Kalau boleh jujur, aku memang bukan orang yang tepat buat jadi entrepreneur. Darah saya adalah darah karyawan. Aku tipe orang yang konstan. Gak terlalu suka dengan perubahan dan tantangan. Aku suka melakukan sesuatu yang itu-itu saja. Males mikirin yang ribet2. Aku memang gampang bosenan sih. Tapi menghadapi perubahan yang drastis mentalku blm siap, belum terlatih.
Dalam entrepreneurship, seseorang harus punya nyali dan berani buat ngambil resiko. Kuat hati ketika bisnis drop, tidak sombong kala bisnis diatas angin. Nah ini nih kualifikasi yang gak ada dalam diri aku. Meski udah puluhan kali ikutan seminar entrepreneur, tetap saja gak akan bisa. Apalagi tanpa adanya support system yang oke, non sense lah.
Sejujurnya hingga saat ini keinginan untuk jadi entrepreneur masih menggelora sih. Meskipun udah on off sih, but it's still there. Soalnya dulu udah pernah merintis bisnis buku, hijab dan snack. Tapi semuanya mandeg di tengah jalan. Karena akunya bosenan dan kurang konsisten jadinya ada masalah dikit, langsung cut. Padahal mah seharusnya kalo ada masalah ya cari solusi ya kan.
Ah tapi kalau dipikir-pikir lagi kalo kitanya takut mulu ya gak bakal bisa maju dong. Bakal kayak gini-gini aja terus sampai nanti. Pilihannya sekarang mau gerak atau enggak. Toh seandainya nanti gagal lagi kan nothing to lose. Takut kecapean? Ya tinggal istirahat dong. Entrepreneur kan waktunya flexibel.
"Better an oops than what if"
Iya sih, bener juga. Aku jg gak mau kayak gini selamanya. Thinking introvert itu butuh pencapaian. Toh gak ada salahnya ikhtiar. Soal hasil mah Allah yang ngatur.
Bismillah...
Mari buka usaha kembali...
#konteplasidiri
No comments:
Post a Comment