It's ALL about EPPHY

......On My Way To Become Good Wife And Great Mother.......

Go!

"I have lived through much and I now I think I have found what is needed for happiness. A quiet, secluded life in the country with possibility of being useful to people" -Tolstoy

Wednesday, November 28, 2012

Jurnalis? Can I?

Aku gk suka ngobrol, gk suka mencampuri urusan orang lain, gk suka bercerita panjang lebar.
Tapi aku ingin jadi jurnalis, menulis artikel di media, dan mengabarkan pada dunia mengenai suatu peristiwa.

Dengan adanya perbedaan idealisme yg mencolok ini? Akankah impian ini mampu kugapai?

Tuesday, November 27, 2012

Me between people @ event








Silahkan ditebak aja Arista itu nyelip di mananya, hahaha
(photo taken from anywhere)

A Moment

Salah satu momen membahagiakan yaitu ketika membuka plastik buku baru, lalu menamainya dg nama kita.

Momen membahagiakan selanjutnya, adalah ketika kita bisa menamatkan membaca buku2 tsb, mengambil meaning dari buku tsb dan dilanjutkan dg membuat reviewnya.

It's so nice experience.

Di Sela Lelah

Saat putus asa lemah tak berdaya ingat Penciptamu.

Semalam aku drop. Demam. Badan kerasa capek bgt, kemaren malamnya pulang kerja jam 12 malam, besoknya masuk jam 8 pagi.
Badan udah gemeteran.
Bahkan untuk tidurpun mata jadi susah terpejam karena terlalu lelah.

Ketika sedang buka-buka internet lewat HP, eh nemu blog-nya Ollie dan ada artikel yg berjudul Jakarta : city of hope. Membaca artikel itu seketika air mataku leleh. Begitu ya rasanya jobless, aq pernah berada di posisi lelaki yg ada dalam tulisan itu. Jobless, hopeless and meaningless. Perasaan yg sangat menyakitkan. Hingga akhirnya akupun harus bersyukur karena sekarang aku udah punya kerjaan, seberat apapun kerjaanku saat ini, harus tetap disyukuri. Toh aku bisa dapat uang dari sini, aku bisa hidup dg hasil keringatku sendiri, aku bisa membantu orang tua dan adik2ku dg uangku, aku juga bisa mengakomodir mimpi2ku dan menyiapkan masa depanku dari sini.

Aliran air mata dan rasa syukur yg tercurah, akhirnya membawaku terlelap dan menghapus rasa lelah yg tersisa.

Tetap semangat Arista, jangan menyerah!

Saturday, November 24, 2012

Perjalanan Tentang Menulis dan Buku

23 Nopember 2012
Workshop Writing @epicentrum walk
Ayo menulis, jadi pintar, jadi terkenal
berawal dari buka2 blognya @lafatah aku dapat info ada acara Tulis Nusantara yg diselenggarakan oleh Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bekerja sama dengan nulisbuku.com dan Plotpoint. Aku langsung daftar dan beruntung bgt aku dapet undangan ke sono gratis, dan beruntungnya lagi tgl 23 aku libur. Yay!!! Aku loncat2 kegirangan, it's gonna be perfect day, gumamku.

Esok sorenya aku berangkat dari Bogor, tapi ternyata hujan dan macet parah, walhasil jam 7 malam baru nyampe. Padahal undanganya kan jam setengah 7, aku udah degdegan aja takut telat dan gak boleh masuk. Tapi pas giliran udah menginjakkan kaki di Plaza Fesival dan mulai bernafas lega ternyata aku salah gedung -_-. Plaza Festival dan epiwalk memang dalam satu kawasan yg bertajuk Rasuna Epicentrum tapi beda gedung. Padahal lagi hujan deras, baju udah basah kuyup. Lalu atas instruksi pak satpam, aku naik suttle bus menuju gedung Epicentrum walk. Nyampe sono, tepatnya di Talaga Resto  udah rame bgt sama peserta workshop, tapi acara blm dimulai. Aku dikasih goodie yang berisi notes, pin, stiker dan modul, kemudian aku disuruh ngambil makan sama petugasnya, ehm, makanannya enak lho, gratis lagi ^_^. Usai makan, aku langsung ngambil posisi duduk di sofa paling depan.

Acara dimulai dg sambutan dari Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, lalu dilanjutkan dengan belajar sekilas tentang "Cerita" dari kak Arief Ash Shiddiq. Berikutnya giliran Mbak Alberthiene Endah yg tampil. Beliau bercerita banyak tentang dunia kepenulisan dan jurnalis juga tentang biografi (spesifikasi tulisan yg ditekuni AE). Aku antusias bgt ndengerinnya. Kayaknya seru ya jadi jurnalis kayak dia. Usai mbk AE bercerita, aku langsung kabur karena takut kemaleman. Eh, bukannya buru-buru pulang, tapi aku malah nyangkut di depan panggung utama Pekan Kreatif Indonesia nungguin penampilan Ran dan Endah&Resha, tapi berhubung mereka lama bgt gk tampil2 akhirnya aku keluar. Udah jam sembilan lewat, dan ternyata suttle bus sudah tidak beroperasi pada jam segini, jadi mau tidak mau aku harus jalan kaki dari epiwalk ke halte busway. Oh Em Ji, berat bgt perjalananku kali ini, berangkatnya kehujanan, pulangnya gak dapet suttle bus. Perjalanan dari halte GOR Soemantri menuju Halte Harmoni yg seharusnya menyenangkan karena indahnya gemerlap lampu kota sepanjang jalan Rasuna dan Thamrim, malah terlewati begitu saja dg perasaan was was, takut gk dapat bis yg ke tempatnya sepupuku, Zully, di daerah Buaran Duren Sawit. Untungnya jam 10 tepat aku udah  tiba di Harmoni. Dan yang bikis aku tambah histeria adalah ketika bertanya ke petugas busway bis yg ke arah PGC, petugasnya malah berteriak "ujung pojok sebelah kanan, lari mbak, itu bis yg terakhir, lari lari lari" sontak aku langsung lari tunggang langgang. Untunglah aku masih bisa menjangkau bis itu dg selamat. Jam 22.45 transit di halte Jatinegara dan menunggu busway yg ke arah Pulogebang, meski udah larut malam ternyata masih ada beberapa orang yg ngantri juga, aku lega, masih ada temennya, pikirku. Jam 11 lebih aku nyampe di halte Raden Inten, aku langsung turun dan menunggu angkot 27. namun naas, angkot 27 udah gaka ada, walhasil aku jalan kaki dari halte busway menuju tempat kosan sepupuku. Alhamdulillah, akhirnya aku bisa terlelap juga. Namun, jam dua lewat Zully terbangun dan curhat sampai jam 3 dini hari. Oh... God, please save me now.... I'm so sleepy and tired.

24 Nopember 2012
Indonesia Book fair
Ah, ini hari yang paling aku tunggu, akan ada preview 5 cm di Istora Senayan nanti sore, so much interested. Sebelum ke Istora, aku sarapan nasi pecel dulu, udah lama gak makanan yang njowo kayak gini. Nikmatnya.... Usai sarapan, aku langsung capcus ke Istora Senayan. And, the story goes....



Nyampe Istora Senayan, tempat diselenggarakannya Indonesia Book Fair jam 10 tepat, dan ternyata masih tutup -_-, akhirnya aku nungguin di depan pintu bersama para pengunjung lainnya. Setelah beberapa lama, pintu dibuka, aku bertemu dengan Retno di sana, kita memang udah janjian sebelumnya sih. Setelah itu kita menyaksikan talk show dari Ollie "Salsabeela" beliau adalah writer dan entrepeneur muda berbakat yang sedang mempromosikan buku terbarunya yang berjudul Yes I Can!.


Ollie :Experience Life *bedah buku Yes I Can!*
Ollie bercerita banyak tentang bukunya, pengalamannya menjadi penulis dan entrepeneur, membahas achievement yang sudah pernah dia raih, dan memberikan motivasi agar kita juga bisa meraih Yes I Can! moment kita masing-masing. Salah satu kisah Ollie adalah dia pernah dibuntuti oleh wartawan Italy selama sehari penuh, wartawan itu takjub dengan semua aktivitas Ollie, wartawan itu gak nyangka kalau muslim di Indonesia bisa bebas berkreaasi dan berprestasi, hal ini tentu saja tidak sama seperti apa yang dia pikirkan sebelumnya tentang muslimah di Indonesia. Wartawan itu bilang kalau tidak ada media yang menceritakan tentang kegiatan muslimah di Indonesia, maka berawal dari situ Ollie sering memposting tulisannya menggunakan bahasa Inggris. Inspiratif, kayaknya aku juga harus sesekali memposting tulisanku pake bahasa Inggris biar orang luar negeri juga tahu tentang budaya dan kegiatan pemuda di Indonesia. Salah satu hal membuatku iri adalah, Ollie pernah menginginkan kerja dikelilingi buku-buku, dan guess what? Ollie meraih impiannya itu, sekarang dia bekerja dengan buku-buku yang memenuhi ruang kerjanya, tentu saja, Ollie kan pemilik kutukutubuku.com dan nulisbuku.com, of course kerjaannya melibatkan banyak buku. Tips dari Ollie agar kita bisa seperti beliau yaitu, kita harus punya purpose dan harus passionately curious, untuk langkah awal gak perlu terlalu perfect dulu tidak apa-apa, karena perfection is a journey, secara bertahap kita memperbaiki diri dan akan mendapatkan kesempurnaan itu. Bagi Ollie dengan kesibukan yang ekstra padat itu, bukan mengatur waktu yang diterapkan tapi mengatur energi






Usai talk show Ollie berakhir, kami berkeliling sebentar dan.... membagikan fliers Festival Pembaca Indonesia pada para pengunjung yang datang. You know what?! It was incredible expierence. Awalnya malu-malu sih, takut banget tapi karena Retno ngasih support akhirnya aku memberanikan diri, and here we go, aku dan Retno sukses menyebarkan fliers. Yes I Can! *berkat motivasinya mbak Ollie nich, hehe*. Sehabis nyebarin fliers, aku langsung hunting buku, dan yap aku ngedapetin semua buku yang aku incar, Ibuk-nya Iwan Setyawan dan Sejuta Pelangi-nya Oki Setiana Dewi. Eh, aku juga dibeliin buku Bidadari Surga-nya Bang Tere Liye ama Retno lho, terima kasih Retno.... *big hug*

Preview 5 CM The Movie
Jam 2 tepat, dan aku sudah duduk anteng menunggu kedatangan Dhonny Dirgantoro dan pasukannya. Sebelum acara dimulai, aku mengikuti sebuah kuis yang diberikan oleh MC-nya, dan aku berhasil ngedapetin hadiah berupa sebuah buku berbahasa Jerman -_- karena berhasil menjawab pertanyaan yang diberikan.

Akhirnya, setelah satu jam menunggu, pasukan film 5 cm datang juga, Ada Fedi Nuril, Raline Syah dan Igor 'Saykoji', juga tidak ketinggalan sang penulis 5 cm yang super canggih otaknya hingga mampu menghasilkan novel yang super duper hebat yang laku sampai cetakan ke 25, dialah Donny Dirgantoro. Di atas panggung mereka bercerita banyak tentang proses syuting film yang menakjubkan. Bayangin aja, membawa 250 kru film untuk syuting di atas gunung Semeru selama 17 hari. Wow banget kan. Dan mereka adalah film pertama yang pernah syuting film di gunung Semeru. Cerita-cerita seru pun bergulir di antara mereka, mulai Raline yang kedinginan pas nyebur Ranu Kumbolo, Igor yang kesulitan mendaki hingga ditemani 6 orang tim SAR untuk berjaga-jaga di belakangnya *karena takut gelinding* dan cerita Fedy Nuril pas adegan ngasih nafas buatan buat Igor. Diantara ketiganya, menurutku Fedy Nuril yang paling atraktif, ekspresif dan antusias bercerita, gak nyangka aja, ternyata Fedy orangnya friendly banget, cakep lagi :). Usai acara preview film 5 cm, aku ama Retno ikutan ngantri buat foto bareng ama mereka.



Aisyah dan Fahri versi 2012

Setelah jam 5 sore kami langsung melipir ke Gramedia Matraman *wow, pecandu buku banget ya kita, abis dari book fair langsung ke toko buku :D *. Sebenarnya kalo nyari buku lebih enak di toko buku sih, lebih gampang nyarinya, kalo di book fair kan per penerbit, jadi harus nyari stand penerbitnya dulu, cuman enakknya kalo di book fair kan ada diskonan, jadi lebih hemat, selain itu di book fair juga ada talk show menarik yang bisa kita ikutin. Jadi masing-masing ada plus minusnya.
Usai menemukan buku yang dicari, kita langsung melipir pulang ke Citeureup.

Bye bye Jakarta...
You gime me so much stories over your ground, thank you...
See youu at the next event.....

Thursday, November 22, 2012

Lalu Abdul fatah : Travel Writer from Lombok

Namanya Lalu Abdul Fatah alias @Lafatah. Dia pemuda asli Lombok yang sekarang kuliah di Universitas Airlangga jurusan Hubungan Internasional. Aku pernah bertemu dengannya sekali saat dia mengisi talk show bersama penulis buku antologi Travelove lainnya di acara Jakarta Book Fair bulan Juni yang lalu.

Penampilannya sederhana, biasa saja. Tulisannyapun sebenarnya biasa saja, gak ada yang spesial, dia belum punya karakter menulis yang kuat. Namun satu hal yang membuatnya menarik, dia punya semangat khas anak muda yang kuat, hal ini yang patut diteladani. Dia punya semangat kuat buat mengakomodir mimpi-mimpinya, dia rajin mengirim tulisannya ke ajang kompetisi atau lomba-lomba yang meski dengan hadiah yang sangat minim sekalipun. Dia hanya ingin berkarya dan terus saja berkarya.

Buku solo pertama dan satu-satunya yang pernah dia tulis adalah Travelicious Lombok. Selain itu ada delapan buku antologi yang pernah dia tulis yaitu Travelove, A Cup Tea for Writer, Love Journey : Ada Cinta di Tiap Perjalanan, Storycake for Backpacker dll. Ada hal yang cukup yang istimewa dalam tiap tulisannya, kejujuran dan nuansa hati yang selalu ia tonjolkan, terutama tulisan-tulisan dia yang ada di blog pribadinya.

Keinginannya untuk memajukan pariwisata Lombok, menginspirasiku untuk bisa melakukan hal sama. Dalam setiap kesempatan dia selalu mempromosikan kampung kelahirannya itu. Bahkan dia membuat page di FB yang bertajuk Lombok Backpacker sebagai ajang para pelancong untuk mendapatkan semua info tentang Lombok dari para pemuda yang ada di sana atau dari orang yang sudah pernah berkunjung ke sana.

Seluruh perjuangan dan langkah yang diambil perlu dijadikan teladan bagi anak muda Indonesia lainnya yang peduli akan passionnya dan pariwisata di Indonesia. Keep on learning Lalu, I believe you’ll be one of the shining writer in Indonesia.

Saturday, November 17, 2012

Kompasianival 2012

Sama seperti socmedfest kemaren, kompasianival juga merupakan salah satu acara yg pengen saya kunjungin sejak tahun lalu, namun gagal. Dan alhamdulillah, di tahun ini saya bisa hadir.

Kompasianival adalah acara kumpul blogger dan komunitas yg diadakan oleh Kompas media. Acara ini di adakan di Skenoo Hall Gandaria City pada tanggal 17 November 2012 dengan mengusung tema Hero inside you. Acara ini mengundang Jusuf Kalla dan Anies Baswedan sebagai pembicara utama dan Musikimia sbg hiburannya. Secara pribadi saya agak sedikit kecewa dg acara ini, mungkin karena saya terlalu berharap acara ini akan seramai dan semeriah socmedfest kemaren, tapi ternyata lokasinya lumayan sempit dan komunitas yg ikut serta sangat sedikit, walhasil saya cuma bisa jalan2 bentar dan mentok kesana kemari. Gak heran kalo merchandise yg saya dapetinpun minim sekali.


Untuk menepis kekecewaan, saya ikutan nimbrung di boothnya Plot Point. And you know what, saya duduk persis di sebelah Haqi Achmad, wow, iya Haqi Achmad penulis skenario film muda yg berbakat itu, yg nulis skenario film Radio Galau Fm dan Poconggg juga Pocong. Selain Haqi ada juga Sheva penulis novel Blue Romance, Armadina wartawan muda, dan Gina editor dari Plot Point. Saya seneng bgt banyak ilmu dan pengalaman mereka yg di share di sini. Sayapun sangat antusias dan khusu' menyimak, sampai2 dipanggilin ama mely dan teny aja gk nengok, gk ngeh kalo mereka ngeliat saya nongkrong di situ. Usai dengerin cerita mereka saya minta poto bareng dan langsung pamit pulang.

Haqi, Sheva, Me and Armadina
Overall, acara festival kali ini keren sih, cuman kurang greget aja. Saya kurang puas. Next time nyari pengisi acara yg lebih memikat dan undang lebih bnyak komunitas seru lainya. Untunglah rasa kecewa saya terobati oleh Haqi dkk, saya dptin bnyk ilmu dari mereka. Thank's guys.

See you on the next festival...
Orang2 yg terbiasa curhat ato terbiasa nulis di blog, akan memunculkan "hati" dalam setiap karyanya. Soalnya mereka terbiasa nulis pake hati. Dan biasanya karya yg dari hati, akan bisa di terima di banyak hati.

[Epphy Arista]

Soal kerjaan

Mbak, kirimin email ke sini ya, aku lg ngelamar kerja.

Lg buka jobstreet ya?

Eh, di sana ada lowongan kerja lho, gajinya gk gede sih, tapi lumayanlah.

*itulah celotehan dari rekan2 kerjaku*

Yap, akupun pernah seperti itu, pengen keluar dari sini, dan nyari kerja lain. Sampe ngoyo bgt malah. Semua di jalanin, semua di usahain, asal halal asal mampu semua di jabanin. Korban waktu, korban duit korban jam tidur dan bahkan korban perasaan. Semua aku jalanin hanya untuk bisa ngedapetin kerjaan baru.
Hingga akhirnya aku nyerah. Kurang lebih 3 bulan lamanya sebelum akhirnya aku benar2 nyerah dan berujar "well, game is over, mungkin pintu rizkiku memang masih terbuka di sini. Gusti Allah belum meridhoi kepindahanku. Aku masih di nash untuk tetap berada di sini"

Kemarenpun sempat terulang lg, gara2 badan ngedrop banget aku jd pengen bgt pulang, pengen nyerah.
Tapi akhirnya bisa bangkit lagi. Ya sudahlah, kalo emang rizki gk bakal kemana kok. Kerjaan, jodoh, kesehatan, kematian semua udah ada yg ngatur. Kita tinggal ngejalaninya aja. Gk usah ngoyo lah. Yg penting aku udah pernah usaha mati2an nyari kerja, meski gk ada hasil toh setidaknya aku udah berusaha. Sekarang, kalau ada yg nawarin kerjaan baru yg gk pake sistem shif, hayuk ajalah. Tapi kalo gk ada ya gk ngoyo2 amat. Rizki dari Allah gk akan pernah tertukar. Diyakini aja... Iya tho.
Berusaha mengurai mimpi yg sempat terbelit.

Aku terpaku di sini, aku tau, aku harus mencari jalan lain.
Meregenerasi impian yg mungkin lebih realistis dg kemampuan.

Yah, semoga pergeseran ini akan membawa kebaikan. InsyaAllah.

Memperbarui Mimpi

Kamu mau jadi QC riez?

Sebuah pertanyaan sederhana yg membuatku berpikir keras.
Am I wanna be QC?
Really?
So why do you take Food Technologi if you dont want to be involved?
It's stupid thing that you ever did you know!
Lepaskan peganganmu sekarang juga, kalau kau tidak tau ujungnya akan berada di mana.
Percuma juga jika kau terus pertahankan namun tujuannya semu dan tak ada hati dalam langkahmu.
Lepaskan!

Mulailah dari awal lagi.
Dan temukan hatimu di sana!

Respect!

Ini hanya perkara selera kok, bukan bagus jeleknya suatu karya. Hargailah setiap karya, karena tentu masing2 karya itu adalah hasil dari jerih payah senimanya.

Sejelek2nya karya, toh mereka gk salah, mereka hanya berkarya, gk nyolong, gk korupsi, gk mukul orang. Yah, di hargain ajalah yah.

*karena aku juga seniman.

Sunday, November 11, 2012

Jakarta Hati : Ini jantung kota, di mana hatinya?


Usai melaksanakan UAS minggu ke 2 di SMKN 5 Pisangan aku nekat berangkat ke Arion untuk menonton film Jakarta Hati. Bisa dikatakan nekat, karena malam harinya aku harus kerja dan karena film ini tayang jam 5, artinya aku harus pulang malam dan beresiko tidak mendapat bis. Tapi apa boleh buat, resiko ini harus tetap aku ambil, aku sangat penasaran dengan film ini, dan takutnya film ini keburu hilang dari bioskop sebelum aku sempat menontonnya seperti film Cita-citaku Setinggi Tanah.
Jakarta Hati, selain karena gempuran opini positif yang muncul di twitter, judul film yang menawarkan kota “Jakarta” ini mampu memprovokasi rasa penasaranku untuk menontonnya. Film garapan sutradara salman Aristo ini berupa omnibus yang berisi 6 film yang mengusung tema polemik kehidupan di Jakarta. Film ini sebenarnya cukup sederhana, mulai setting, dialog, dan jalan ceritanya sederhana, tapi ngena, akting para peminnya juga ngena banget, apalagi Asmirandah dan Surya Saputra, keren banget mainnya. Pesan yang disampaikan oleh film ini bisa diterima dengan baik oleh penonton.  Nuansa Jakartanya juga kerasa banget, halte busway, pemadaman listrik bergilir, Gelora Bung Karno dan pernik lainnya mampu mewakili kota Jakarta.
Secara keseluruhan aku cukup puas dengan film ini, dan film yang paling aku sukai adalah Orang Lain dan Dalam Gelap. Keduanya menyingkap sisi lain dari kisah cinta yang ada di Jakarta.

Tuesday, November 6, 2012

Aku hidup dalam kelimpahan rizki, berupa materi dan kesehatan.
Alhamdulillah.
Terima kasih banyak ya Allah...

Starfood Crew

It's amazing to have you all. Thank you for being a part of me in this incredible 3 years. Love you all starfood crew.


*Bighugteam*
Keinginanku sederhana. Tetap bisa ngedapetin duit untuk bertahan hidup dan tetap bisa ngejalanin hobi.
That is the important point in my life. Noted.

Saturday, November 3, 2012

Nuansa UAS

Sehari menjelang ujian seperti ini, biasanya hidupku di penuhi buku2, baca2, hafalin, baca2 lg, hafalin lg. Gk ada waktu sedikitpun buat hal lain. Pokoknya harus belajar. Tak heran jika nilaiku di sekolah dulu bagus2.

Hari inipun demikian. Sibuk berkutat dengan buku2. Untuk nilai pada semester ini, aku gk menaruh expektasi apa2. Asal besok bisa ngerjain soal aja itu udah cukup, syukur2 kalo jawabannya benar semua haha *ngayal*

*woe belajar woe, malah nulis blog ckckck bubar bubar*