It's ALL about EPPHY

......On My Way To Become Good Wife And Great Mother.......

Go!

"I have lived through much and I now I think I have found what is needed for happiness. A quiet, secluded life in the country with possibility of being useful to people" -Tolstoy

Thursday, August 9, 2012

Go to Interview

Sehari setelah perjalanku ke istiqlal, aku mendapatkan panggilan interview dari perusahan yg lokasinya tidak jauh dari masjid istiqlal di Salemba, sebelahnya UI.

Kalau di pikir dg akal sehat, mungkin terdengar agak sinting. Pulang dari istiqlal, malemnya kerja, siangnya interview dan malemnya kerja lagi. Ini sama saja artinya dengan bunuh diri. Tapi demi untuk mendapatkan pekerjaan baru aku rela menjalaninya.

Pagi itu, 9 agustus dengan mata setengah terpejam, dengan kepala yg berulang kali terantuk kaca bis aku mengumpulkan seluruh tenaga dan pikiran untuk interview. Tenang aja, toh aku sudah tau lokasinya, gumamku.


Awalnya sempat ragu, nama perusahaan yg mengundangku interview berbeda dg nama perusahaan yg aku datangi. Tapi aku pastikan kalau aku tidak salah tempat. Melihat nama PT MITRA UTAMA GLOBAL bertengger di pintu itu, brakkkk, kepalaku hampir runtuh, harapanku musnah, ini adalah perusahaan abal2 yg banyak di bahas di internet. Dadaku sesak, perjuanganku kembali sia2, perjalananku kali ini tiada guna, aku hampir kena tipu. Seandainya saat ini aku sedang tidak punya kerjaan tentu akan menangis tersedu seperti dulu. Dulu aku pernah tertipu, tapi tidak boleh untuk kali ini. Memanfaatkan para pencari kerja untuk target penipuan, pedebah mereka semua.

Pulang dari sana, aku berjalan gontai. Aku benar2 terpukul, benar2 kecewa, sempat hilang arah. Aku mencari tempat duduk di depan kampus UI, banyak mahasiswa berlalu lalang di depanku, bercanda ria, bersuka ria. Hatiku teriris.

Tiba2 aku teringat Rosyid, teman aliyahku dulu, dia tinggal tidak jauh dari sana. Aku sms dia untuk menemaniku ngobrol. Aku sedang butuh teman. Setengah jam kemudian dia datang menghampiriku dengan senyum khasnya, dan sepeda bututnya. Kami ngobrol banyak siang itu. Tentang masa sekolah, tentang kuliah, tentang pekerjaan, tentang mimpi dan cita2 yg blm bisa kami gapai. Hatiku menghangat. Satu jam telah kami lewati, dan akhirnya saya berpamitan pulang.

Hari ini bukan hari yg terlalu buruk. Setidaknya ada banyak rasa yg sempat tertoreh. Semangat, harapan, kekecewaan, dan nostalgia.

*sudahlah, mungkin memang belum saatnya aku mendapatkan pekerjaan baru, legowo...