Awalnya pas nikah aku kira bahagiaku akan terbentuk secara otomatis. Semacam imajinasi seorang gadis yg menikah dg pangeran impian gitu deh. Mirip2 film Disney gitu. Happily ever after. Lalu segala macam sumber bahagiaku kusandarkan padanya begitu saja. And the result is, I was so messy. Satu persatu masalah muncul. We are different each other. We are fight almost everyday. I lost my freedom.I lost my dream to built my company. Bahagiaku runtuh. Langitku ambruk.
Yes, it's totally wrong. Menyandarkan kebahagiaan pada orang lain itu salah banget. Kita sendirilah yg harusnya bertanggung jawab atas kebahagiaan kita. Menyerahkan tanggung jawab kebahagiaan di tangan orang lain itu sangat berbahaya, meskipun pada suami ato orang yg sangat kita sayangi sekalipun.
Ternyata menikah bukan jaminan buat bahagia. Bahagia itu asalnya dari hati yg bersyukur dan ikhlas. It's the keyword. So simple actually. Buat aku pribadi, bahagia itu bisa dengerin musik favorit, baca buku bagus, nonton channel yutub favorit, or just shopping funny stuff or cosmetics or anything. As long as I can be happy, why not. Semua orang punya standar dan cara untuk bahagia yg berbeda-beda. Temukan sendiri cara bahagiamu. And just be happy
Bersyukur banget, Premier Reader has rescue me. Aku bisa dapetin income dari situ. Hasilnya bisa aku pake buat beli kuota internet pastinya, bisa beli kosmetik, baju, investasi emas, reksadana dan bentar lagi mau buka rekening deposito. Alhamdulillah. Kunci utamanya sih cewek emang kudu punya penghasilan sendiri. Percaya deh. Life is much easier when you have your own money. Ini berlaku buat yg suaminya penghasilannya pas-pasan kayak aku sih, tapi kalo suaminya udah sekaya Ardi Bakrie ato Raffi Ahmad, yah beda lagi ceritanya.
It's better to earn your own money and be happy then.
No comments:
Post a Comment