan Atina menyebut Ibuknya. Ibu yg selalu jadi penyemangat dan selalu mendampingi mereka. Yah, ibu memang salah satu penentu kesuksesan yg luar biasa ampuh.

Jadi pantas saja Vanilla hijab sukses berat, lha wong strategi nya matho banget. Sedekah dan restu orang tua. Dan tentu saja yg tak kalah penting, usaha dan doa.