It's ALL about EPPHY

......On My Way To Become Good Wife And Great Mother.......

Go!

"I have lived through much and I now I think I have found what is needed for happiness. A quiet, secluded life in the country with possibility of being useful to people" -Tolstoy

Wednesday, October 12, 2011

Question


Pengen bgt nanyain sederet pertanyaan2 ini pada kawan2ku yg terlebih dahulu menikah.
Mereka yg sedikit banyak pernah berbagi kisah, mereka yg dalam riwayat pacarannya telah mengalami banyak rintangan dan penolakan.

Aku sungguh ingin tau, setidaknya sebelum aku memulai hubungan ke arah jenjang pernikahan, aku bisa belajar terlebih dahulu dari mereka.

mbazae,
bahagiakah kau dg pernikahanmu, dg perbedaan status sosial di antara kalian?
Bagaimana kalian bisa menaklukkan semua perbedaan itu?

Lizna,
apakah kau bahagia?
Bagaimana perasaanmu pd Tuko sekarang? Masihkah ada cinta yg menggebu-gebu layaknya msh pacaran dulu? Atau, rasa itu tlah berubah dan memudar?

Mbk Elfa,
bahagiakah engkau dg pernikahanmu?
Mshkah pertentangan dari keluarga itu ada? Atau, mereka sdh mulai luluh karena melihat senyum bahagia dan api cinta di antara kalian? Dengan teori apa hingga mbk mampu bertahan dg segala tingkah polah om kono? Dengan segala keterbatasan om kono?

Mbak Gina,
bahagiakah engkau mbak? Apakah cinta itu sudah tumbuh? Atau malah belum ada sama sekali? Masihkah mantan mbak singgah di mimpi indah mbak?

*ah, pertanyaan2 itu mulai membombardir pikiranku. Menyengat. Aku sungguh butuh pencerahan. Aku sungguh butuh penjelasan. Namun tak akan pernah ada jawaban dari pertanyaan yg aku ajukan, jikalau aku bertanyapun, gak akan mereka jawab dg jujur. Aku yakin itu.
Bukan ingin ikut campur urusan rumah tangga orang lain, kawan. Aku hanya ingin belajar, ingin memahami, ingin mengambil hikmah dari suatu pengalaman agar aku tak salah melangkah. Iya, aku sedang galau, aku sedang terombang ambing, aku sedang mencari sebatang tongkat dan lilin untuk menemaniku melewati lorongku. Aku sudah 24, kawan, aku wanita, sudah saatnya memikirkan masa depanku, sudah saatnya mencari pejantan untuk melengkapi hidupku, menyempurnakan separuh agamaku. Tapi, ah, aku masih takut, aku masih ragu, masih banyak cita2 yg belum kugapai. Aku masih ingin berlari mengejar semua asaku, hingga saat aku memutuskan untuk berhenti nanti.

Hmmm....
Suatu hari nanti aku pazti menemukan jawaban paling jujur dari pertanyaan2 itu. Nanti, saat aku telah menikah nanti.
Lampiran mencakup catatan dan objeknya

No comments:

Post a Comment